(30)-Dia Terluka?

19 1 0
                                    

"Semenjak dia jatuh cinta sama lo, keadaan dia menjadi terancam dan karena lo dia terluka seperti ini!"

-Hendrik Syafiq Maulana-

Saat sudah berada di rumah sakit, para perawat membawa Lauren segera keruang UGD. Dan Bima juga sudah izin pulang duluan karena sudah di telfon sama mamanya. Dan ini yang kedua kalinya Lauren masuk kerumah sakit karena ulahnya yang tidak bisa menjaga Lauren dengan baik. Dia kecewa dengan dirinya sendiri. Dia pun menelfon kedua orang tua Lauren, dan juga mengirimkan pesan lewat grup supaya teman-temannya yang lain datang kerumah sakit.

Aaa G3m00y

Rendi Putra Setiawan : Guys, gue lagi dirumah sakit! Kalian cpt kesini!

Anjani judes🙄 : Syp yg skit anjir?

Alifa pe'a😶 : @Anjani judes🙄 Orang lah yang sakit, pe'a!

Rendi Putra Setiawan : Lauren yg skt, klian cptan kesini. Keadaan Lauren sangat kacau! Kalo kalian emang sahabatnya Lauren, kalian harus kesini segera!

Hendrik kulkas❄ : Demi apa lo? Kok bisa? Oke, gue kesana skrng. Shareloc!

Ikmal bloon😒 : 2

Anjani judes🙄 : 3

Alifa pe'a😶 : 1000000000

Rendi pun menshare-loc ke grup alamat rumah sakit tempat Lauren berada, dan setelah itu dia mematikan ponselnya dan duduk di ruang tunggu. Tak henti-hentinya dia mendoakan Lauren agar Lauren selamat, dia sangat takut kehilangan orang yang sangat ia cintai. 'Ini semua salah gue, lagi-lagi gue buat lo terluka Ren. Maaf, tapi gue tahu kata maaf itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang lo alami saat ini. Gue bodoh. Gue payah. Gue gak bisa jagain lo dengan baik. Tapi, gue cinta sama lo Ren, serius. Gue gak mau kehilangan lo lagi. batin Rendi.

Saat tengah membatin, tiba-tiba saja keempat sahabatnya datang dan yang lebih membuatnya terkejut adalah Hendrik yang datang dan langsung menonjoknya tanpa aba-aba terlebih dahulu. Rendi tahu, Hendrik akan datang dengan emosi yang meluap seperti ini.

"Udah Drik, udah." ucap Anjani yang sedang memisahkan kedua sahabatnya.

"Orang kaya dia pantes dapet semua ini Jan." ujar Hendrik sambil menatap Rendi tajam.

"Lo pantes ngelakuin ini ke gue, Drik." ucap Rendi lirih.

"Tapi percuma aja rasa sakit yang lo rasain ini, gak akan pernah terbalas sama rasa sakit yang dirasakan Lauren saat ini!" ketus Hendrik sambil mengusap wajahnya gusar.

Lagi dan lagi, Laurenlah yang kena imbas oleh Kinara. Hendrik membenci ini semua. Dia tidak suka jika ada orang yang menyakiti Lauren, termasuk Rendi sekalipun.

"Lo bener. Rasa sakit ini gak akan pernah terbalaskan oleh rasa sakit Lauren yang ada didalem." ujar Rendi sambil menunjuk tempat Lauren diperiksa.

"Lauren sakit apa? Dan siapa yang nyakitin dia?" tanya Hendrik

"Dia enggak sakit. Lauren tertusuk pisau. Dan gue yakin Kinaralah pelakunya, karena Kinara juga ada disana dan pisaunya berada di sampingnya." ucap Rendi

"Terus mana si Kinara?" tanya Hendrik lagi.

"Dia udah meninggal."

"Maksud lo apa?" kini Alifa yang bertanya.

"Setelah menusuk Lauren, Kinara juga menusuk dirinya sendiri sampai pisau itu menembus jantungnya dan menyebabkan dia meninggal dunia." lirih Rendi

"Dia pantes dapet kaya gitu." ucap Hendrik

"Lo gak boleh ngomong gitu Drik, meskipun Kinara yang membuat Lauren seperti ini, tapi dia juga manusia meskipun sekarang dia sudah menjadi jenazah." ujar Anjani

"Gue cuma takut, Lauren nasibnya akan sama seperti Kinara." gumam Rendi

"Kalo sampe itu terjadi, gue pastiin hidup lo gak akan tenang!" ancam Hendrik

Pintu UGD terbuka, dan keluarlah seorang dokter dan suster.

"Siapa keluarga dari pasien?" tanya dokter

"Keluarganya masih di perjalanan, dok." ucap Rendi

"Ya sudah, siapa orang terdekat pasien?" tanya dokter itu lagi.

"Kita semua deket sama pasien dok." ujar Hendrik

Tiba-tiba saja Fanny dan juga Panji sudah tiba di rumah sakit.

"Mana Lauren, Ndi?" tanya Fanny ke Rendi.

"Apakah anda ibu dari pasien yang bernama Lauren?" tanya dokter

"Iya, saya ibu kandungnya. Bagaimana keadaan anak saya, dok?" tanya Fanny

"Kita bicara diruangan saya saja." jawab dokter itu, dan dokter berikut dengan suster, Fanny, dan juga Panji beralih dari ruang UGD ke ruang dokter itu.

"Lauren lo kenapa bisa kaya gini sih?" tanya Anjani yang sedang duduk diruang tunggu itu.

"Ini semua gara-gara lo! Kenapa lo gak bisa sih jagain dia? Kalo emang lo gak bisa jagain Lauren, lo mending jauhin dia, karena Lauren akan terus-terusan terluka kalau dia bersama lo!" ketus Hendrik sambil menunjuk-nunjuk Rendi dengan jari telunjuk kanannya.

Kali ini yang lain diam saja begitu juga Rendi. Rendi pergi dari ruang UGD itu bukan karena dia takut diomeli Hendrik, dia hanya ingin menenangkan diri sebentar. Tempat yang pantas untuk dijadikan penenang adalah rooftop rumah sakit, dan ya... Sekarang lah Rendi berada disana, sambil merasakan semilir angin yang menembus hingga ke tulang-tulangnya.

"KENAPA GUE GAK BISA JAGAIN LAUREN DENGAN BAIK? GUE SAYANG SAMA DIA, DAN GUE JUGA CINTA SAMA DIA. TAPI KENAPA GUE GAK BISA BUAT JAGAIN DIA? DIA TERUS-TERUSAN TERLUKA KARENA GUE!!! APA INI PERTANDA KALAU HUBUNGIN GUE SAMA LAUREN EMANG GAK BOLEH UNTUK JADI SEPASANG KEKASIH?!! TAPI KENAPA?" teriak Rendi, hanya ditempat ini dia bisa teriak sekencang-kencangnya tanpa ada yang menghakimi dirinya.

"Kalau emang Lauren bukan jodoh gue, gue ikhlas. Gue akan coba jauhin Lauren, Drik. Bukan karena gue takut sama lo, tapi ini semua untuk kebahagiaan Lauren." batin Rendi

*****

Setelah mengetahui apa yang disampaikan dokter kepada Fanny dan Panji, sahabat-sahabat Lauren yang lain hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Lauren. Dan dokter menyampaikan kalau Lauren harus terpaksa di operasi, agar dia bisa selamat karena hanya itu satu-satunya cara agar dia bisa selamat. Tapi kita kembali lagi pada takdir, takdir tidak ada yang tahu.

Setelah mendengar penuturan dokter tadi, Fanny tak henti-hentinya menangis dan berdoa dalam hati agar putri semata wayangnya itu bisa selamat.

Setelah dua jam menunggu operasi Lauren, akhirnya lampu operasi mati dan itu tandanya operasi Lauren sudah selesai. Apakah Lauren masih bisa selamat? Atau nasibnya akan sama seperti Kinara? Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul dipikiran Rendi.

*****

Aku gantung lgi ya ceritanya, hehe

Apakah Rendi beneran mau mencoba menjauhi Lauren? Tapi, apakah dia bisa?

Waktu itu Lauren yg ngejauhin Rendi, but now Rendi yg ngejauhin Lauren. Ada apasih dengan author satu ini  :v, canda gys

Btw, Ilham kok jrng muncul ya? Tenang gaes dia mungkin akan muncul bsk, tunggu saja, wkwk

Klo mau lanjut, vote dulu sm comentnya ya!!!

See you❤

L&R (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang