(22)-Kenapa Harus Kembali?

22 1 0
                                    

"Menghindar bukan berarti melupakan."

-Ilham Tirta Prayoga-

Udara pagi hari ini sejuk, tapi tidak dengan hati Lauren. Semenjak pertemuannya dengan Ilham kemarin, dia menjadi takut. Takut akan melukai hatinya lagi. Dia berharap, semoga saja Ilham kembali dengan perasaan yang berbeda.

"Ren!"

Lauren berbalik badan dan mendapati Ilham yang sedang berlari ke arahnya. Setelah Ilham menyusul langkah Lauren, hening yang menyelimuti keduanya. Namun dengan segera Ilham mengakhiri keheningan unfaedah ini.

"Lo kelas 11 Ipa-1 kan?"

"Iya, lo tau dari Jani kan?" tanya Lauren.

Ilham mengangguk.

"Mau bareng?" ajak Ilham

"Kayanya enggak deh, soalnya gue mau ke perpus dulu. Mau balikin buku." tolak Lauren halus sambil tersenyum kikuk. Padahal kemarin dia sama sekali tidak meminjam buku apapun di perpustakaan, lagi-lagi itu hanya alibi belaka.

"Oh yaudah, bareng aja gue juga mau ke perpus. Mau cari buku sejarah." ujar Ilham

"Nih orang ngajak gelud kayanya dah." batin Lauren

"Hm, gimana ya?"

"Kalo gak mau juga gapapa kok, yaudah gue duluan ke perpus ya." ucapnya setelah itu langsung melenggang pergi meninggalkan Lauren.

"Kenapa sikap Ilham kaya gitu ya ke gue? Apa dia udah gak ada rasa ya ke gue? Aish, baguslah kalau begitu! Artinya gue gak perlu menyakiti hati dia lagi." batin Lauren sambil tersenyum tipis.

Lauren pun langsung melanjutkan perjalanannya menuju kelas 11 Ipa-1.

Oh iya, hari ini Lauren tidak berangkat bareng dengan Rendi. Dikarenakan Rendi sedang sakit, padahal kemarin dia biasa-biasa saja. Memang sedikit aneh bagi Lauren, Rendi jarang sekali absen kelas. Rendi selalu masuk kelas sekalipun dia sedang sakit. Mungkin karena kemarin dia kehujanan, mungkin. 'Berhenti nethink, Ren!' batin Lauren.

*****

Saat ini Lauren dan Anjani tengah berada di perpustakaan untuk meminjam buku rumus fisika yang lebih lengkap, dikarenakan di buku paketnya tidak lengkap. Sedangkan Alifa, Ikmal dan Hendrik sedang berada di kantin untuk menikmati makanan. Sebenarnya Anjani tidak mau ke perpus, namun dengan rayuan setan milik Lauren dia pun ikut terhasut.

"Ren, lo tau Rendi kenapa gak masuk?" tanya Anjani

"Sakit, kan gue udah bilang tadi di kelas." jawab Lauren

"Tapi lo ngerasa ada yang aneh gak sih sama Rendi?" tanya Anjani

"Aneh? Kaya gimana?"

"Ya aneh, tumben banget kan tuh anak gak masuk."

"Kan kemarin dia hujan-hujanan, gara-gara dia maksa nganterin gue pulang. Soalnya papa gue lagi gak bisa jemput, dan pak Rangga masih di kampungnya." jelas Lauren

"Elo kan juga hujan-hujanan kemarin, tapi kok lo baik-baik aja?" tanya Anjani

"Gue kan stay strong orangnya,"

"Iya ya, lo aja katanya pengen move on dari si Rendi eh tau-taunya malah makin nempel sama Rendi." cibir Anjani

"Hehe, kan Rendi udah ngungkapin perasaannya ke gue kemarin." balas Lauren.

L&R (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang