"Mau kemana kau, Jeon?"tanya Taehyung saat melihat Jungkook segera mengemasi buku dan alat tulis nya sesegera mungkin setelah bel pulang berbunyi.
"Pulang"
"Asrama?"
"Bukan"
"Jangan bilang kau mau pulang ke Busan?! Ya, Jeon! Kau ada masalah?!"
"Ck, kau ini berisik sekali"
"Hei-"
"Aku pergi dulu"Taehyung terdiam dengan bibir yang masih menganga, tak percaya jika teman baik nya itu pulang ke kampung halaman tanpa mengatakan apapun padanya.
"Apa masalah keluarga ya?"gumam Taehyung terlihat sedih.
.
.
.
Jimin hampir berteriak saat pergelangan tangan nya di seret pelan dan akhirnya jeritan tertahan itu keluar kala mengetahui Jungkook lah pelaku nya."Kenapa berteriak?"tanya Jungkook.
"Huh? Oh, aku terkejut"jawab Jimin.Tampar Jimin sekarang! Jungkook tersenyum lembut padanya! Tersenyum!!!!
"Kau ini menggemaskan sekali"ucap Jungkook lalu membawa Jimin berjalan menuju halte bis.
"Kau sudah bilang pada kakak mu jika pulang dengan ku?"tanya Jungkook setelah kedua nya duduk di halte bersebelahan.
"Su.. Sudah"jawab Jimin.
"Kau sakit? Wajah mu memerah"
"Tidak! Aku baik-baik saja"jawab Jimin sembari memberi jarak baginya dan Jungkook yang bersiap menyentuh dahi nya.Jungkook terkekeh melihat Jimin yang salah tingkah. Gadis di samping nya ini menggemaskan sekali. Sungguh.
"Jungkook, jangan tertawa"larang Jimin dengan suara lirih nya.
"Kenapa?"tanya Jungkook bingung.
"Jantung ku berdetak terlalu cepat karna itu, jadi jangan tersenyum lagi"cicit Jimin lirih.Jungkook tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubit pipi gembil itu. Jimin yang di samping nya saat ini berbeda dengan Jimin yang membuatnya kesal beberapa waktu lalu di hari kejadian kucing itu. Kali ini Jimin terlihat sangat malu dan menggemaskan.
"Kau ini, ya ampun"keluh Jungkook.
"Kenapa? Aku kenapa?"tanya Jimin dengan tatapan polosnya.
"Menggemaskan sekali, sial"gumam Jungkook pelan.
"Apa? Aku tidak dengar"
"Hei, ayo turun di halte berikutnya saja. Kita jalan-jalan dulu, bagaimana?"tawar Jungkook.
"Sungguh?! Aku mauu!!"jawab Jimin dengan mata berbinar, sudah lupa dengan rasa penasaran yang tadi sempat menyerang.
"Kalau begitu ayo, pegang tangan ku. Aku tidak mau kau hilang"Jimin mengangguk malu lalu menyambut uluran tangan besar Jungkook yang selama ini selalu ia bayangkan saat ia melihat jemari itu memainkan bola basket.
Aku tau ini salah, tapi ini benar-benar membuat ku bahagia - PJM.
.
.
.
"Cantik"Seokjin menoleh lalu mendengus sebal. Taehyung lagi-lagi sudah berdiri di depan kelasnya.
"Ada apa, Kim?"tanya Seokjin kesal.
"Kau juga Kim, cantik. Lupa?"
"Ish"Taehyung mengikuti langkah kesal Seokjin lalu menarik pergelangan tangan nya dengan lembut.
"Pulang dengan ku?"tawar Taehyung.
"Tidak"
"Kenapa?"
"Aku kembali tinggal di asrama"jawab Seokjin.
"Memang Jimin sudah kembali?"Ya, Taehyung sudah tau tentang Seokjin sedikit banyak. Jadi ia juga tau siapa roomate si cantik Kim ini.
"Besok dia kembali"
"Jadi harusnya hari ini kau pulang, mengambil seragam dan beberapa perlengkapan yang kau bawa ke rumah. Benar?"Bingo!
"Ah, kenapa kau tau?"protes Seokjin dengan kaki yang menghentak kesal.
"Auh lucu nya. Aku kan juga tinggal di asrama, jadi tau rutinitas mu"
"Terserah"
"Jadi ayo ambil seragam mu di rumah, lalu kembali kemari lalu makan malam di kantin bersama ku. Bagaimana? Kelihatan nya menyenangkan, iya kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid - Kookmin 💜
FanfictionJimin si gadis mungil yang diam-diam memuja salah seorang teman sekolah nya yang terkenal sangat dingin, Jeon Jungkook. Pemuda Jeon itu jarang berbicara dan Jimin yang pemalu pun membuat semua terasa semakin sulit. Hingga pada suatu hari Jimin menda...