(04)-Karena Senyumanmu

55 2 0
                                    

"Disenyumin semenit, kebayangnya seabad."

-Lauren Eka Hermawan-

Tiba-tiba...

Ada seseorang yang mengulurkan tangannya ke Lauren. Lauren yang melihat itu langsung mengangkat wajahnya supaya tau siapa pemilik tangan tersebut.

"Rendi? Lo ngapain di sini? Lo belum berangkat ke sekolah? Kalo lo telat gimana? Kalo lo dihukum gimana?" tanya Lauren panjang kali lebar kali tinggi.

"Bawel lo, udah naik ke motor gue." ucap Rendi.

Lauren pun membalas uluran tangan Rendi dan langsung menaiki moge milik pria itu.

*****

Mereka sudah sampai ke sekolah. Mereka melihat gerbang sekolah sudah terkunci. Itu artinya mereka terlambat. Lauren langsung melihat ke jam tangan miliknya sudah pukul 07.20 mereka telat 20 menit.

"Yah telat deh." gumam Lauren

"Lo sih ngoceh mulu dari tadi." kesal Rendi

"Ya maaf," ujar Lauren.

"Pak satpam bukain dong gerbang nya!" teriak Lauren.

"Lo bisa diem gak sih? Berisik!" ketus Rendi.

"Eh neng Lauren sama mas Rendi. Tumben telat." sindir Pak Ujang (satpam SMA Merpati) yang entah sejak kapan sudah berdiri di gerbang sekolah yang di kunci nya itu.

"Pak, bukain dong gerbang nya saya mau masuk pak." pinta Lauren dengan puppy eyes nya.

"Maap ya neng ini sudah menjadi peraturan di SMA ini." ucap Pak Ujang.

"Perasaan sekolah lain juga peraturannya sama. Kalo murid telat di kunci gerbangnya." balas Rendi acuh.

"Itu tau. Ya sudah." ucap Pak Ujang lalu meninggalkan mereka berdua untuk kembali ke pos satpam nya.

"Ren, lo kan ketos masa gak di bolehin masuk sih?" tanya Lauren

"Gak tau, tanya aja tuh." jawab Rendi datar.

"Dih lo gak peduli banget kayanya."

"Bukannya gak peduli tapi kita harus ikuti peraturan yang ada di sekolah ini, gitu caranya kalo mau jadi ketos gak boleh egois." ucap Rendi

"Emang lo mau ketinggalan pelajaran?"

"Ya enggak lah."

"Ya udah suruh Pak Ujang dong bukain gerbangnya, kalo lo gak mau masuk ya udah gue aja yang masuk."

"Nyuruh nyuruh aja emangnya gue siapa lo."

"Orang." setelah berkata itu Lauren tak memedulikan Rendi lagi dia terus berteriak agar Pak Ujang mau membukakan gerbang untuknya.

"Percuma Ren lo mau teriak sekenceng kencengnya gak bakalan di bukain. Kalo di bukain juga emang lo mau di hukum? Hukumannya sadis lo Ren." ucap Rendi untuk menakut-nakuti Lauren.

Lauren kembali memikirkan perkataan Rendi, dan memang benar kalau dia masuk juga percuma, dia akan terkena hukuman. Dan hukumannya itu nggak kira-kira, kadang guru-guru menyuruh menyapu dan mengepel lantai 1, kadang disuruh merapikan buku-buku di perpustakaan yang rak bukunya lebih dari 50, dan hukuman-hukuman sadis lainnya.

L&R (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang