(26)-Reuni SMP

26 1 0
                                    

"Dunia terkadang membingungkan ya? Sesuatu yang kita tidak inginkan malah terwujud, dan sesuatu yang sangat kita inginkan tidak terwujud-wujud."

-Lauren Eka Hermawan-

Hari ini adalah hari sabtu, hari dimana akan diadakan reuni SMP Bakti angkatan 18. Reuni ini diadakan di sebuah gedung yang sudah disiapkan oleh anak-anak angkatan 18 SMP Bakti termasuk Lauren, Rendi, Anjani, Hendrik, dan juga Ilham.

Saat ini Lauren sudah rapi dengan balutan long dress berwarna biru muda yang membuatnya semakin cantik dan elegant.

Lauren turun ke lantai 1 untuk menemui Rendi disana. Dia terpukau untuk beberapa saat begitu pula dengan Rendi. Keduanya saling pandang. Rendi mengenakan kemeja putih dan setelan hitam di luar beserta celana panjang berwarna hitam yang membuatnya menjadi seperti pangeran di mata Lauren.

"Hm, Ren. Mau berangkat sekarang?" ajak Rendi sambil membuyarkan lamunan Lauren.

"Eh, iya." ucap Lauren sadar.

Rendi mulai mendekati Lauren dan menggenggam tangannya yang dingin.

"Lo sakit? Kok tangan lo dingin?" tanya Rendi

"Enggak kok." jawab Lauren

Tangan Lauren dingin, disebabkan Rendi menyentuhnya secara mendadak dan tiba-tiba.

Mereka pun mulai berjalan memasuki mobil, namun sebelum itu Rendi terlebih dahulu membuka pintu mobil untuk Lauren. Lauren tersenyum mendapat perilaku romantis seperti itu dari Rendi. Rendi pun berbalik ke arah kemudi dan masuk ke dalam mobilnya, setelah itu dia mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Setelah sekitar 30 menit, mereka berdua sudah sampai di salah satu gedung yang sudah disiapkan oleh alumni SMP Bakti angkatan 18.

Rendi keluar mobil dan berjalan memutar ke arah Lauren. Dia membukakan pintu mobil untuk Lauren.

"Tumben romantis." ucap Lauren

"Emang nggak boleh?" tanya Rendi

"Boleh,"

Rendi melonggarkan tangan kirinya dan membentukkan tangannya seperti huruf D.

"Apaan?" tanya Lauren

"Sekarang elo yang gak peka." jawab Rendi.

Dengan senyuman, Lauren mulai memasukkan tangan kanannya ke tangan kiri Rendi. Mereka terlihat seperti pasangan serasi.

"Ayo, masuk." ajak Rendi

Lauren mengangguk.

Saat masuk ke dalam gedung, semua mata menyorot kearah Lauren dan Rendi. Namun, Lauren dan Rendi tidak menghiraukannya. Mereka berjalan santai seperti layaknya sepasang kekasih, mereka berjalan kearah Anjani dan Hendrik yang masih menatap mereka berdua dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.

"Kenapa sih ngelihatin kita kaya gitu? Ada yang aneh? Atau ada yang salah?" tanya Lauren ke Hendrik dan Anjani.

"Lo pacaran?" tanya Anjani

"Enggak."

"Jangan bohong!" ujar Anjani

"Emang nggak, Jan." ucap Lauren jujur.

"Iya Jan, kita belum pacaran." tambah Rendi.

Anjani mengangguk, "belum? Tapi akan jadi." batin Anjani.

"Yang lainnya mana Jan, Drik?" tanya Lauren

"Maksudnya Ilham?" tanya balik Anjani

"Bukan dia aja, temen-temen sekelasan kita dulu." ucap Lauren

L&R (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang