(21)-Sepupu Ikmal

36 1 0
                                    

"Aku gak mau menyakiti hati dia untuk yang kedua kalinya, cukup aku saja yang tersakiti jangan orang lain."

-Lauren Eka Hermawan

Teettt...

Bel istirahat sudah berbunyi, kini saatnya enam sahabat itu bergegas ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong.

"Gue yang pesen makan ya?" tawar Lauren

"Gue ajalah, lo belum sembuh total." tolak Rendi

"Ih kenapa sih? Gue kayak gak guna aja, udahlah gue aja yang mesen sebagai tanda terima kasih juga karena kalian berlima udah baik banget sama gue." ucap Lauren

"Wajarlah, kan kita sahabatan Ren." ujar Anjani

"Iya deh, mau pesen apa nih? Kayak biasa?" tanya Lauren

"Iya." ucap mereka berlima kompak.

"Eh tapi lo bener gapapa mesen dan bawa pesanan kita? Udah gue aja Ren jangan ngeyel deh." ucap Rendi

Lauren berdecak kesal, "gapapa Rendi, anggap aja sebagai bentuk terima kasih gue ke kalian, tenang aja tangan gue udah kuat."

Rendi pun hanya bisa mengangguk pelan.

"Oke, di tunggu ya sahabat-sahabatku hehe."

"Alay deh." cibir Alifa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lauren pun mulai berjalan ke stand bakso.

"Eh guys kapan nih kita berlima mau nyelidikin Kinara sama dua temen-temennya?" tanya Alifa membuka pembicaraan.

"Kayaknya gak usah deh." ucap Hendrik datar.

"Loh? Emang kenapa? Lo gak mau bantuin kita? Gak setia kawan berarti lo!" tuding Alifa.

"Kebiasaan menuding dulu sebelum mendapat penjelasan!" ketus Hendrik.

"Penjelasan apaan emangnya?" tanya Rendi sambil menaikan satu alisnya.

"Tadi pas Lauren keluar dari toilet kebetulan gue lihat dia dan gue juga lihat ada Kinara, Yulita sama Mira lagi ngehadang Lauren. Terus gue nguping pembicaraan mereka, dan ternyata emang bener mereka bertiga pelakunya. Dan mereka saat itu lagi ngancem Lauren supaya Lauren tutup mulut, dan gue gak tinggal diem aja, gue langsung ancem balik Kinara dan dia langsung kicep dan langsung cabut." jelas Hendrik.

Rendi, Anjani, Ikmal dan Alifa dibuat menganga saat mendengar penjelasan Hendrik barusan mungkin baru saat ini mereka berempat mendengar Hendrik berbicara sepanjang itu.

"Gila gila! Seorang Hendrik Syafiq Maulana berbicara segitu panjang, ini harus diabadikan!" ucap Ikmal lebay.

"Terlalu lebay deh Mal." cibir Alifa

"Udah deh, back to topic!" ucap Hendrik datar.

"Yaudah, kita masukin bk aja langsung si Kinara sama kedua temen-temennya." ucap Anjani

"Gak perlu, toh Lauren juga biasa aja kan?" ucap Rendi.

"Kita itu sebagai sahabatnya gak bisa tinggal diam Ren, lo itu sahabatnya Lauren bukan sih?" tanya Anjani kesal.

L&R (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang