13: A Mess

6.9K 850 83
                                    

Bel pulang sudah berbunyi.

Dan tidak tahu kenapa Rose menjadi panik sendiri. Hei, seharusnya senang bukan main kan kalau mendengar bel pulang berbunyi? Namun berbeda dengan Rose saat ini.

Ya bukan tanpa alasan juga. Karena faktor Jungkook yang menyuruhnya untuk tidak kemana-mana setelah pulang sekolah.

Sebelumnya Rose juga sempat berpikir untuk memberikan Jungkook sesuatu sebagai tanda terimakasih, ya walaupun menyebalkan sih tapi tetap saja ketua Osis itu sudah berjasa membimbingnya bermain basket. Disaat Rose sedang bingung berpikir, Jungkook justru dengan tidak tahu dirinya meminta 'imbalan'

Semenyebalkan itu memang.

"Bengong aja bengong kagak usah pulang sampe malem lu," celetuk Lisa membuat lamunan Rose buyar.

Rose mendengus sebal, lalu sedetiknya menatap Lisa untuk meminta pendapatnya.

"Sa, enaknya hadiah buat cowo tuh apa ya?"

"LO PUNYA PACAR?!"

Rose menipiskan kedua bibirnya berusaha menahan sabar, sudah tahu Lisa akan memberiakan reaksi heboh. Kapan sih seorang Lalisa Manoban tidak heboh dan lebay?

"Enggaaaak bukaaan itu ish dengerin dulu makanya!" sewot Rose, "Jungkook kan udah baik nih bantuin gue buat remedial basket-"

"Ralat, Jungkook disuruh pak Siwon," potong Lisa cepat.

"Ya tapi kan tetep aja Lisaaa!" Rose berdesis, "jadi gue tuh mau ngasih sesuatu gitu ke Jungkook sebagai tanda terimakasih, mon maap ya gue sih orangnya baik hati dan tidak sombong sama orang."

Lisa berdecih.

"Menurut lo apa ya yang cocok?" tanya Rose lagi.

Lisa berpikir sejenak, "Lo kan udah berpengalaman tuh sama yang namanya pacaran, pasti pernah kan beliin cowo lo kado ulangtahun atau setiap lo mensive?" tanya balik Lisa.

"Seharusnya lo gak perlu nanya apa yang cocok dong anggep aja Jungkook itu cowo lo," sambung Lisa enteng.

Kedua mata Rose membulat, "SEENAKNYA LO KALO NGOMONG!"

Sebelah alis tebal Lisa menaik, "Kan cuma seumpama doang anjeng kenapa jadi panik gitu sih?"

"H,h-ah? Y-ya kan gue kaget lo ngomong kayak gitu," cicit Rose.

"Jangan-jangan...."

"Apa? Jangan-jangan apa?!" serunya langsung galak.

Lisa terkekeh sambil menggeleng, "Enggak enggak duh bercanda gue."

"Skuy kita pulang!" kata Lisa lagi sambil gandeng tangan Rose.

"Sa lo tau gak?"

"Kagak."

"Jungkook nyuruh gue jangan pulang dulu sekarang."

Lisa langsung noleh dan natap Rose dengan tatapan bingungnya, "Ngapain? Bukannya basket udah selesai ya?"

Rose mengangguk, "Iya emang udah selesai ini bukan buat latihan basket lagi tapi Jungkook minta imbalan gitu ke gue."

"Serius lo?" tanya Lisa dan Rose mengangguk.

"Gatau diri banget minta imbalan gitu," celoteh Lisa.

"Gak papa sih harusnya gue yang tau diri ngasih dia imbalan," ucap Rose.

"Jadi mau ngasih apaan ke Jungkook?jaket gucci aja kemarin gue liat ada keluaran baru di websitenya," kata Lisa.

"Mana cukup uang jajan gue anjeng buat beli jaket gucci kayak gitu," katanya, "kalo nyolong black card Nyai tuh ya beda lagi ceritanya," sambung Rose nyengir lebar.

Born To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang