10

1.8K 171 9
                                    

Jimin masih bersenandung lirih saat berjalan menyusuri koridor, ia tidak jadi menghampiri Seokjin karna tau Taehyung yang akan mengantar roomate nya itu. Dan sekarang ia terjebak lagi bersama Jungkook yang berjalan di sebelah nya.

"Kau senang sekali"ucap Jungkook.
"Iya. Taehyung itu romantis sekali ya? Aku senang Jinnie eonnie dekat dengan nya"jawab Jimin.
"Romantis?"
"Iya. Beberapa hari lalu dia peluk-peluk eonnie saat eonnie sedih, sekarang menunggui eonnie saat sakit. Seperti drama saja"Jimin terkekeh setelah mencerna kata-kata nya.
"Cih, kekanakan"

Jimin melirik Jungkook dengan tatapan tidak suka nya, bibir nya mengerucut karna menggerutu lucu. Jungkook geli sendiri melihat nya.

"Kau mana tau romantis, kau tau nya basket"omel Jimin.
"Basket itu keren"bela Jungkook.
"Drama juga keren"
"Hahh, iya terserah mu saja"

Keduanya berhenti di lobby asrama putri, Jimin berbalik menatap Jungkook lalu membungkuk layak nya hormat pada yang lebih tua.

"Terima kasih"ucap Jimin.

Jungkook tersenyum tipis, gemas sekali pada pergerakan lucu Jimin.

"Tunggu"tahan Jungkook, Jimin menatap nya penuh tanya.
"Kau dengar tadi Taehyung membahas soal lelaki yang mereka temui kan?"tanya Jungkook.
"Iya, kenapa?"
"Kau tau siapa itu?"tanya Jungkook lagi.
"Tidak"
"Roomate mu tidak cerita jika dia bertemu seseorang?"
"Aku tidak ingat, Jungkook"

Jungkook mengatur nafasnya.

"Lalu apa kau sudah punya kekasih?"Jungkook menatap Jimin penuh selidik.
"Kekasih?"
"Iya"
"Aku tidak punya"
"Tidak punya?"ulang Jungkook.
"Iya"

Lalu siapa laki-laki yang di maksud Taehyung? - KTH.

"Aku pergi"pamit Jungkook tanpa berbalik.

Jimin menatap punggung lebar itu dengan kepala yang ia miringkan, bingung lebih tepat nya.

"Jiminie"
"Oh! Eonnie!"

Jimin berlari kecil menghampiri Seokjin yang berjalan berdampingan dengan Taehyung.

"Hai, Jimin"sapa Taehyung.
"Hai, Taehyung"
"Ayo, eonnie. Tas eonnie sudah ada di kamar, Seokie eonnie yang bawa"ujar Jimin.
"Tae, aku masuk ya. Terima kasih"
"Ya, jangan lupa ganti perban nya setelah mandi"ingat Taehyung.
"Iya"

Taehyung melambai pada kedua gadis itu lalu berbalik.

"Taehyung!"seru Seokjin.
"Ya?"
"Laki-laki itu bukan kekasih ku, dia kakak Jimin"seru Seokjin sebelum menyeret roomate nya masuk ke dalam asrama.

Taehyung tersenyum lebar, ah perasaan nya lega seketika. Meskipun tidak menutup kemungkinan kakak Jimin suka pada Seokjin mengingat sikap nya malam itu, tapi Taehyung bahagia karna Seokjin dengan bibirnya sendiri mengatakan ia bukan kekasih lelaki itu.

"Ya Tuhan, aku tidak tau bisa sebahagia ini"gumam Taehyung lalu berlari menuju asrama nya.
.
.
.
Jimin berjalan gelisah di sekitar lapangan basket indoor, menatap pada para anggota club yang masih berlatih meskipun baju mereka sudah sangat basah. Dia sudah 2 jam disana ngomong-ngomong.

"Aduh bagaimana caranya ya? Aku malu, tidak bisa dekat-dekat"keluh Jimin, ua gigiti ujung kuku nya karna terlalu gugup.

Dengan penuh keberanian ia nekat melangkah, keluar lapangan indoor.

"Ah tidak tau, aku takut"rengek Jimin lalu hendak berjalan menuju asrama nya.
"Jimin!"
"Taehyung?"Jimin berbalik dan menemukan teman seangkatan nya itu sedang tersenyum lebar padanya.
"Kau mau kemana? Sudah menonton kami latihan?"tanya Taehyung.

Ah, Taehyung sadar - PJM.

"Su... Sudah, hehehe aku ke asrama dulu ya"pamit Jimin.
"Tunggu!"cegah Taehyung.
"Ada apa?"
"Aku tau kau suka teman ku, sebentar ya"

Tau? Suka? Teman? Jangan-jangan, tidak tidak jangan, Tae. Jang....  - PJM.

"Ya, Jeon Jungkook! Kemari!"

Jimin sudah berhasil berbalik dan sudah berlari kecil namun pundak nya di rangkul Taehyung tiba-tiba.

"Tolong antar Jimin ke asrama ya, sekalian kau beli jus di depan. Sejalan"pinta Taehyung.
"Lepaskan rangkulan mu, baju mu itu basah"balas Jungkook.
"Oh, maaf ya Jimin. Aku tidak sengaja"sesal Taehyung, dia benar-benar lupa.
"Tidak apa, Tae. Ah iya, aku bisa sendiri. Aku pergi dul-"
"Bersama saja, ayo"

Jimin tergagap namun akhirnya tetap melangkah menyusul Jungkook setelah di beri tepukan penuh semangat oleh Taehyung.

Bagaimana Taehyung bisa tau?! - PJM.

"Kau benar-benar tidak suka dengan anak club basket?"tanya Jungkook setelah mereka berdua sudah tak terlihat oleh Taehyung.

Jimin menengadah, menatap punggung lebar di depan nya.

"Iya"
"Lalu kenapa menonton kami latihan sampai selesai?"
"Ah anu, itu eum aku, aku bosan. Iya, aku bosan di kamar. Jinnie eonnie belajar bersama Seokie eonnie di perpustakaan"

Sekarang, Jimin! Sekarang! - PJM.

Jimin mengeluarkan serbuk dalam kantung jaketnya lalu meniup tengkuk Jungkook perlahan lalu menghela nafas lega setelahnya.

"Ya Tuhan, rasa nya tegang sekali"keluh Jimin.
"Apa nya?"

Jimin memundurkan langkahnya kala lelaki yang sejak tadi di depan nya itu mendekat dengan wajah penuh keinginan tahuan.

"Ju.. Jungkook, terlalu dekat"
"Ah maaf, aku penasaran dengan yang kau gumamkan"
"Eum, Jungkook"
"Ya?"
"Besok kau ada latihan?"tanya Jimin penuh kehati-hatian, tidak mau malu lagi.
"Tidak, kami baru selesai bertanding kemarin"
"Ah iya, aku lupa. Bodoh"

Jungkook terkekeh lalu mengusap kepala Jimin gemas.

Sudah bereaksi!!!! - PJM.

"Kenapa? Mau mengajakku jalan-jalan? Kemana?"cerocos Jungkook.
"Huh?"
"Aku saja lah yang ajak. Lusa pergi dengan ku seharian, bagaimana? Kita keliling kota"ajak Jungkook dengan senyum lebar nya.

Jimin mau menangis saja rasa nya melihat bagaimana lebar nya senyum Jungkook yang ia yakini hanya Taehyung yang pernah melihat ini. Tampan sekali. Kerutan di hidung yang menimbulkan efek lucu, menggemaskan.

"Memang siap menanggung makan dan jajan ku seharian?"tanya Jimin menggoda.
"Siap! Kau mau apa saja akan ku belikan"
"Yakin?"
"Iya!"
"Kalau aku mau cincin? Kalung? Rumah?"tantang Jimin.

Jungkook menatap Jimin dengan senyum lembut di wajahnya.

"Jimin, aku ini mau mengenyangkan mu bukan mau memperistri mu"

Wajah Jimin yang memang memiliki rona alami di pipi kini menjadi merah padam hanya karna ucapan kelewat santai dari bibir tipis Jungkook. Niat awal mengerjai lelaki Jeon itu malah Jimin yang terkena. Menyesal gadis manis itu.

"Kau malu ya?"goda Jungkook lalu tertawa.
"Ish, tidak"
"Tapi kenapa wajah mu memerah? Aku yakin kau bisa merebus air di atas pipi mu itu"
"Jungkook!"
"Kenapa, hm?"

Lemah. Jimin tidak jadi marah karna senyum lembut itu.

"Awas, aku mau ke asrama!"seru Jimin kesal.
"Hei, tunggu"
"Tidak mau! Jalan sendiri!"omel Jimin dengan bibir yang mengerucut lucu dan wajah memerah menahan malu.

Jimin berjalan mendahului Jungkook dengan langkah terburu yang membuat nya ribuan kali terlihat lebih lucu.

"Ah, gadis itu. Kenapa bisa terlahir semenggemaskan itu? Kenapa?"gumam Jungkook sembari tersenyum lebar.
"Ya! Tunggu aku!"seru Jungkook sebelum lari menyusul Jimin yang hampir tak terlihat.









TBC

Btw, disini ada yang pake kakao, line sama twitter ngga sih?
Temenan hayukkkkk 😁😁

Cupid - Kookmin 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang