9

1.8K 182 7
                                    

Hoseok menatap Seokjin yang sejak tadi bergerak gelisah di tempat duduk nya. Ini baru jam pelajaran kedua dan Seokjin sudah tidak bisa diam.

"Sstt, kau ini kenapa? Ingin buang air?"bisik Hoseok.
"Hm? Tidak"
"Lalu kenapa sejak tadi gelisah?"
"Aku baik-baik saja"

Namun setelah mengatakan itu Seokjin mengangkat tangan dan ijin untuk ke toilet tanpa ragu.

"Kau bilang tidak ingin buang air?"
"Memang tidak, aku hanya eum sedang butuh udara saja. Sudah ya, sampai jumpa nanti di kantin"

Hening.

"Sialan, dia melarikan diri sendiri. Harusnya aku juga ikut membolos"gerutu Hoseok lalu kembali sibuk dengan catatan nya.

Langkah kaki itu membawa nya menuju uks yang ada di lantai 2, tempat dimana semua murid kelas 2 berada.

"Harusnya aku tidak kemari, harusnya aku tidak mencari nya, ada apa dengan mu Kim Seokjin"Seokjin merutuki dirinya sendiri dengan suara lirih nya.

Bugh

"Akh, maaf maaf"sesal Seokjin tanpa sengaja menabrak seseorang di depan nya hingga ia sendiri jatuh terduduk.
"Tidak apa, sunbae. Aku yang minta maaf"

Seokjin berdiri dengan bantuan gadis di depan nya itu lalu langsung melempar senyum kaku.

"Oh? Sunbae! Tangan mu berdarah!"

Seokjin menatap ke arah telapak tangan nya yang memang terasa perih dan benar jika telapak tangan sebelah kanan nya luka dan berdarah cukup banyak, saat di lihat lagi ternyata ada pecahan beling di dekat tembok.

"Ah iya, tak apa aku bisa obati sendiri nanti"ucap Seokjin lembut.
"Tapi itu banyak, pasti anak kelas ini memecahkan kaca lagi. Maafkan aku, sunbae. Ayo aku antar ke uks"
"Tidak usah, kau kembalilah ke kelas mu. Aku akan ke uks sendi-"
"Seokjin!"

Seokjin berjenggit kala suara yang ia cari selama 3 hari ini kembali ia dengar, ada perasaan lega yang tidak bisa ia jelaskan.

"Tae"
"Ya! Kau apakan Seokjin ku!"seru Taehyung marah.
"Maaf, aku tidak sengaja"cicit si gadis lirih, sepertinya takut.

Seokjin menahan lengan Taehyung yang hendak mendekati teman seangkatan nya itu.

"Dia tidak sengaja, aku juga tidak lihat jalan. Kami sama-sama salah. Sudah"
"Tapi dia tidak terluka!"
"Justru aku bersyukur jadi hanya aku yang perlu ke uks"
"Jin-ah"
"Antar aku saja ke uks, ayo"

Taehyung tak menolak, ia gandeng tangan kiri Seokjin yang tak terluka lalu membawa nya menuju uks. Meninggalkan beberapa gerombolan nya yang sejak tadi menonton drama gratis tadi. Ada Jungkook juga disana yang kini tersenyum tak habis pikir dengan kelakuan teman baik nya itu.

"Aku tidak tau Taehyung dekat dengan Seokjin sunbae"gumam salah seorang dari mereka.
"Kau dengar tadi? Dia bilang Seokjin ku"celetuk yang lain.
"Mungkin mereka berkencan, aku beberapa kali lihat dia mengekori Seokjin sunbae di lantai 3"kata yang lain.
"Hei, Jeon Jungkook. Kau kan sahabat nya, memang tidak tau?"tanya yang lain lagi.
"Tidak"

Semuanya kecewa lalu memilih kembali menuju kelas karna pelajaran olahraga telah usai.

"Bahkan seingatku dia bilang akan marah pada sunbae itu. Baru lihat yang begini saja sudah lupa, dasar lemah"olok Jungkook sembari terkekeh.
.
.
.
Jimin duduk di kursi taman sore itu, ponsel nya masih menyala sejak setengah jam lalu. Kedua kakak nya sedang menjalankan rutinitas. Menelpon si bungsu.

"Kalau tidak bisa pulang ya tidak usah pulang, oppa. Jimin kan aman di asrama dengan Jinnie eonnie dan Seokie eonnie"
"Tapi oppa rindu Jimin~"

Cupid - Kookmin 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang