Sekarang semuanya udah kembali semula. Bener-bener gak nyangka sumpah. Banyak banget yang aku alamin, emang ya pepatah mengatakan 'don't judge a book by its cover' karena kita gak bakal tau apa isinya sebelum kita baca buku itu.
Seperti biasa aku dengan kegiatan kuliahku, tentunya masih dengan orang yang sama. Yap! Jung Jaehyun sigantengku.
Om Taeyong yang udah menikah, kalau kak Jeno aku gak tau semoga dia baik-baik aja.
Tante Rosé juga entah kemana, setelah kejadian waktu itu dia langsung menghilang. Hobi banget deh kayaknya.
Leo yang makin ganteng mirip banget sama Jaehyun.
Kak Jihoon akhirnya punya pacar juga.
Somi sama Guanlin mereka pulang kenegaranya masing-masing huhu sedih sumpah tapi mereka janji tiap liburan semester mereka bakal mengunjungi aku.
Ohiya aku juga udah dikenalin sama kedua orang tuanya Jaehyun. Kalian tau? Awalnya aku pikir mereka bakal nolak aku but ternyata mereka welcome banget jadi terhura.
Hm apalagi ya..
Astaga hampir lupa! Minggu depan tepat aku berumur genap dua puluh masih inget kan sama ucapannya Jaehyun? Iya katanya dia mau ngelamar aku. Astaga gak kebayang aku jadi nyonya Jung. Do'ain aja semoga lancar ya.
'Kamu dimana? Aku udah didepan kampus kamu nih.' ucap seseorang disebrang sana.
"Iya bentar aku keluar nih see you~"
Aku mencari sosok tampannya, dan disana pria dewasa dengan setelan kantor yang masih melekat rapih ditubuh atletisnya.
"Jaehyun!"Gila! pesona Jung Jaehyun emang gak main-main ini hati aku udah berantakan Jae.
"Langsung berangkat?" tanyanya.
"Let's go!" ucapku dengan nada penuh semangat.
Mereka berdua kini sudah berada disebuah toko/butik dimana Haera akan memakai gaun buatan designer pilihan Jaehyun saat hari pernikahan nanti. Kini Haera telah siap dengan balutan gaun yang cantik nan indah, tak lupa Jaehyun juga mengenakan tuxedo yang semakin membuat dirinya makin tampan. Ahh.. Mau memakai apapun Jaehyun akan selalu tampan meskipun umurnya sudah terbilang tidak lagi muda.
"Kalian terlihat seperti pasangan ratu dan raja dinegeri dongeng."
"Sepertinya itu terlalu berlebihan nyonya." ucap Jaehyun sedangkan Haera malah terus memandangi calon suaminya, padahal sudah sering melihat Jaehyun tapi tetap saja pesona yang dimiliki Jaehyun itu tidak baik untuk kesehatan jantung Haera.
"Sungguh, saya mengatakan yang sejujurnya. Memang selera tuan Jung luar biasa."
Bukan, bukannya Jaehyun tidak percaya selera Haera hanya saja dia tidak ingin membebankan gadisnya yang saat itu tengah sibuk dengan tugas kuliah. Selagi Jaehyun bisa kenapa tidak?
"Kamu suka? Nyaman kan?"
"Hah? I-iya Jae." Haera masih melongo melihat Jaehyun yang saat itu bak pangeran.
Siperancang memang tidak berbohong Jaehyun sangatlah tampan dan seleranya kelas tinggi.
"Setelah ini kita makan dulu apa nanti aja sekakian dihotel makannya?"
"Aku ikut kamu aja Jae."
"Ok kita makan dulu aku gak mau nanti kamu pingsan terus kita gak jadi nikah."
"Apasih?"
Ngebet banget deh. Nyonya Hwang-designer hanya tersenyum mendengar lelucon yang dibuat Jaehyun, tidak menyangka seorang Jung Jaehyun ternyata bisa bersikap seperti itu juga.
Denting lonceng berbunyi. Inilah hari yang membahagiakan bagi semua orang khususnya bagi dua insan yang saling mencintai. Sebuah pesta megah yang digelarkan dihotel ternama, para tamu satu persatu mulai berdatangan menghadiri pesta megah yang bernuansa putih silver yang elegan.
"Kepada mempelai pria silahkan untuk memasuki altar." ucap sang pembawa acara mempersilahkan kepada sang mempelai pria.
Seorang pria tampan dengan balutan tuxedo berjalan dialtar dengan gagahnya sambil menggenggam seikat bunga yang nantinya akan ia persembahkan kepada wanitanya.
Iya, dia adalah Jung Jaehyun.
"Kepada mempelai wanita silahkan memasuki altar." lanjut sipembawa acara.
Seorang gadis yang kini menjelma menjadi seorang wanita yang siap mendampingi Jaehyun.
Dengan diiringi alunan merdu suara piano, langkah anggun itu perlahan sampai dihadapan sang pujaan hati.
Sang ayah dengan berat hati menyerahkan putrinya kepada pria yang nantinya akan menjadi menantu sekaligus ayah dari cucu-cucu kecilnya.
"Saya serahkan putri saya, tolong jaga dia baik-baik nak Jaehyun."
"Dengan senang hati ayah."
Jaehyun menerima lengan Haera dan menyerahkan buket bunga yang tadi ia pegang.
Pengucapan janji suci telah diucapkan tanpa hambatan, baik suka maupun duka mereka berdua telah terikat satu sama lain.
"Aku harap kamu akan selalu ada disamping aku." bisik Jaehyun setelah melepas ciuman pengesahan pernikahan mereka.
"Aku berdiri disini itu artinya aku udah siap menerima segala resiko apapun Jae. I love you."
"I love you too honey."
Chu~
Tepukan tangan kembali memenuhi ruangan tersebut dimana Jaehyun kembali mencium Haera dihadapan tamu undangan.
Tak akan ada yang tahu tentang masa depan, siapa sangka orang yang dulunya tak pernah terpikir oleh kita akan menjadi orang yang sangat berharga bagi kita.
-fin
Huwaaaa.... Gaje banget endingnya ya maap ㅠㅠ
Tenang bakal ada bonchap ya tapi gak tau kapan ngasih bonchap. So see you di update-an aku selanjutnya 안녕히계세요~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dufan [Jung Jaehyun] | END |
Teen FictionBener ya kata orang kalau duda itu lebih menggoda daripada bujang apalagi duda sekelas Jung Jaehyun hm(͡° ͜ʖ ͡°)