O9: Yang Baru

6.5K 917 54
                                    

Tidak. Pada akhirnya pun Rose tidak mematuhi ucapan Jungkook saat lelaki itu berkata 'pulang sekolah langsung ke lapangan' karena buktinya saja saat ini Rose sedang bermalas-malasan di atas sofa empuk ruang keluarganya.

Sebenarnya bukan tanpa alasan juga sih Rose langsung kabur setelah bel pulang berbunyi.

Ada satu alasan lain

June menjemputnya tadi

Iya, mantan terindah Rose di sekolah lamanya.

Persoalan dirinya yang akan kena marah pak Siwon atau omelan pedas dari mulut Jungkook itu biarkan menjadi masalah belakang. Rose sedang sibuk berpikir untuk saat ini. Terus saja merutuki June yang seenak diri sudah datang secara tiba-tiba kehadapannya.

Masalahnya itu, Rose sudah berusaha sangat keras untuk menghapus nama June dari hati dan juga pikirannya. Hampir saja berhasil. Tetapi disaat ia hampir berhasil sepenuhnya June justru datang dengan tiba-tiba.

Rose tidak mengerti sebenarnya apa sih yang diinginkan kaum adam itu?

Bagaimana jalan pikirannya?

Tidak papa sih setidaknya kan June mengajak Rose untuk 'bersahabatan' tanpa embel-embel akan balikan.

"Makan malam mau sama apa dek?" tanya mama Irene yang baru saja datang dari kamarnya dan duduk di sebelahnya.

Karena sofa ruang keluarga lumayan besar jadi cukup menampung badan mungil Irene untuk duduk disamping putrinya yang tiduran.

Irene yang saat ini sedang cuti untuk satu minggu ke depan. Kebetulan juga asisten rumah tangganya sedang izin pulang kampung- cucuknya sakit katanya. Irene sebenarnya bisa saja memasak tapi wanita cantik ini merasa sangat malas. Walaupun sedang bercuti tapi rasa lelahnya tidak juga hilang.

Rose yang sedang asik menonton kartun Upin Ipin kesayangan itu melirik malas kepada sang mama.

"Terserah mama aja deh maunya apa."

Irene terlihat mengangguk sambil mengutak-atik ponselnya.

"Yaudah kalau gitu nanti mama beli pecel lele langganan mama."

"Yaelah elitan dikit kenapa sih ma?"

Buk

"Ma?! Sakit ih!"

Irene mendengus menatap putri semata wayangnya yang sedang mengusap kening akibat lemparan bantal sofa barusan oleh ulah dirinya sendiri.

"Tadi mama tanya jawabnya terserah, terus mama udah nentuin malah protes. Anak siapa sih kamu?"

"Lah udah hilang ingatan apa gimana ini kanjeng roro mami Irene tersayang," cibir Rose.

Irene mendengus pelan.

"Tadi mama kayak denger suara motor June deh dek? Main kesini anaknya? Apa kamu balikan sama dia?" tanya Irene tiba-tiba membuat Rose yang sedang tiduran mendadak bangun, menatap mamanya malas.

"Mama denger suara motor June atau denger obrolan aku sama June?" tanya Rose sebal.

Karena sudah hapal betul dengan tingkah mamanya yang selalu saja mengintip lewat jendela ketika dirinya mengobrol dengan June di luar rumah pasca mereka putus.

Irene tersenyum lebar yang membuat dirinya terlihat semakin cantik dan anggun.

"Ya gak sengaja kedengeran atuh itu juga," Irene sambil mencolek-colek lengan Rose.

"Jadi gimana?" tanya Irene lagi masih kepo.

"Biasa aja ma, cuma katanya sih dia kangen mau ketemu sama aku."

Born To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang