Ending

6K 329 21
                                    

Ting tong

Suara bel yang cukup nyaring itu mengawali minggu pagi di kediaman keluarga Kim. Selang beberapa detik pintu akhirnya terbuka, menampakan seorang wanita cantik yang menyambut dengan senyuman.

"Wonu-ya, tumben pagi-pagi ke sini?" tanya wanita itu.

Wonwoo tersenyum. "Wonu mau ajak Mingyu belanja sebentar buat nanti sore," jawabnya.

Mami Kim mengangguk lalu membuka pintu lebih lebar mempersilahkan Wonwoo untuk masuk.

"Mingyu ada di kamar, kayanya masih tidur deh. Semalem dia pulang larut," ujar wanita itu.

Kini Wonwoo yang mengangguk. Ia berjalan menuju kamar Mingyu yang berada di lantai atas. Sesekali senandung kecil terdengar dari bibir plumnya. Hingga akhirnya ia tiba di depan pintu kamar Mingyu. Perlahan ia membuka pintu itu dan ruangan gelap seketika menyapanya. Ia menggeleng pelan ketika tahu ternyata Mingyu benar masih tidur padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 pagi, terlambat 30 menit dari janji yang mereka buat.

Kakinya berjalan masuk lebih dalam, kemudian menyibak tirai yang awalnya tertutup sehingga cahaya matahari masuk dengan bebas. Ia terkekeh kecil ketika melihat Mingyu yang semakin merapatkan selimutnya sehingga menutupi seluruh tubuhnya karena merasa terganggu dengan cahaya matahari. Dengan pelan Wonwoo menaiki kasur king size Mingyu dan mendekatinya. Mencoba menarik selimut hingga wajah tampan laki-laki itu terlihat.

"Mingyu-ya~ ireona~" bisiknya dengan nada mendayu.

Dan perlahan mata Mingyu terbuka. Ia menatap sayu Wonwoo yang wajahnya berada tepat di atasnya. Tersenyum kecil sebelum mendaratkan kecupan singkat di bibir itu.

"Hyung, maaf ya, aku pasti telat bangun," ujar Mingyu dengan suara seraknya.

Wonwoo menggeleng pelan sebelum menjawab. "Gapapa, Gyu. Kamu pasti cape. Aku gak masalah buat batalin rencana belanja kita, aku gak mau kamu sakit."

Tangan Mingyu terangkat lalu mengelus wajah sang kekasih dengan lembut. "Aku gapapa kok. Aku kan udah janji mau anterin."

"Beneran gapapa? Emang kemaren ada acara apa aja sih kok sampe pulang larut gitu," Wonwoo membantu Mingyu untuk duduk, setelah itu merapikan rambut khas bangun tidurnya yang cukup berantakan.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat Mingyu tidak tahan untuk segera memeluk tubuh kurus laki-laki manis itu. Menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Wonwoo sambil menghirup aroma tubuhnya yang berbau vanilla dan strawberry.

"Kemaren abis acara kelulusan aku sempet diwawancara, katanya buat dijadiin headline berita sekolah. Abis itu harus ngurusin persiapan pernikahan kita. Belum lagi rapat di kantor buat acara pengangkatan direktur baru," cerita Mingyu sambil mengeratkan pelukannya.

"Pasti cape, ya? Aku kan udah bilang kalo buat urusan pernikahan biar aku yang urus, tapi kamu gak mau. Kamu sih sok-sokan pengen urusin semua sendiri. Lihat sekarang kan kamu kecapean gini," omel Wonwoo.

Mingyu hanya berdehem pelan sebagai jawaban.

Fyi, mereka berdua sebentar lagi mau nikah loh. Jadi kedua keluarga sudah sepakat untuk melangsungkan pernikahan anak mereka setelah Mingyu lulus, lalu mengangkat Mingyu menjadi direktur perusahaan sang ayah. Mingyu bilang ia tidak perlu berkuliah, karena ajaran papi Kim sudah cukup membuatnya mengerti semua hal tentang jabatannya.

Hari ini kedua keluarga berencana untuk liburan ke Jepang setelah kelulusan Mingyu. Awalnya keluarga Jeon sempat tidak setuju karena merasa tidak enak, namun karena Mingyu memaksa akhirnya mereka setuju.

"Mending sekarang kamu mandi gih biar lebih seger," titah Wonwoo sambil berusaha melepaskan pelukan Mingyu dari tubuhnya.

Mingyu merengut kesal karena sang kekasih malah mengganggunya saat berada di zona nyamannya. Namun tak lama ia segera beranjak dari kasurnya setelah mendapat tatapan tajam dari manik itu.

[✔] Lie Again [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang