(31)-Get Well Soon, Ren

20 1 0
                                    

"Disini, dari kejauhan, aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu, meskipun aku sudah tak bisa berada di sisimu lagi karena suatu hal. Get well soon, for you."

-Rendi Putra Setiawan-

Hari Selasa, pagi ini Lauren sudah bangun dan malam itu dokter mengatakan bahwa Lauren masih bisa selamat, senyum kebahagiaan tiba-tiba saja terpancar dari muka orang-orang yang menunggu Lauren dari tadi. Akhirnya doa Rendi terkabulkan, seseorang yang dicintainya masih bisa diselamatkan, rasanya sungguh membahagiakan.

Namun, mungkin, dia sudah tak bisa berada disisi Lauren lagi untuk menjaganya, dia hanya bisa melihat dan menjaga Lauren dari jauh, meski rasanya berat dia harus bisa membiasakan hal itu agar Lauren bahagia.

"Drik, Rendi kemana ya? Dari tadi gue gak ngelihat dia?" tanya Lauren ke Hendrik yang duduk disebelah ranjangnya.

Di ruang UGD itu, hanya ada Hendrik, Anjani, Alifa, Ikmal, dan tentunya Lauren. Panji dan Fanny sedang sarapan di kantin, dan mereka menitip Lauren kepada sahabat-sahabat Lauren.

Hening. Semuanya mendadak diam. Semua mata menatap ke Hendrik, termasuk dengan Lauren.

"Jawab Drik." ujar Lauren

Hendrik dan sahabat-sahabatnya yang lain diam.

"Jan, Rendi mana?" pertanyaan itu dialihkan ke Anjani, dan Anjani sama seperti Hendrik, diam, tak menjawab.

"Al, Mal, Kasih tau gue dimana Rendi, gue mohon." ucap Lauren pelan.

Lagi lagi Alifa dan Ikmal juga ikut diam dan tak menjawab pertanyaan itu.

"Ya udah kalo kalian gak mau jawab pertanyaan gue. Mending gue aja yang nyari Rendi sendiri." kesal Lauren sambil melepas infusnya.

Saat Lauren ingin berdiri, tiba-tiba saja Lauren merasakan sakit di bagian perutnya, hal itu dikarenakan bekas lukanya masih basah. Hendrik dengan cekatan mencegah Lauren dan menyuruh Lauren untuk kembali istirahat.

"Udah deh Ren, lo lagi sakit jangan bikin diri lo lebih sakit lagi." ujar Hendrik

"Apa mau gue panggil dokter?" tanya Hendrik

"Nggak, gue gak mau, gue cuma mau Rendi disini Drik." ucap Lauren memelas.

Sedikit kesal juga kepada Lauren karena Lauren tetap saja menginginkan Rendi yang menemani dirinya disini, meskipun dirinya telah berulang kali dilukai oleh Rendi. "Ya udah gue yang cari Rendi." ujar Hendrik menurut.

"Yang bener?" tanya Lauren antusias.

Hendrik mengangguk, "tapi lo jangan kemana-mana, tetep disini." pesan Hendrik

"Iya, lagian gue juga gak bakal bisa kemana-mana, soalnya disini banyak bodyguard yang jagain gue, hehe." gumam Lauren

Hendrik pun keluar dari ruang UGD itu dan melepas pakaian khusus ruang UGD.

Tiba-tiba saja Anjani ikut keluar dengan alibi dia ingin ke toilet sebentar. Karena toilet di UGD hanya khusus buat pasien.

"Drik!" panggil Anjani

"Lo kenapa keluar?" tanya Hendrik

"Gue mau ngomong sebentar sama lo." jawab Anjani

"Ngomong apa?"

L&R (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang