Di mushola Lisa nyapu, Rose ngepel. Di perpustakaan Lisa ngebersihin buku menggunakan kemonceng, Rose yang menata-nata. Dan di aula yang sebesar lapangan bola, keduanya sama-sama nyapu dan ngepel.
Tugas Jungkook dan Taehyung hanya memantau.
"CAPEK!" seru Rose sambil rentangin kedua tangannya.
"SAMA!" balas Lisa dengan suara yang tidak kalah besar.
Jungkook dan Taehyung saling pandang. Kedua cowok itu sebenarnya ingin ketawa saat itu juga tapi mereka berusaha menahannya. Keduanya sama-sama cantik, sama-sama lucu. Jujur, Jungkook dan Taehyung merasa gemas karena mereka cowok normal yang dapat mengatakan kalau Rose dan Lisa cantik. Bahkan sangat cantik.
"Jungkook udah dong remuk semua nih pinggang gue......" kata Rose dengan nada merengek pada Jungkook.
Rose juga baru tahu kalau ternyata gebetan Lisa- Taehyung menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS, tidak menyangka karena biasanya pasangan ketua dan wakil itu lelaki dan perempuan tapi berbeda dengan sekolah ini yang justru lelaki semua.
"Bodo amat kalo tulang punggung gue mengsol ini salah lo berdua," kata Lisa sambil ngepel.
"Amit-amit ih Lisa masa mengsol sih," protes Rose yang merasa ngeri sendiri.
Lisa menjatuhkan alat pel nya dan berjongkok, "Gak tau ah nyerah gue."
Rose juga mengikuti apa yang Lisa lakuin. Benar-benar keduanya itu sudah terlihat seperti anak kembar.
Jungkook dan Taehyung menjadi tidak tega melihatnya terlebih mereka perempuan, karena masih mempunyai hati nurani, Jungkook menyilahkan Rose dan Lisa untuk istirahat sejenak.
Dengan entengnya Rose langsung tiduran begitu saja di sisi lantai aula yang sudah kering. Keringatnya mengalir ke ujung pelipisnya, Rose menyeka menggunakan tangannya. Sedangkan Lisa hanya duduk dengan posisi kaki yang ia selonjorkan di samping Rose.
"Udah kek hukumannya," Lisa melirik jam tangan yang melingkar, "udah mau istirahat nih."
"Yaudah kalian boleh berhenti tapi jangan pergi ke kantin sebelum bel bunyi," kata Taehyung yang sedari tadi banyak diam.
"Eh Pak Ketos minta nomor atau ID LINE lo dong, sama Pak Waketosnya juga gak papa," kata Rose masih dengan posisi tiduran di lantai aula.
Lisa, Jungkook, dan Taehyung kompak menoleh ke Rose.
"Ngomong apaan lo?" tanya Lisa dan Rose bangun dari duduknya membuat Jungkook maupun Taehyung memalingkan wajahnya.
Karena rok yang Rose pakai sedikit terangkat membuat paha putihnya terlihat sebagian.
"Minta nomor telepon atau ID LINE kalian. Gue mau ngadu ke Bunda kalo kalian abis ngehukum gue sama Lisa sampe encok."
Lisa langsung noleh kaget ke Rose, "Serius?"
"Kagak lah geblek bercanda gue."
Dan Lisa hanya mendengus.
"Bel istirahat tinggal tiga menit. Gue sama Taehyung pergi ke kelas sekarang. Dan jangan lupa buat beresin lagi semua alat kebersihannya," ucap Jungkook sambil menunjuk sapu, kain pel yang tergeletak dan ember yang berisi air pewangi lantai.
Jungkook dan Taehyung pergi dari hadapan kedua gadis itu.
"HEH GUE MINTA ID LINE LO!!!" teriak Rose.
"PAK KETOS!!!"
☕☕☕"Wah bego banget kenapa gak lo kasih aja sih?" Jimin nyeruput jus jeruknya, "padahal cantik anaknya," kata Jimin lagi setelah mendengar cerita Jungkook dan Taehyung barusan.
