0.9 - Ganti Rugi

3.1K 388 0
                                    

"Hyeonbin! Lo ngapain disini bangsat?!" bentak Yohan.

Pria dari kost-an sebelah itu cemberut. Hyeonbin menjulurkan sebuah buku hukum kepadanya. "Aku cuma mau ngasih ini. Kata kak byungchan suruh kasih kakak bawain ke kampus. Ketinggalan katanya," jelas Hyeonbin dengan suara serak.

Yohan meraih buku tersebut dengan tatapan bertanya-tanya. "Kok gue? Kan beda angkatan."

"Yang penting satu prodikan? Satu fakultaskan? Satu gedungkan? Ya tinggal kasih doang." Hyeonbin lalu membalikan badannya.

"Heh bocah! Jangan pergi dulu!" panggil Yohan.

Hyeonbin membalikan lagi tubuhnya dengan tatapan kesal kepada Yohan. "Kenapa? Uhuk uhuk," jawabnya sambil terbatuk-batuk.

"Suara lo kenapa begitu?" tanya Yohan yang sudah seperti investigator cerdik itu.

"Ya batuk lah, pake nanya," jawab Hyeonbin enteng.

Yohan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Terus apa tujuannya lo ngelempar batu ke kamar wooseok hyung?"

Hyeonbin menaikan sebelah alisnya. "Ya karna gue lelah ngetok kaga dibukain!" keluhnya.

"Terus kenapa tu tulisan pake tinta merah segala?!" tanya Yohan yang makin ngegas aja.

"Ya itu lip tint terdekat!" balas Hyeonbin dengan ngototnya.

Yohan melipat kedua tangannya di depan dada. "Terus? Kenapa mesti ngetok jendela?"

"Ya gue males lah jalan jauh-jauh pake muter kedepan lagi. Mending lewat samping," ucap Hyeonbin sambil cemberut lalu beranjak meninggalkan Yohan.

"Heh bocil! Mau kemana lo?!"

"Pulang lah,"

"Enak aja! Ganti rugi kaca dulu!"

Langkah Hyeonbin seketika terhenti. "Mampus," ucapnya dalam hati. Hyeonbin menoleh sedekit kearah Yohan sebelum berlari kencang.

Yohan berdecih. "Dia lupa gue atlet? Woy! Jangan kabur lo!" Yohan kemudian segera menyusul Hyeonbin.

Yohan segera meraih kerah seragam Hyeonbin. "Mau kemana lo?"

Hyeonbin hanya senyum nyengir memamerkan deretan giginya yang rapi itu. "Pulang hehe."

"Kost-an lo udah lewat."

"Oh iya ya hehe. Mau pulang ke rumah mama."

"Gak ada!" Yohan segera menggeret tangan Hyeonbin untuk mengikutinya.

"Ga mau!! Mama!!! Mau pulang!!! Hueeee!!" teriak Hyeonbin sambil berusaha kabur.

***

Kini Hyeonbin terduduk di ruang tamu kost-an tersebut. Sementara itu Yohan sibuk mondar-mandir di hadapannya.

"Kenapa sih ni bapak-bapak susah amat ditelepon!" protes Yohan.

"Mungkin gue disuruh ga usah ganti rugi."

"Enak aja, lo harus diajarin tanggung jawab dari ke-"

Kalimat Yohan terpotong karena sebuah panggilan masuk kedalam ponselnya. "Hyung! Kau tahu tetangga sebelah memecahkan salah satu jendela kamar!"

"Aigoo, maafkan mereka. Mereka memang sangat berisik. Biarkan saja, untuk perbaikan biar suruhanku yang memperbaikinya nanti," ucap Lee Dongwook selaku pemilik kost-an.

"Tapi hyung mana boleh bocah dibiarin gitu doang!"

Yohan menurunkan ponselnya dan menatap kesal Hyeonbin. Pria itu sedang tersenyum penuh kemenangan sekarang. "Lo bebas kali ini ucapnya.

Yohan kemudian melihat buku milik Byungchan di meja ruang tamunya. "Kenapa si byungchan pake ketinggalan buku sih?!"

"Ya karna cepet-cepetlah. Dijemput kak Seungwoo, mana mau telat dia."

Yohan mengangguk-angguk mengerti. Namun selanjutnya ia menunjukan wajah terkejut. "Kak seungwoo?! SEJAK KAPAN?!"

***
Sejak kapan? Tidak ada yang tahu.

0.9 - Ganti Rugi; done

Hayuk VOMEN

KOSAN X1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang