Dandelion (ZenZuko)

3K 187 34
                                    




Zenitsu x Nezuko



Dandelion



School AU



Happy Reading

Nezuko pov
Semester baru, sekolah baru ! Hehe, akhirnya aku masuk ke SMA, yaitu Kimetsu Gakuen
Nii-chan bilang, SMA nya tuh bagus banget. Makanya aku juga mau sekolah disana. Aku ga sabar nunggu besok ! Hehe...
Pintu kamarku lalu terbuka, menampilkan sosok wanita yang sangat cantik bagiku.
"Nezuko, kau belum tidur ? Sebaiknya kau segera tidur atau kau akan mengantuk di sekolah." Ucap Ibu.
"Baiklah, Bu. Aku akan tidur. Oyasumi." Ucapku. "Oyasuminasai, Nezuko." Ibu keluar dari kamarku dan aku mulai menutup mata.

Besoknya...
Aku sudah siap untuk berangkat ke sekolah ! Aku bangun terlalu pagi karena tidak sabar.
"Nezuko, ayo berangkat." Ajak Nii-chan. "Baiklah, Nii-chan."
Kami berdua pamit ke ayah dan ibu. Kami berangkat dengan naik bus. Saat sampai di sekolah itu, aku benar benar takjub. Pohon pohon sakura yang ada di dalam sekolah itu bermekaran, indah sekali. Aku lalu melihat ke depan lobby sekolah. Ada seorang murid berambut pirang yang melambaikan tangan kepada ku dan Nii-chan. Rambutnya unik sekali...

"Yo, Tanjirou ! Wah, ini adikmu ? Kawaii..." ucapnya dengan wajah berbinar sembari menatapku. "Zenitsu, jangan genit genit sama Nezuko !" Seru Nii-chan. Aku tertawa kecil. "Salam kenal senpai, namaku Nezuko." Ucapku sembari menjulurkan tangan. "Agatsume Zenitsu ! Sahabat Kakakmu ! Salam kenal ya, Nezuko-chan !" Seru nya bersemangat. Aku merasakan getaran saat Zenitsu-senpai bersalaman denganku. Getaran apa ini ya ?
Hm, entahlah.

Waktu makan siang

"Nezuko-chann !! Disini disini !" Seru Zenitsu-senpai sambil melambaikan tangan. Aku pun mendekat. "Oh, ini adik mu, Tan ?" Tanya seseorang yang nampak seperti berandala. Wah, menakutkan...
"Iya Inosuke, ini adikku. Oh ya, Nezuko, jangan takut. Inosuke ini keliatan kayak berandalan, tapi dia baik lho. Pintar juga." Ucap Nii-chan. Nii-chan ? Kau bisa membaca pikiranku ya ? Hebat...
"Ah, begitu ya ? Salam kenal, senpai." Ucapku sambil duduk di depan Zenitsu-senpai.
"Halo Nezuko-chan !" Sapanya. "Halo senpai." Balasku. Aku lalu memakan makananku.

"Diperhatikan berapa kalipun, ternyata Nezuko-chan memang imut ya..." gumam Zenitsu-senpai yang terdengar jelas di telingaku. "Eh ?" Ujarku bingung. Aku menatap Zenitsu-senpai. "Ah, maaf Nezuko-chan." Ucap Zenitsu-senpai. "Ah, tak apa. Aku hanya agak terkejut. Terima kasih atas pujiannya, Senpai." Ucapku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

1 bulan telah berlalu
Semakin lama ku perhatikan, semakin banyak yang ku ketahuin tentang Zenitsu-senpai. Dia pintar dalam pelajaran Matematika dan Fisika. Dia juga punya pendengaran sempurna. Makanya dia jago bernyanyi dan bisa bermain bermacam macam alat musik. Tapi Zenitsu-senpai itu cengeng, penakut, dan agak konyol. Tapi itulah yang membuatnya lucu. Dia juga mata keranjang, entah mengapa, dadaku terasa sakit saat melihatnya menggoda gadis lain.

Zenitsu-senpai, sepertinya aku jatuh cinta padamu...


Normal Pov
Nezuko sedang menikmati hari liburnya dengan menonton FTV yang ditampilkan di TV. "Wah, romantis sekali, dia menyatakan cinta di tengah tengah taman bunga... ngomong ngomong, jenis bunga apa itu ya ? Kok berasa familiar ?" Tanya Nezuko. Tanjirou yang sedang bermain game di sebelahnya melirik Nezuko. "Oh, itu bunga Zenitsu." Ucap Tanjirou. "Bunga Zenitsu-senpai ?" Tanya Nezuko bingung. "Lihat lah, warna kuning dan bentuk nya mirip dengan rambutnya Zenitsu bukan ? Kami menamainya bunga Zenitsu." Ucap Tanjirou.
"Nama aslinya apa ?" -Nezuko
"Dandelion." -Tanjirou
"Heeh... menarik ya." Ucap Nezuko.
"Oh ya, Nezuko. Kau, ku perhatikan tingahmu aneh saat dekat dengan Zenitsu. Kau suka dengan dia ?" Tanya Tanjirou tiba-tiba. Nezuko langsung gelagapan. "E-Eh ?? A-ak-aku..." wajah Nezuko memerah. "Hm... jawabannya iya." Ucap Tanjirou. "Uh ! Nii-chan, diem diem aja !" Seru Nezuko. "Haha, baiklah baiklah." Ucap Tanjirou santai.
'Perasaan kalian sama, kurasa, aku tak akan terlalu protective ke Nezuko. Lagian, kalau Nezuko sakit hati karena Zenitsu, maka aku akan segera membunuhnya saat itu juga.' Batin Tanjirou.

Sementara itu
"Hiih, hawa membunuh apa ini !? Mengerikan, hih." Ucap Zenitsu, merinding disko.
"Huft, mau jemput Nezuko-chan... tapi kakaknya bakal marah kagak ya ?" Gumam Zenitsu. "Bodo ah ! Jemput aja dulu ! Kalau ga boleh, yah santet aja..." ucap Zenitsu.
"Tunggu, santet itu apa ya ?"

Beberapa menit kemudian, Zenitsu sampai di depan kediaman Kamado.
"Huft, harus bisa... Ano, Permisi, Nezuko-chan ? Apa kau ada di rumah ?!" Panggil Zenitsu dari luar. "Ha'i, tunggu sebentar !" Sebuah suara menyahut dari dalam. Lalu pintu rumah itu terbuka. "Ah, Zenitsu-senpai ? Ada apa ?" Ucap Nezuko. "Ah, em- itu, Nezuko-chan, apa kau punya waktu luang ? Kalau ada, mau jalan denganku ?" Ucap Zenitsu gugup. "Boleh, tunggu sebentar ya, Senpai, aku akan siap-siap. Masuk dulu, Senpai." Ajak Nezuko. Zenitsu mengangguk lalu masuk ke dalam. "Wah wah, kau sudah berani mengajak Nezuko jalan ya ?" Ucap Tanjirou dengan tatapan sadisnya saat Nezuko sudah pergi ke kamarnya.
"Ahaha, maafkan aku, Kakak Ipar..." ucap Zenitsu. "Yakin sekali Nezuko mau samamu." Ucap Tanjirou.
"Yakin dong."
"Maaf membuat mu menunggu, Senpai." Ucap Nezuko. Zenitsu terdiam beberapa saat. 'Cantiknyaa... Nezuko-chan, aku jadi tambah sukaa !' batin Zenitsu.
"Ayo pergi, Nezuko-chan ! Tanjirou, aku pinjam adikmu, dadah !" Pamit Zenitsu sambil menggeret Nezuko
"Nii-chan, aku pergi !" Pamit Nezuko. Tanjirou hanya melihat mereka dan melambaikan tangannya.

Zenitsu Pov
Akhirnya, aku bisa jalan dengan Nezuko-chan, ehehe
"Nee, Zenitsu-senpai, kita mau ke mana ?" Tanya Nezuko-chan.
"Himitsu, dan, jangan panggil aku Senpai. Panggil saja Zenitsu." Ucapku. "Tapi itu tidak sopan, apalagi, kita beda 1 tahun. Lebih baik ku panggil Zenitsu-san saja." Ucap Nezuko-chan.
Keadaan menjadi hening, untung saja kami sudah sampai di tempat itu.
"Tempat apa ini, Zenitsu-san ?" Tanya Nezuko-chan. Ekspresi bingungnya imut sekaliii !
"Ini tempat rahasiaku, aku sangat menyukainya. Ayo ke mari." Ajakku sambil menggenggam tangan Nezuko-chan. Tangannya sangat lembut, hehe.

"Nah, ini dia, tempat rahasia ku." Ucapku. "Wahh... cantik banget... banyak sekali bunga, terutama bunga Dandelion !" Ucap Nezuko-chan, ia tampak sangat senang. "Apa kau menyukai nya, Nezuko-chan ?" Tanyaku. Nezuko-chan tersenyum lebar. "Daisuki !" Seru Nezuko-chan. Aku akan mimisan ! Imut bangett !
"Nezuko-chan, tutup matamu sebentar." Ucapku. "Eh ? Baiklah..." ucapnya. Ia lalu menutup matanya. Aku mengambil mahkota bunga yang sudah ku persiapkan dari awal. Aku meletakkannya di atas kepala Nezuko-chan dengan perlahan. "Buka matamu, Nezuko-chan." Ucapku, ia membuka matanya. "Wah, cantik sekali ! Arigatou, Zenitsu-san !" Seru Nezuko-chan. "Sama-sama, Nezuko-chan." Ucapku lalu tersenyum manis. Lalu kami mengumpulkan beberapa bunga yang menurut kami menarik.

Waktu telah sore, kami akan segera pulang. Tapi aku belum menyampaikan perasaanku padanya... huft. Aku harus berani menyatakan perasaanku pada Nezuko-chan !
Ku genggam erat kedua tangan Nezuko-chan, ia menatapku lekat. "Nee, Nezuko-chan... aku tau aku cengeng, penakut, mata keranjang, ceroboh, dan lain sebagainya... Tapi, apa kau mau, menjadi pacarku ?" Ucapku. Wajahku pasti sudah memerah sekarang. Detak jantungku, terlalu keras. Nezuko-chan kenapa diam saja ? Apa aku ditolak ? Mala-

'Cup'

Aku melotot. Nezuko-chan, dia, MENCIUMKU !?!?!!
"Itu jawbanku, Zenitsu-kun." Ucapnya. Aku merasa ingin pingsan.
"Zenitsu-kun, jangan melamun. Ayo pulang." Ajak Nezuko-chan. "Baiklah, ayo."

Omake

"Sepertinya aku tak akan bisa tidur malam ini." Ucapku. "Memang kenapa ?" Tanya Nezuko-chan. "Karena terlalu bahagia sebab aku telah menjadi pacarmu." Gombalku. Aku lihat Nezuko-chan memerah. Hehe, kawaii

End
Akhirnya, selesai. Hehe, kali ini ZenZuko dulu yau.
Terima kasih bagi yang udah baca, vote dan komen !

Jaa ne, minna !

OwO

KnY Couple [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang