positif.2

14.4K 1.3K 99
                                    

Hari ini aku sudah bisa pulang setelah dua hari rawat inap dirumah sakit ini. Mulai besok aku juga pindah ke rumah mama soalnya kata dokter Doyoung aku gak boleh sampai kecapean dan banyak pikiran. Dan Jaehyun menyuruhku untuk tinggal bersama mama, jaehyun juga ikut tinggal disana tentunya.

Soal masalah kemarin-kemarin juga Jaehyun masih belum menjelaskan apapun padaku, katanya nanti pas kita sampe apart aja.

Kami berdua keluar dari ruangan dokter Doyoung, dia memberikan vitamin dan buku kehamilan kepadaku. Setiap check up aku harus selalu membawa buku ini katanya.

"Jaehyun aku udah gak papa kok, gausah dipapah gini." kataku, emang bener kondisi aku fit banget buat sekarang tapi Jaehyun tetap keukeuh takut aku kenapa-napa.

Mama, Leo sama kak Jihoon udah pulang duluan tadi. Mama seneng banget pas denger aku hamil, begitupun Leo dan kak Jihoon.

Ohiya keluarga Jaehyun cuma dikabarin lewat telepon kan mereka semua ada dijepang jadi gak bisa nengokin aku.

"Gak mau, ini salah aku juga bikin kamu masuk rumah sakit gini."

"Tapi kita jadi pusat perhatian Jae."

"Biarin aja. Suami kamu ganteng jadi gak usah malu." jawab jaehyun dengan pedenya.

Iya yang ganteng iya.

Yaudahlah aku nurut aja apa kata suami gantengku.

Pas kami mau naik lift tiba-tiba ada seorang wanita menghampiri kami dan langsung memeluk Jaehyun. Heh! Disini ada istrinya woi anjirlah!

Wanita itu menangis dipelukan Jaehyun, dan jaehyun tampak kebingungan dibuatnya.

"J-jaehyun.." ucap wanita itu sambil terisak.

Jaehyun melepaskan rangkulannya dan juga melepaskan pelukan wanita itu. Jaehyun memegang kedua pundak wanita itu.

"Kamu kenapa?" tanya Jaehyun. Wanita itu masih menangis dan tanpa berkata apapun.

Loh? Jaehyun kenal? Bentar-bentar aroma ini..

"A-aku.. Aku hamil."

Bukan anak Jaehyun kan?

💚💚💚

Sekarang kami bertiga sudah berada ditaman rumah sakit yang lumayan sepi. Wanita itu masih menangis dipelukan Jaehyun dan dia masih terus mencoba menenangkannya.

Aku? Bahkan kehadiranku pun tidak dianggap ada oleh mereka.

Sebenarnya istri Jaehyun disini siapa?

Apa boleh aku egois terus nampar Jaehyun sekarang? Kalau bisa aku jambak rambut wanita itu sekalian. Nyatanya aku hanya bisa duduk diam sambil melihat suamiku dipeluk-peluk wanita yang tidak dikenal. Ah lebih tepatnya aku yang tidak kenal siapa dia.

"Kamu tenang dulu ya? Nanti kita bicara baik-baik sama orang tua kamu, biar aku yang jelasin semuanya ke mereka." ucap Jaehyun masih berusaha menenangkannya.

Maksud Jaehyun apa? Gak mungkinkan itu bener-bener anak dia?

"Aku gak tau harus apa sekarang Jae?"

"Kamu ikut dulu kerumah aku ya nanti pas udah tenang baru aku antar kamu pulang. Haera kamu-"

Aku benar-benar sudah gak tahan, aku pergi meninggalkan mereka berdua terserahlah sekarang maunya gimana. Aku gak habis pikir Jaehyun sebrengsek itu bisa-bisanya dia ahh mikirin Jaehyun malah bikin aku makin sakit.

"HAERA! JUNG HAERA KAMU MAU KEMANA?" aku tak memperdulikan teriakan Jaehyun, aku terus berlari meninggalkan mereka dan memasuki area rumah sakit. See? Bahkan dia tidak mengejarku sama sekali.

Air mata sialan kenapa ngalir terus sih? Kan aku jadi diliatin sama orang. Pandanganku buram karena air mata sampai tak sengaja aku menabrak seseorang untung orang itu sigap menahanku agar aku tidak terjatuh.

"Haera? Kamu kenapa? Suami kamu kemana?"

"Dokter doyoung?"

💚💚💚

"Kan saya sudah bilang kamu jangan sampe kecapean. Ngapain kamu lari-larian kayak tadi? Berasa lagi syuting film?" tanya dokter Doyoung dengan nada juteknya.

Dokter Doyoung sebenernya baik cuma ya gitu kadang dia bisa sejutek ini.

Aku masih diam dan masih tak mau menatap wajah dokter dihadapanku ini. Yap! Sekarang aku berada diruangan dokter doyoung, tadi dia membawaku kesini karena aku nangis.

"Nih minum. Lain kali jangan kayak tadi lagi inget kehamilan kamu masih sangat muda." ucapnya sambil menyodorkan sebotol air mineral.

"Makasih dok." kata aku sambil menerima air mineral itu, jujur aku haus juga sih nangis sambil lari bikin engap juga.

Selama dirawat disini aku agak lebih kenal dengan dokter Doyoung, aku juga disuruh agar tidak terlalu formal sama dia, begitupun sebaliknya.

"Suami kamu kemana?"

"Gak tau. sama ceweknya kali." ucapku ngasal.

Ekspresi dokter Doyoung kaget gitu tapi sebisa mungkin dia langsung merubah ekspresinya.

"Saya rasa pak Jaehyun bukan orang yang seperti itu."

"Aku juga mikir gitu, tapi kenyataannya gak seperti itu."

"Mungkin pak Jaehyun punya alasan, sudah tanya beliau?" tanya dokter Doyoung. Aku menggeleng, buat apa nanya lagi? Toh jawabannya sudah jelas.

"Ayo saya antar kamu pulang. Cepat berbaikan dengan pak Jaehyun dan jangan bikin pikiran kamu stress."

"Dokter."

"Ya?"

"Kenapa dokter baik sama aku?"






































"Kenapa ya? Mungkin karena ini masih diarea rumah sakit dan kamu pasien saya jadi saya merasa kamu adalah tanggung jawab saya."

Mikir apasih aku sebelumnya hadeuh.

Dufan [Jung Jaehyun] | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang