7

1.9K 190 0
                                    

Jimin menikmati es krim nya dengan khidmat, dia bahkan tak peduli dengan tatapan yang Jungkook berikan sejak keduanya tiba di pinggir lapangan basket.

"Jimin"
"Hm?"
"Kenapa mata mu sembab?"
"Ini? Kenapa ya? Eumm ah! Tadi aku menangis"jawab Jimin santai.
"Menangis? Kenapa? Sesuatu terjadi? Kau sakit?"tanya Jungkook panik, ia raih pundak si gadis lalu menatap setiap bagian tubuh Jimin.
"Aku baik-baik saja, Jungkook"jawab Jimin gugup, hei! Memang siapa yang tidak gugup jika di tatap dan perhatikan seperti ini dengan orang yang di sukai? Jimin bahkan rasanya ingin pingsan saja.
"Lalu kenapa menangis?"
"Jin eonnie ada masalah"
"Dan kau yang menangis?"tanya Jungkook tak percaya.
"Tidak, kami bertiga menangis bersama"
"Bertiga?"
"Iya. Aku, Jin eonnie dan Seokie eonnie. Hehehe, apa mata ku masih terlihat sembab?"

Jungkook melepas tangan nya dari pundak Jimin sembari menghela nafas lega. Mata nya kembali menatap lurus ke lapangan.

"Kau ini"keluh Jungkook.
"Aku? Kenapa?"
"Tak apa"

Hening beberapa saat sampai Jimin akhirnya memilih beranjak dari duduk nya.

"Terima kasih es krim nya, Jungkook. Aku harus kembali ke kamar. Ah! Buku ku!"
"Tenang, Jimin. Aku temani ke perpustakaan, ayo"

Drrt drrt drrt
Joonie oppa ❤ is calling....

"Sebentar ya"ujar Jimin lalu segera menjawab panggilan kakak nya.
"Yeobosyong~"sapa Jimin lalu terkekeh. Jungkook terkekeh kecil melihat gerak bibir Jimin yang lucu itu.
"Sayang, dimana?!"
"Di asrama, oppa. Kenapa panik?"
"Ah pantas saja, oppa cari di rumah tidak ada. Lupa, sayang"

Jimin tertawa keras kala membayangkan panik nya sang kakak kala tak mendapati dirinya di rumah di jam yang sudah malam ini. Tidak sadar saja jika ada sepasang mata yang menatap nya dengan geraman menahan gemas.

"Memang Yoongi oppa tidak bilang?"
"Tidak tau gerangan dimana dia berada, aku tak mencari nya"jawab Namjoon dengan nada lucu yang di buat-buat.

Jimin kembali tertawa, ah kakak nya yang satu ini memang yang selalu paling berusaha membuat lelucon.

"Oppa kesana sebentar ya?"
"Sudah mau berangkat ya?"
"Iya, sayang"
"Jimin tunggu di depan gerbang?"
"Siap, princess. Oppa berangkat sekarang"
"Ne~ hati-hati di jalan, oppa"
"Eummm"
"Saranghae"
"Nado~"

"Nado saranghae~"

Jimin terlonjak saat Jungkook tiba-tiba sudah ada di samping nya. Dan apa tadi? Nado saranghae?!!! Jungkook?!!!!

"Oppa mu bilang begitu kan? Aku hanya menebak saja"

Jimin mengangguk patah-patah sembari melirik Jungkook malu.

"Jimin, kau ini sejak lahir sudah menggemaskan ya?"tanya Jungkook.
"Huh?"Jimin memiringkan kepalanya.
"Lihat, lihat. Kau ini memang"
"Aku?"
"Sudah, sudah. Cepat ambil buku mu, aku ke kamar dulu. Sampai jumpa besok"

Jimin menatap punggung Jungkook yang semakin menjauh, menuju asrama pria dengan langkah terburu.

"Terima kasih ya, Jungkook"lirih Jimin dengan pipi yang kembali merona.
.
.
.
"Bagaimana? Masih?"
"Kau tau, dia membelikan ku es krim, cupid!!"
"Ish, berisik. Itu artinya efek serbuk masih ada"terang makhluk kecil yang terduduk di atas tempat pensil milik Jimin.
"Ku pikir efek nya sudah hilang tapi tiba-tiba dia menarik ku pergi saat aku mau mengambil buku tadi"cerita Jimin.
"Kau benar-benar menyukai nya ya?"tanya si cupid kala melihat bagaimana wajah berseri Jimin setiap menceritakan seorang Jeon Jungkook.

Jimin mengangguk dengan penuh semangat, ia ingat bagaimana ia bisa menyukai Jungkook.

Flashback

Cupid - Kookmin 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang