Menyeberang

2.9K 481 259
                                    

Kang Minhee dan ketakutannya saat akan menyeberang.





🚥🚦🚧🚦🚥

" Eunsang tungguin dong! " seru Minhee panik sambil menarik ujung almamater Eunsang saat akan menyeberang jalan.

" nyeberang sendiri lah min, " kata Eunsang sambil melirik teman barunya semenjak ospek fakultas itu.

" takut.. " kata Minhee sambil menunduk.

Dengan senyum jahil, Eunsang melepas pegangan Minhee dari almamater nya dan langsung menyeberangi jalan.

" Minhee sini! " panggil Eunsang di seberang jalan.

" JEMPUT, AKU TAKUT! " teriak Minhee.

" CAPEK KESANA, JALANAN RAME, " balas Eunsang.

Jalanan sore memang sibuk karena itu adalah jam orang pulang.

Minhee melihat kanan-kiri dengan ragu. Kendaraan tidak berhenti melintas daritadi.

Minhee mulai panik. Badannya gemetar dan dia mulai menggigit bibirnya. Nafasnya mulai sesak, bahkan keringatnya mulai bercucuran. Matanya terus melirik kanan-kiri dengan cemas.

Eunsang yang menyadari keanehan pada Minhee mau ga mau menjemput Minhee di seberang jalan.

" ayo! " ajak Eunsang sambil menggenggam tangan Minhee yang terasa dingin.

" Minhee, kamu ga apa-apa? " tanya Eunsang begitu mereka sampai di seberang.

" Eunsang makasih, maaf tadi aku panik karena aku ga bisa nyeberang kalau jalanan lagi rame, " jawab Minhee.

" loh, kenapa? "

" trauma gara-gara kecelakaan waktu kecil, tapi ga apa kok, kalau jalanan ga gitu rame aku bisa nyeberang dan ga sepanik tadi, "

" aduh, maaf ya Minhee aku ga tau, " Eunsang jadi merasa bersalah.

" ga apa kok, sekarang karena aku udah kasih tau kamu, rasanya lega, " kata Minhee sambil tersenyum.

" Minhee kalau pergi-pergi jangan sendirian ya, ajak aku atau yang lain, " kata Eunsang khawatir.

" iya, makasih Eunsang, "














Walaupun Minhee mengiyakan saran Eunsang kemaren, tetap saja Minhee jadi tidak enak kepadanya dan memutuskan pergi ke tempat fotokopi di tepi jalan sendirian.

Minhee tersenyum lega karena jalanan belum begitu ramai, jadi setelah fotokopi buku, Minhee berniat jalan-jalan sebentar sambil cari makan.

Sayangnya Minhee pulang kesorean karena keasikan lihat-lihat alat tulis lucu di toko buku.

Minhee mau pulang, tapi dia harus naik angkot diseberang jalan.

Minhee melihat kanan dan kiri dengan rasa gelisah.

Karena tidak ada lampu merah diperempatan itu, Minhee jadi kesulitan menyeberang karena kendaraan terus menghalangi jalannya.

Minhee melihat anak sd disebelahnya. Anak itu berjalan perlahan dan berhasil sampai diseberang.

Minhee mau coba juga, tapi kakinya sudah keburu lemas. Keringat mulai bercucuran dan pupilnya bergetar.

Seseorang yang sedang berkendara dengan mobilnya tidak sengaja melihat Minhee dalam keadaan pucat.

HwangMini's Daily [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang