Jungkook mendecak lidah seraya menutup pintu ruang sekretariat dan menguncinya. Raut wajah menyeramkan dan aura negatif Jungkook hari ini terlihat sangat jelas. Ya, siapa yang tidak akan bete jika pagi-pagi begini sudah kena semprot guru?
Pak Budi memang terkenal sedikit cerewet dan cukup menyebalkan, tapi Jungkook tetap terkejut ketika ia berhadapan secara langsung dengan guru kedisiplinan itu. Hanya karena masalah 'salah naro kunci' sampai Jungkook habis kena omel. Kemarin setelah pulang rapat Jungkook meletakkan kunci ruang Osis di atas kulkas kantor guru. Memang ini salah Jungkook, tapi kan nggak perlu ngomel sampai muncrat?!
"Emang Budiman gak ada akhlak," dumel Jungkook pelan sambil melangkahkan kaki menuju lapangan. Niatnya mau belok ke kantin beli minum, tapi saat melihat sesuatu yang tidak asing di matanya cowok itu jadi mengurungkan niat.
Jungkook menyipitkan kedua mata untuk memperjelas. Ketika sudah pasti, Jungkook kembali mendecak lidah keras.
"Emang anjing, udah tau gue lagi panas gini malah semakin di bikin panas," gerutunya berjalan mendekati arah yang ia lihat tadi.
Si cantik Rose Park dengan seragam olahraga dan rambut yang digulung tinggi hingga memperlihatkan leher jenjang putihnya. Sialnya lagi, Rose duduk di pinggir lapangan bersama Mingyu di sampingnya.
Walaupun Jungkook tahu Mingyu sudah punya cewek, tapi tetap saja panas.
Datang-datang langsung menyerobot, menggeser tubuh tegap Mingyu brutal lalu duduk di samping Rose. Posisi Mingyu digantikan oleh Jungkook. Mingyu terlonjak kaget ketika tubuhnya digeser secara tiba-tiba, cowok tinggi itu menoleh. Saat tau itu Jungkook, ia langsung mengumpat kasar.
"Minggir sana lo, udah punya cewek juga masih aja gatel," kata Jungkook melotot galak ke arah Mingyu.
Rose mendengar itu. Rose tau Jungkook datang. Tapi cewek itu tidak terlalu peduli, sibuk memperhatikan teman-temannya bermain bola. Lebih tepatnya sih Rose mendadak sibuk menyiapkan diri dan meredakan degup jantung saat ketua osis duduk disebelahnya.
"Astagfirullah kamu ini berdosa banget," kata Mingyu mengelus dada dan menggelengkan kepala.
"Elu yang berdosa bangsat,"
"Astagfirullah kamu ini ketua osis kasar banget,"
Jungkook mencibir pelan.
Setelah Mingyu ngacir entah kemana, Jungkook menoleh pada gadis tinggi disampingnya. Mengangkat sebelah alis keheranan. Tumben Rose jadi kicep dan tidak banyak tingkah begini.
"Woi," panggil Jungkook mulai mengganggu ketenangan Rose.
Sekarang posisinya terbalik. Rose jadi yang lebih banyak diam.
Cewek itu melirik sekilas, tidak lama kemudian menatap arah lapangan lagi. Jungkook semakin heran.
"Kamu ini berdosa banget, ada doi malah dicuekin," celetuk Jungkook. Mengambil hape di kantong celana dan mulai fokus pada benda pipih warna hitam itu.
"Doi doi, palelu," sahut Rose membalas. Berusaha menguatkan diri untuk tidak berteriak ketika Jungkook menyebutkan diri sebagai 'doi'.
"Ketos kok keluyuran sih," kata Rose lagi. "Ketos apaan tuh kayak gitu?"
Jungkook mendengus. "Diem lo, gak usah mancing gue lagi kesel,"
Rose menoleh sepenuhnya ke arah Jungkook. Mengerukan kening dan menautkan kedua alis. "Kalo gak mau gue pancing gak usah kesini,"
"Gue kesini ya karena lo mancing, dasar odading," balas Jungkook tidak mau kalah.
Rose melotot kecil tidak terima. "Heh, Suripto! Daritadi gue duduk anteng ya disini, mancing dari sisi mananya gue tanya? Lagian ini pinggir lapangan goblo bukan pinggir kali," cerocosnya nyolot.