Our son

17.4K 1.8K 152
                                    

"Enak ya pengangguran mah jam segini malah lesehan." nyinyir seonggok manusia yang sedang bersiap memakai sepatunya yap! itu kak Jihoon.

"Sirik aja lo kak." kata aku yang emang lagi selonjoran didepan tv.

"Gimana lo diterima gak?"

"Emang nunggu hasil sbmptn kayak ngocok arisan sekali kocok langsung tau hasilnya hah?"

"Ya biasa ajasih, gue berangkat ya."

"Hm, hati-hati."

Nonton tv juga gak ada acara yang seru, acara gosip semua bikin bosen. Kira-kira om jaehyun lagi apa ya?

Baru aja buka hp eh udah ada line dari sang pujaan hati emang kalo jodoh mah gak kemana ya hm╮(╯▽╰)╭

Line!

My Jae🐞 : Mau makan siang bersama?

Haera : Maauuuuu..

My Jae🐞 : Nanti saya jemput. Sampai nanti.

Haera : Gitu doang? Om jaehyun mah:(

My Jae🐞 : Lalu saya harus apa?

Haera : Ah.. Gak peka huh!

Read

Sumpah cuma diread doang? Gini nih kalau pacaran sama yang beda generasi mah, untung sayang.

My Jae🐞 : See you kesayangan Jaehyun❤

Fix! Aku melumer.






Aku, Leo dan om Jaehyun lagi makan siang bersama disalah satu resto deket kantornya om Jaehyun. Abis jemput Leo langsung kesini katanya sekarang dia pulang cepet jadi biar pulangnya barengan.

"Makan yang banyak, saya tidak mau calon saya kurus kering kayak gitu." kata Om Jaehyun sambil menambah beberapa makanan ke piring aku.

Calon? Eh? Sumpah ya om-om yang satu ini tuh emang paling bisa bikin jatung berantakan:')

"Calon apanih.." godaku.

"Calon mama balu Leo." celetuk Leo lalu memasukan makanan kedalam mulutnya.

"Nah.. Pinter anak papa." kata om Jaehyun sambil mengelus rambut Leo.

Adem banget liatnya huhu.

Udah kayak kelurga bahagia belum nih?

"Kan mama Haera udah jadi mama Leo." kata aku.

"Tapi mama Haela ndak tinggal baleng Leo baleng papa."

"Tunggu papa Jaehyun halalin mama Haera ya hehe.."

Dan om Jaehyun cuma menggaruk bagian tengkuknya yang gak gatal.

"Kiri kanan ku lihat saja banyak pohon cemaraaaaaa~" aku dan Leo duduk disamping kursi kemudi sambil sibuk bernyanyi dan sesekali tertawa karena salah lirik, sedangkan om Jaehyun kadang juga ikut tertawa akibat tingkah kami.

"Mama.. mama~"

"Iya sayang?"

"Tadi ada mulid balu dikelas Leo."

"Oh ya? Laki-laki apa perempuan hm?"

"Pelempuan, dia taaaanttiikkk banget kayak mama Haela."

"Leo suka yaaaa? Hayoo.. Ngaku~" godaku sambil mencolek-colek pipi gembulnya.

"Ndak kok Leo ndak thuka ma~" elak Leo malu telinganya sampai memerah.

Lucu.

"Papa Jaehyun Leo udah punya pacar tuh.."

"Ndak kok maa~"

"Haha.. Iyaiya."

"Emang mama Haera cantik?" kini om Jaehyun yang bertanya pada Leo.

"Tantik pa, Leo thuka mama Haela." ucap Leo lalu memeluk leherku.

"Heh gak boleh mama Haera punya papa."

"Punya Leo."

"Punya—"

"Iya mama Haera punya Leo."

"Dengelin tuh pa wleee.."

"Tapi—"

"Tapi punya papa Jaehyun juga, udah adil kan? jadi gak usah berantem."

Haduh pusing, anak sama bapak sam aja:')

Gak lama kita sampai dikantor om Jaehyun. Leo yang digendong oleh om Jaehyun dan tak lupa om Jaehyun juga menggenggam tangan aku.

Seperti biasa kami jadi pusat perhatian, tak sedikit juga karyawati yang memandang iri kearahku.

Tiba-tiba..

"Jeffrey!"

Tante-tante yang di cafe waktu itu kalau gak salah namanya.. Ah! Iya tante Rosé, dia berjalan menghampiri kami. Om Jaehyun semakin memperat genggamanya.

"Pa tante ini thiapa?" tanya Leo yang berada digendongan om Jaehyun.

Tante Rosé menatap Leo dengan tatapan yang sulit diartikan lalu memegang pipi Leo dan mengelusnya.

"Jeffrey apakah ini anak kita?"

Situasi macam apa ini?

Dufan [Jung Jaehyun] | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang