12: Heart Attack

6.6K 874 98
                                    

Papa
Papa harap kamu dateng hari minggu ya sayang.......... love you ❤

Rose menghela napas berat saat membaca satu pesan yang masuk dari Papanya. Tentu saja, tidak perlu bagi Rose untuk membalas semua pesan dari papanya.

Sepenting apapun itu,

Karena menurut Rose papanya tidak penting.

Irene memang sering sekali menasehati Rose untuk tidak bersikap kurang sopan kepada sang papa namun, yang namanya Rose tetap saja Rose ketika mengingat betapa keras kepalanya gadis itu hingga membuat Irene menyerah.

Dan Irene pun sadar bahwa keras kepala putrinya ini dari dirinya sendiri.

Rose itu tipikal orang yang kalau sudah benci, ya akan terus membenci meskipun dimulut sudah bilang 'memaafkan'

"Dek turuuun ada temen tuh bawain sesuatu buat kamu!!!"

Rose langsung mengerutkan kening bingung ketika mendengar suara teriakan Irene dari bawah. 'temen bawain sesuatu' itu siapa?

"Iya maaaa tunggu bentaaaar!" balas Rose berteriak.

Rose langsung turun dari kamarnya dan menemukan Irene yang sedang menonton televisi sambil memakai masker di wajahnya. Terkadang Rose suka berpikir kalau dirinya dan mamanya itu sudah seperti teman sebaya bukan seperti ibu dan anak.

Selain faktor wajah cantik Irene yang masih sangat terlihat awet muda, Irene juga benar-benar memperhatika keseharian putrinya meski sibuk. Irene tetap menanyakan 'gimana sekolah kamu hari ini?' di sela-sela kesibukannya.

Maka tidak jarang juga kan mereka berdebat, bertengkar kecil lalu berdamai dan ketawa bareng lagi layaknya sesama sahabat.

Menurut Rose mamanya itu segalanya. Tentu saja.

"Siapa, ma?" tanya Rose bingung.

Irene mengangkat kedua bahu, "Tau tuh."

"Lah mama kenapa gak bukain pintu atuh kalo tau ada tamu?"

"Mager nih."

Rose memutar bola mata malas lalu berjalan menuju arah pintu utama.

"Iya sebentaaar," katanya, "loh Taehyung?" kening Rose berkerut setelah menemukan sosok wakil ketua Osis ini.

Tsehyung nyengir. Memperlihatkan senyuman kotak khasnya.

"Mau masuk dulu?" tawar Rose.

"Gak deh gue cuma mau ngasih ini buat lo."

Rose menerima plastik berisi makanan itu dengan ragu dan kening penuh mengerut, namun gadis itu tetap tersenyum- sebagai tanda terimakasihnya kepada Taehyung.

"Apaan nih?"

"Martabak. Gue gak tau sih lo suka yang keju, coklat atau telor jadi gue beli tiga-tiganya," kata Taehyung.

"Anjrit Tae yang bener aja dong masa sekaligus 3?! Gue cuma berdua sama mama buset bukan satu RT," protes Rose.

Taehyung terkekeh pelan, "Gak papa kali sans daripada gue salah beli kan? Yaudah gue duluan ya mau ngumpul nih," pamitnya.

Rose mengangguk, "Iya btw makasih ya repot banget sampe ngasih ini segala mana belinya sekaligus 3 lagi," lalu Rose mendengus.

"Sekalian lewat juga," jawab Taehyung santai.

"Cabut dulu ya."

"Yoo tiati lu."

Taehyung mengacungkan ibu jarinya dan pergi dari rumah Rose.

Born To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang