Sudah tiga hari belakang ini Jaehyun jarang makan malem dirumah. Pulang juga kadang suka hampir tengah malem. Paling sore ya jam sepuluhan, mungkin sekarang pekerjaannya makin banyak gara-gara suka bawa pekerjaan kerumah dan dirumah pun kadang gak dikerjain sama dia.
Sebisa mungkin aku gak mikir yang 'iya-iya' meskipun kadang suka curiga. Kenapa? Karena tiap pulang dia suka bau aroma parfume wanita.
Kayak sekarang ini, jam sudah menunjukan pukul sepuluh dan kayaknya Jaehyun bakal segera pulang. Bener aja, seperti dugaanku dia pulang dan..
Masih dengan aroma parfume yang sama.
"Aku pulang.." ucap dia lalu memelukku. Setiap dipeluk Jaehyun aku selalu menahan nafas karena gak tau kenapa enek banget nyium aromanya, apalagi itu parfume wanita lain. Entah wanita mana yang memeluk Jaehyun sebelumnya.
Apa jangan-jangan ada lelembut yang ngikutin Jaehyun?
"Mandi gih, biar aku angetin makanannya."
"Aku udah makan diluar yang. Ohiya Leo mana? Udah tidur?"
Kan? Dia selalu gitu akhir-akhir ini. Pantes gak sih kalau aku curiga?
Tapi aku gak mau berburuk-sangka dulu, apalagi tanpa bukti gini. Udah mah dianya pulang kerja capek malah ditanya-tanya sama pertanyaan yang gak jelas.
"Leo langsung tidur abis bikin pr tadi." kata aku dan diapun mengangguk.
"Yaudah aku mandi dulu ya sayang." ucapnya lalu mengecup dahiku mesra.
Dan sialnya aku masih berdebar diperlakukan seperti itu oleh Jaehyun.
💚💚💚
Rencananya sih sekarang setelah jemput Leo aku mau mengantar makan siang ke kantornya Jaehyun.
Kami berdua sudah berada dikantornya Jaehyun, sebelum kesini aku sudah mengirim pesan singkat sama dia tapi gak dibalas sama sekali.
"Mau bertemu siapa mbak?"
"Dengan pak Jaehyun."
"Apakah sudah membuat janji terlebih dahulu?" tanya pegawai itu.
Heh! Masa istri mau ketemu suami harus bikin janji dulu?
"Saya istrinya."
"Oh? Maaf bu saya pegawai baru jadi saya tidak tau jika ibu adalah istri pak Jaehyun. Pak Jaehyun sudah keluar dari ruangannya, mungkin beliau akan makan siang dikafetaria." jelasnya.
Loh? Bukannya aku sudah mengirimi dia pesan ya?
Aku mengecek ponselku takutnya pesan yang aku kirim tidak sampai pada Jaehyun. Ternyata sudah dibaca namun tidak dibalas.
Sebenarnya Jaehyun kemana?
"Mau saya telponkan pak Jaehyunnya bu?" tawar pegawai tersebut.
"Tidak usah biar saya saja." tolakku secara halus.
Aku segera menelpon Jaehyun dan tak lama kemudian dia mengangkatnya.
"Halo? Sayang?"
💚💚💚
Jaehyun memasuki kafe dan menghampiri salah satu meja yang sudah ditempati oleh seorang wanita.
"Nunggu lama?" tanya Jaehyun setelah tepat didedan wanita tersebut.
"Jaehyun? Kangen~" ucapnya manja lalu memeluk Jaehyun dan setelah itu mempersilahkannya untuk duduk bersama.
"Udah pesen belum?"
"Aku nunggu kamu tau." ucapnya agak merajuk karena harus menunggu Jaehyun.
"Maaf ya tadi ada meeting. Yaudah pesen gih, aku samain aja. Mau ketoilet bentar." ucap Jaehyun lalu pergi ketoilet dan meninggalkan ponselnya.
Ting!
Ada pesan baru dari ponsel Jaehyun dan tanpa ragu wanita itu membuka pesan tersebut.
Wifey❤ : aku bawain makan siang buat kamu, bentar lagi aku sampe kantor. See you❤
Setalah membaca pesan tersebut wanita itu tersenyum tak suka dan menaruh kembali ponsel Jaehyun ketempatnya.
Agak lama Jaehyun ditoilet, sampai pesanan yang wanita itu pesan sudah siap namun Jaehyun masih belum kembali juga.
Setelah beberapa menit akhirnya Jaehyun kembali dan duduk dihadapan wanita itu.
"Kok lama?"
"Masalah pencernaan biasa hehe yuk makan." ajak Jaehyun. Baru saja Jaehyun akan menyuapkan makan siangnya tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Drrtt.. Drrttt..
"Halo? Sayang?"
Tumben Haera nelpon, pikir jaehyun.
"Kamu dimana?"
"Aku lagi makan siang yang. Kenapa?"
"Aku sama leo ada dikantor kamu. Bawa makan siang."
"Hah? Serius? Kok gak ngabarin aku dulu?"
"Aku udah ngirim pesan tapi gak dibales sama kamu."
"Masasih? Yaudah kamu tunggu disana ya? 10 menit aku nyampe."
"Gausah. Lanjut aja makan siang sana."
"No. Aku kesana sekarang tunggu aku. Love you baby."
Jaehyun memutuskan sambungannya lalu ia menelpon sekertarisnya.
"Halo? Pak Lee tolong antar istri saya ke ruangan saya. Iya sekarang terimakasih."
Jaehyun segera bergegas namun tangannya ditahan oleh wanita dihadapannya.
"Kamu mau kemana?"
"Istri sama anak aku ada dikantor aku harus kesana. Kamu gak papa kan makan sendiri?"
"Jadi kamu lebih milih mereka daripada aku?"
"Maaf, tapi mereka prioritas aku. Akhir-akhir ini aku sering sama kamu dan mengabaikan mereka."
"Jadi kamu gak tulus?"
"Bukan gitu. Maaf sebelumnya tapi sepertinya aku udah gak bisa kayak dulu lagi. Aku udah punya istri dan anak, aku bukan Jaehyun yang bebas kayak dulu. Aku harap kamu ngerti."
"Anak? Bukannya kamu baru nikah lima bulan? Masa.. Atau anak itu anak yang bahkan ibunya pun gak mau mengakui dia? Iyakan?"
"Cukup! Selagi kesabaran aku masih ada sebaiknya kamu paham apa yang aku katakan tadi."
"Tapi Jaehyun kamu harusnya inget dulu kamu lari kesiapa? Apa ini balasan kamu ke aku?"
"Kita bahas ini lain kali. Istri dan anak aku udah nunggu. Permisi."
"Jaehyun! Jung Jaehyun!"
——————
Hayo itu Jaehyun ketemuan sama siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dufan [Jung Jaehyun] | END |
Ficção AdolescenteBener ya kata orang kalau duda itu lebih menggoda daripada bujang apalagi duda sekelas Jung Jaehyun hm(͡° ͜ʖ ͡°)