Wonwoo membuka kedua matanya dengan perlahan. Menatap langit-langit berwarna putih. Kamarnya berwarna biru, jadi sudah pasti ini bukan kamar miliknya. Pandangannya beralih ketika mendengar suara 'pip..pip' dari sampingnya. Disana ada alat yang Wonwoo tidak tahu apa namanya.
"Akh..." ringisnya ketika merasakan kepalanya berdenyut saat hendak bangun.
Cklek
Suara pintu yang di buka mengalihkan atensinya.
"Astaga Wonu!!" pekikan itu terdengar dari seorang wanita yang baru saja masuk.
"Eo..mma..." lirihnya.
Eomma Jeon segera memeluk Wonwoo dengan perlahan lalu mengelus surai halus sang anak dengan lembut.
"Ada yang sakit sayang? Kamu butuh sesuatu? Eomma panggilin dokter ya!" tanya wanita itu.
Wonwoo menggeleng pelan. Ia kembali berbaring dibantu sang ibu. Lalu sang ibu pamit untuk memanggil dokter yang menangani Wonwoo.
Sepeninggal ibunya, Wonwoo hanya diam dan kembali menatap langit-langit ruang rawatnya. Tangannya terangkat dan ia bisa melihat sebuah infus tertancap disana. Ini adalah pertama kali baginya dirawat di rumah sakit.
Lalu eomma Jeon kembali bersama seorang dokter. Dokter itu segera memeriksa Wonwoo, mulai dari mata, detak jantung dan lainnya, setelah itu menjelaskan tentang keadaannya.
Yang Wonwoo dengar dari pembicaraan sang ibu dengan dokter adalah ia sempat tak sadarkan diri selama dua hari. Pantas saja ia merasa tenggorokannya kering, selama dua hari tidak ada air yang mengaliri tenggorokannya.
"Eomma...."
Eomma Jeon mendekati Wonwoo setelah ia mengantar dokter tadi keluar. Wanita itu kembali mengelus surai sang anak dengan lembut.
"Kenapa sayang?"
Wonwoo baru menyadari jika kedua mata sang ibu terlihat sembab. Apa eomma menangis? Tanyanya dalam hati.
"Eomma, nangis?"
Mendengar pertanyaan itu membuat eomma Jeon sedikit terkejut. Namun tak lama senyum manisnya terkembang.
"Nggak sayang. Eomma gak nangis kok," bohongnya.
Wonwoo tidak percaya tentu saja, namun karena tidak ingin sang ibu marah ia hanya mengangguk. Tangannya kemudian meraih tangan sang ibu guna menarik perhatian wanita itu.
"Eomma....." panggil Wonwoo pelan. Eomma Jeon tersenyum lalu bergumam sebagai respon. "Mingyu dimana?"
Eomma Jeon bungkam. Lidahnya terasa kelu. Ia tidak tahu apa yang harus ia sampaikan pada anaknya.
"Eomma~ Mingyu dimana??" Wonwoo mengulangi pertanyaan yang sama sambil menggoyangkan tangan sang ibu.
Senyum lembut kembali terbit di wajah wanita itu. "Mingyu baik-baik aja. Kamu gak perlu khawatir."
"Tapi eomma—"
"Nanyanya nanti lagi, sekarang kamu istirahat ya! Eomma mau cari makan dulu. Sebentar lagi appa sama Jungkook pasti pulang," potong sang ibu.
Wonwoo sebenarnya tidak percaya begitu saja. Selama ia belum melihat secara langsung maka ia belum bisa percaya bahwa Mingyu baik-baik saja.
Eomma Jeon membenarkan selimut yang membalut tubuh Wonwoo. Kemudian mendaratkan ciuman singkat di dahi Wonwoo yang tidak di perban. Setelah itu pamit untuk keluar.
.
.
.
Sudah hampir seminggu Wonwoo dirawat di rumah sakit, selama itu pula ia tidak mengetahui bagaimana keadaan Mingyu. Berulang kali ia bertanya pada setiap orang, namun jawabannya selalu sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Lie Again [MEANIE]
FanfictionWonwoo tidak ingin berbohong pada semua orang. Namun keadaan memaksanya untuk melakukan hal itu, bahkan menghianati perasaannya sendiri. Meanie Mingyu x Wonwoo Start : 18/10/2019 End : 20/03/2020