(09)-Proses Menjauh

57 2 0
                                    

"Ada saatnya yang sabar menunggu itu menyerah, dan ada saatnya yang ditunggu itu menyesal."

-Lauren Eka Hermawan-

Hari ini adalah hari pertama Lauren mencoba untuk melupakan Rendi ralat move on dari Rendi. Lauren yang sedang berjalan di koridor sekolah berhenti, saat ada sebuah suara yang sangat khas ditelinganya memanggil namanya.

"Ren, Lauren."

Lauren membalikkan badannya dan dia agak terkejut, karena yang memanggilnya tadi Rendi namun dia berusaha agar biasa saja.

"Jalan mulu lo, daritadi gue panggilin juga gak nyaut-nyaut lo nya."

"Ada apaan?" tanya Lauren datar.

"Ini." ucap Rendi sambil memberikan lembaran kertas yang lumayan banyak. Lauren pun mengambilnya.

"Apaan nih?" tanya Lauren lagi.

"Itu surat perizinan buat kemping minggu depan." jawab Rendi.

"Terus kenapa lo kasih ke gue?" tanya Lauren.

"Nanya mulu lo, kan lo ketua kelas." jawab Rendi.

"Kan lo ketua osis dan lo juga wakil gue, jadi kenapa gak lo aja." ketus Lauren.

"Gue masih ada urusan osis Ren." ucap Rendi.

"Ya udah." gumam Lauren datar, lalu dia langsung pergi begitu saja.

"Ngapa tuh anak?" tanya Rendi ke diri sendiri.

*****

"Finally!" teriak Anjani

"Lo ngapa teriak sih Jan, sakit kuping gue." kesal Lauren.

"Maaf Ren, soalnya gue udah nanti-nanti banget buat kemping. Gue suka banget yang namanya kemping. Apalagi pas ada jurit malemnya, gak sabar banget gue buat minggu depan." teriak Anjani.

Lauren menghela nafasnya pelan, "asalkan lo bahagia Jan."

*****

Teettt...

Bel istirahat sudah berbunyi, Lauren dan Anjani langsung bergegas menuju ke kantin di karenakan perut mereka berdua yang sudah lapar sekali.

Mereka berdua memilih duduk di pojok kantin.

"Ren mau pesen apa?" tanya Anjani

"Gue somay aja ya sama es jeruk." jawab Lauren.

"Oke, tunggu ya."

"Sip."

Saat Anjani sedang memesan makanan, datanglah seorang cowok yang saat ini Lauren sedang berusaha untuk menjauh darinya.

"Hai, Lauren." sapa Rendi yang langsung duduk di samping Lauren.

Lauren tak membalasnya, dia hanya mencoba untuk tenang agar detak jantungnya tetap normal. Karena, saat Lauren dekat dengan Rendi detaknya tiba-tiba cepat sekali.

L&R (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang