•
•
•
Giyuu x Shinobu
•
•
•
Short (Pendecc :v)
•
•
•
Happy ReadingShinobu pov.
Kenapa... ?
Kenapa aku pendek ?
Aku pilar terpendek di antara pilar lainnya. Tinggi ku hanya 151 cm !
Bahkan Adikku 5 cm lebih tinggi dariku !
Aku suka minder kalo berdiri di dekat Kanao. Apalagi berdiri di dekat Rengoku-san, Tengen-san, dan Himejima-san.
Padahal aku sudah mencoba berbagai cara untuk tinggi !
Tapi semua gagal...
Ya sudahlah, mau bagaimana lagi ?.
.
.
.
.
.
.
.Ugh, padahal hanya iblis bulan bawah, tapi tubuhku udah pegal pegal. Aku ingin segera beristirahat di rumah.
Oh, tunggu sebentar...
Itu Tomioka-san kan ? Apa yang dilakukannya ? Melamun ?Hmm...
Jahilin ah !
"TOMIOKA-SAN !!" Seruku sambil menyundul kepalanya.Oh tidak... aku terlalu kuat menyundulnya...
Tomioka-san... dia pingsan. Hidungnya juga mengeluarkan darah...
Aduh, maaf ya, Tomioka-san :"
Ya udahlah, bawa dia ke Butterfly Estate aja.
Tunggu, gimana aku bawa dia ?
Ga mungkin aku gendong dia kan ? Geret aja deh...Skip
Sesampainya di Butterfly Estate, aku langsung meminta para Kakushi yang ada untung memindahkan Tomioka-san ke dalam. Hahh... tubuhku lengket karena keringat. Aku mau mandi dan langsung tidur....
.
.
.
.
.
.
.Normal Pov.
Giyuu terbangun. "Dimana aku ? Kenapa aku bisa ada disini ?" Tanya Giyuu setelah bangun. "Oh, Tomioka-san... sudah bangun ? Anda ada disini karena Kochou-san membawamu kesini. Tadi anda pingsan." Ucap Sumi. "Oh, begitu ya ? Aku jadi ingat sesuatu." Ucap Giyuu. 'Kalau ga salah, aku sedang melamun dan... Shinobu menyundulku... lalu aku pingsan. Pantas saja dagu ku agak sakit.' batin Giyuu. Ia lalu berjalan keluar.
'Hm ? Hujan ya ?'
Giyuu melihat Shinobu yabg tengah duduk di pinggiran teras.'Aku akan membalasnya.'
Batin Giyuu. Ia lalu memasukkan Shinobu ke dalam Haorinya
"EHH !? SIAPA INI ?!! TOMIOKA-SAN ??! LEPASKAN AKU !!?" Seru Shinobu. "Ini balasan atas yang tadi." Ucap Giyuu. Giyuu lalu memeluk Shinobu. "Lagian, gini lebih hangat kan ? Hujan hujan gini enaknya pelukan." Ucap Giyuu. 'Tunggu, Giyuu demam ? Kok sikapnya aneh ?' Batin Shinobu. "Untung kamu pendek, jadi muat dalam haoriku." Ucap Giyuu lagi. Shinobu diam. Giyuu yang merasa salah omong langsung gelagapan."Aku salah ngomong ? Maafkan aku. Kau tak apa ?"
"..."
"Oy, Shinobu !"
Merasa tak direspon Giyuu segera melepaskan Shinobu dan mendudukan Shinobu disampingnya.
Tatapan Shinobu kosong. 'Aku beneran salah ngomong kayaknya.' Batin Giyuu. "Hey, jangan melamun. Ntar kerasukan lho !" Ucap Giyuu.
Shinobu hanya melirik sebentar.
'Fix, ini pasti garing..' batin Giyuu. Ia lalu menghela napas."Hey, aku mau nanya. Gimana tipe lelaki idamanmu ?" Tanya Giyuu.
"Kenapa kau tiba tiba menanyakan hal itu ?" Respon Shinobu.
'Bagus, Shinobu meresponku.' Batin Giyuu.
"Hanya ingin. Lalu ? Jawab pertanyaanku tadi."
"Apa ya ? Hm... aku tak punya tipe cowok, kurasa." Jawab Shinobu. Mendengar itu, Giyuu ingin sekali menjeturkan kepalanya ke dinding. Ia kesal karena jawaban Shinobu.
"Tomioka-san sendiri, kau punya tipe cewek idaman ?" Tanya Shinobu.
"Ya, dia baik hati dan suka senyum. Lalu mengerti aku."
Jawab Giyuu.
"Tambahan, kalo bisa, beda tinggi kami jangan jauh jauh. Maksimal 5 cm aja"
Setelah mendengar pernyataan Giyuu yang terakhir, entah kenapa, Shinobu seperti tertohok."Lalu, kau, bukannya ingin pacar yang tingginya tidak jauh beda denganmu ? Biar sama sama pendek." Ucap Giyuu. Kalimatnya sangat menohok hati Shinobu. .
"Darimana kau tau ?!"
"Ya, melihat kau tak merespon saat aku menyindir tinggimu tadi, itu sudah menjelaskannya." Ucap Giyuu kalem.
"..."
"Aku juga tau, kau pernah meracik obat herbal untuk menambah tinggi badanmu kan ?" Tanya Giyuu.Perempatan terbentuk di dahi Shinobu. "Tomioka-san... Bagaimana kau tau ?" Tanya Shinobu dengan semua penekanan pada kalimatnya. Tak lupa senyum khasnya yang ada di bibirnya.
"... Itu..."
'Tidak mungkin aku bilang aku selalu memperhatikannya diam diam kan ?' Batin Giyuu.
Perempatan di dahi Shinobu bertambah karena merasa terkacangin.
"Tomioka-san, kau dengar aku ?" Tanya Shinobu.
"Aku... tau dari..."
"Dari siapa ?"
"Aku, hanya memperhatikanmu. Itu saja." Ucap Giyuu, ia menoleh ke arah lain untuk menyembunyikan wajahnya yang agak memerah."Tomioka-san... kau penguntit ^=^" Ucap Shinobu. "Aduh duh, dagu ku sakit banget, duh." Ucap Giyuu mengalihkan perhatian Shinobu. Lebih tepatnya, ngeles :v
"Benarkah ? Sakit ya ?" Dengan mudahnya Shinobu khawatir dan percaya dengan Giyuu. Mungkin, Shinobu merasa bersalah karena dia yang menyundul dagu Giyuu hingga Giyuu pingsan.
'Sudah kuduga berhasil. Walaupun, itu tidak salah semuanya sih.' Batin Giyuu.
Shinobu memeriksa dagu Giyuu. "Agak memar... apa ini sakit ?" Ucap Shinobu sambil menyentuh dagu Giyuu. "Sedikit... aduh."Entah apa yang merasuki Giyuu, ia tergoda untuk 'mencicipi' bibir Shinobu. Dengan cepat, Giyuu mencium Shinobu. Shinobu tersentak, tapi lama kelamaan Shinobu membalas ciuman Giyuu.
"Jadi, kenapa kau menciumku ?" Tanya Shinobu pada Giyuu setelah selesai berciuman. "Aku, hanya sedikit tergoda."
"Hah... dasar. Jangan asal cium gitu, Giyuu-kun." Ucap Shinobu lalu berjalan ke arah ruang makan.Giyuu membeku.
'Tadi... Shinobu memanggilku Giyuu-kun kan ? Apa maksudnya itu ? Kami jadian ? Iya kan ? Kami jadian kan ?'
Batin Giyuu.Giyuu mengejar Shinobu lalu memeluknya. "Jadi ? Kita jadian ?" Tanya Giyuu.
"Kau pikir, apa kita jadian, Tomioka-san ?" Tanya balik Shinobu
"Panggil aku Giyuu-kun. Lalu, soal tinggi badanmu, aku sudah puas walau tinggimu hanya 151 cm." Ucap Giyuu.
"Ga usah nyebut tinggiku, dasar penguntit !"
"Hey ! Kau baru saja menyebut pacarmu sendiri penguntit !"
"Biar, wlek !"
"Cium nih !"Lalu Giyuu mencium Shinobu.
End
Apa ini apa ini... aku ga puas ama karya ku sendiri. Alurnya rada ga nyambung gitu. Maaf kalo ga sesuai ekspetasi. Makasih yang udah baca, vote & komen.
PS : ohoho, apa ada yang masih on jam segini ? :vUdah itu aja,
See you next chap !
KAMU SEDANG MEMBACA
KnY Couple [Hiatus]
RandomHanya kumpulan cerita Pairing di KnY yang mungkin bisa membuat anda baper. Warning : Mengandung Spoiler ringan atau kadang berat. Bisa membuat anda senyam-senyum layaknya dapet chat dari doi. Highest Rank in : #Kimetsunoyaiba [Tanggal 10 November 20...