"ELO TUH DIMANA SIH ANJIRRR????"
Jungkook refleks menjauhkan ponsel dari telinganya. Mendengus pelan lalu menempelkan ponsel lagi.
"Bacot bener."
"Tuh kan gitu tuh. Ngeselin banget anjir LO TUH PUNYA SALAH SAMA GUE!!"
"Gausah teriak bego gua gak budek!" sungut Jungkook kebawa emosi.
Cuaca hari ini terik di tambah Rose yang terus-terusan ribut di telepon cari masalah. Otak Jungkook berasa ngebul, capek sama adik-adik kelasnya yang hari ini banyak bikin masalah di rapat, sekarang Rose juga bikin masalah.
Jungkook menarik napas dalam. Melihat ke ponsel yang menunjukkan panggilan suara masih terhubung, tapi Rose malah diam saja. Hm. Kalau udah kayak gini tuh cewek emang udah benar-benar bad mood.
"Lo dimana?" Jungkook bertanya dengan nada rendah.
"Depan Indosember!"
"Lah ngapain?"
"PDKT sama tukang parkir! Ya beli sesuatu lah bodoh banget sih lo? Jadi Ketos jalur apa gue tanya?"
Jungkook melipat kedua bibir berusaha lebih sabar. Menahan emosi dan menahan umpatan demi umpatan kasar. Cowok itu menyetop salah satu adik kelas yang barusan lewat, membuat adik kelas itu memgerutkan kening keheranan.
"Kenapa kak?" tanya adik kelas itu.
Dari tempatnya berada Rose mengerutkan kening mendengar suara lain di ponselnya.
"Eh siapa tuh? Cewek anjir wah gak beres lo. Gaada gue langsung ganjen sana-sini. Ok fine gue juga bisa anjir, banyak lagi. Taehyung aja sampe sekarang ma—"
Jungkook mendecak lidah keras. "Bacot anjir, ngomong lagi coba?"
Rose tidak mengeluarkan suara.
Adik kelas itu hanya melengo melihat Jungkook bicara dengan nada kesal di ponselnya. Mau pergi dari tempat tapi tidak sopan, dan juga sayang tentunya. Sayang karena tidak mungkin melewatkan momen langka ini. Berada di jarak dekat dengan ketua OSIS, bertatap muka secara langsung. Terlebih sekarang Jungkook sudah punya pawang. Semakin susah untuk mencapai ke posisi ini.
"Sorry, gue cuma mau nanya sekarang tanggal berapa?"
Adik kelas itu terlihat bingung. Melihat layar ponsel yang menunjukkan waktu dan tanggal.
"Tanggal... 5 kak."
Jungkook manggut-manggut. "Oke. Thanks ya."
"Sama-sama, duluan ya kak."
"Iya."
"Simi-simi, diliin yi kik. Iyi. Ew."
Jungkook mendengus kasar mendengaran cibiran cewek itu. Kembali mengeluarkan suara, Jungkook berdesis pelan. "Pantes lo rese."
"Apa? Kenapa?"