"Halah Jim lo kayak gak tau aja sih gimana Jungkook? Pasti gak akan lah ngasih ID nya kesembarangan orang. Mau cewek cantik sekalipun juga gak bakalan," sambung Jhope membenarkan ucapan Jimin.
"Emangnya lo Jim yang apa-apa nyoh ngasih," sahut Namjoon.
Jimin mendengus tidak terima.
"Tapi gue punya kontak nya temen Rose," ucap Taehyung tiba-tiba.
Seokjin ngerutin keningnya bingung, "Siapa temennya?"
"Lisa. Yang ponian tuh," sahut Jimin.
"Ngincer Taehyung mulu kan tuh anak dari dulu, tapi gak tau ini oknum yang bernama Kim Taehyung beneran gak peka apa cuma pura-pura." Celetuk mulut bawel Jhope.
"Lalisa Manoban?" tanya Namjoon tiba-tiba yang membuat Taehyung menoleh dan mengangguk.
"Iya dia."
"Cantik bego masa gak mau sih sama Lisa?" tanya Namjoon ke Taehyung.
Taehyung hanya menggidikkan kedua bahunya acuh.
Tiba-tiba Jungkook yang sedari tadi memainkan game di ponselnya bangun dari duduknya yang membuat teman-temannya menoleh, mengerutkan kening.
"Kemana?" tanya Suga.
"Toilet, kenapa mau ikut?"
Suga mendesis sebal membuat Jungkook terkekeh kecil dan pergi menuju toilet.
Di toilet SMA Cendrawasih itu memang sejalur dengan toilet perempuan bahkan kedua toilet itu saling bersebelahan. Perempuan sebelah kanan dan lelaki sebelah kiri.
Setelah Jungkook selesai dengan masalah toilet, cowok itu terkejut saat melihat ponsel yang tiba-tiba ada dihadapannya begitu saja. Jungkook melihat sang pelaku yang menyodorkan ponsel tersebut, lalu menghela napas.
"Apa?" tanya Jungkook ke gadis didepannya ini.
"Gue belum dapet ID LINE lo," kata Rose dengan nada memaksa.
"Buat apa sih? Penting ya ID gue bagi lo?"
"Jadi Ketos tuh harus ramah, gak boleh sombong. Gue cuma mau kenal kalo perlu temenan sama lo," jawab Rose menjelaskan, "jadi minta ID LINE lo."
"Gue gak mau. Nanti lo ganggu."
Rose menghempaskan napas sedikit kasar, "gue gak jahil kok anaknya," kata Rose.
"Kalo lo masih tetep gak ngasih gue gak akan biarin lo pergi."
Jungkook menatap gadis didepannya ini dengan tatapan tidak percaya. Rose adalah gadis pertama yang berani meminta akun media sosialnya yang sangat privasi dan juga berani memaksa. Jungkook sedikit takjub. Apa memang Rose seperti ini sifatnya atau hanya gadis itu merupakan anak baru yang tidak tahu apa-apa.
Anak baru memaksa kepada Ketua OSIS yang memiliki banyak penggemar.
Jungkook menghela kapas kasar, "jeonjungkook. Itu ID gue dan sekarang lo minggir."
Selesai mengetikkan sesuatu di ponselnya Rose tersenyum manis pada Jungkook.
"Makasih Pak Ketos! Silahkan lewat." Ucap Rose mempersilahkan sambil tersenyum manis.
Jungkook langsung berjalan dan meninggalkan Rose yang masih setia berdiri disana. Tidak menyangka dengan sikap gadis itu. Sangat luar biasa.
Jungkook berhenti sejenak dan mengecek ponselnya ketika bunyi notifikasi masuk.
Rosepark: add back ya Pak Ketos! :)
Jungkook menggeleng, memasukkan kembali ponselnya kedalam kantong celana dan melanjutkan langkahnya.
Masalah add back biar nanti saja itu menjadi urusan yang belakangan. Ralat, bahkan bukan urusan karena itu sama sekali tidak penting.
Rose Park...... lucu. Dan aneh.