"Rose, woi lempar sini bolanya buru!!"
Rose sempat melirik kearah teman sekelasnya yang barusan berteriak-Mingyu kemudian mengangguk kecil dan berancang-ancang ingin melemparkan bola basket tersebut. Alih-alih tepat sasaran pada Mingyu, bola yang Rose lempar justru melesat lumayan jauh. Dan entah kenapa keadaan lapangan yang mulanya ramai mendadak senyap seketika.
Semua mata tertuju pada arah kemana bola itu akan singgah dan-
"WOI MINGGIR!!"
- Mingyu terlambat untuk berteriak.
Rose kontan membulatkan kedua matanya tidak percaya saat melihat bola basket yang ia lempar barusan mengenai kemeja seragam putih bersih dan rapi seseorang. Jeon Jungkook. Sang ketua Osis yang kini melemparkan tatapan tajam kearahnya.
sial, salah sasaran!
Lisa yang berada dekat dengan Bambam ikut melongo. Gadis cantik berponi itu tidak bisa mengontrol ekspresinya sekarang saking terkejutnya. Begitu juga dengan teman-teman sekelasnya.
Rose merutuki dirinya sendiri kala melihat Jungkook yang berjalan menghampiri dirinya.
sial, sial, siaaaaal.
"Tau cara ngelempar bola?" katanya dengan nada super dingin yang memekik telinga Rose.
Rose mengerjap sebentar untuk melihat wajah datar Jungkook dengan tatapan tajamnya. Kemudian nyengir lebar dan menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal samasekali.
"Iya tau. Maaf gue gak sengaja sumpah!" katanya sambil mengangkat kedua jarinya membentuk peace.
"Seragam gue kotor sekarang dan sekarang mau ada tamu dari dinas pendidikan begini caranya gimana mereka nilai kalo ketua Osisnya sendiri aja pake baju kotor?"
"Y-ya terus gimana? gue gak tau Jungkook itu semua gak sengaja," kata Rose.
"Sia-sia gue ngajarin lo basket selama satu minggu kemarin kalo buat ngoper aja masih salah sasaran."
Mendengar itu membuat raut Rose perlahan berubah, "Gue bilang gak sengaja, Jungkook!"
"Terus lo tau gak gimana caranya bersihin seragam gue?!" sentak Jungkook.
Rose terdiam. Barusan itu apa? Jungkook membentaknya?
"Kok lo malah sewot gitu sih?! gue udah bilang kalo gue gak sengaja! gue mau lempar bola itu ke Mingyu tapi malah nyasar jadi kearah lo dan itu ada diluar dugaan gue!!" balas Rose yang juga dengan suara meninggi.
Lisa langsung menghampiri Rose untuk menenangkan. Gawat, jika Rose tidak dicegah, gadis itu akan semakin meluapkan emosinya. begitupula dengan Jungkook yang memang sudah menjadi rahasia umum warga sekolah jika Jungkook merupakan manusia yang mudah sekali tersulut emosi.
Lisa dengan gerakan cepat memegang pergelangan tangan Rose-menariknya pelan agar sedikit mundur dari hadapan Jungkook.
Rose tidak menghiraukan Lisa dan masih saja sibuk beradu tatap tajam dengan Jungkook yang menatapnya datar.