jung jaehyun!

14.9K 1.3K 38
                                    

Kami berempat berakhir di kafe deket toko pernak-pernik tadi, kak Jeno yang ngajak.

Awalnya sih Jaehyun sempet gak mau gabung tapi gak enak juga kan apalagi disitu ada temennya kak Jeno. Iya, yang namanya Mark ituloh.

Ternyata Mark temen satu kampusnya kak Jeno, dia blasteran korea-kanada gitu. Loh? Kok malah bahas si Mark sih ok ok lanjoooottt..

Masih belum ada yang mulai buat ngomong, aku juga bingung mau mulainya gimana. Sedangkan Mark cuma lirik sana-sini melihat kearah kak Jeno dan Jaehyun secara bergantian.

Seakan mengerti situasi akhirnya dia bangun dari duduknya.

"Gue keluar dulu, kalo udah calling aja." ucap Mark meninggalkan kami bertiga. Yah.. Kok pergi sih? Makin awkward dong ini:((

Setelah kepergian Mark, kak Jeno menghela nafasnya pelan sebelum angkat bicara.

"Aku denger kalian udah menikah, selamat ya." ucap kak Jeno sambil senyum ganteng.

Astaga inget suami disebelah inget!

"Iya makasih kak. Aku titipin kok undangannya ke om Taeyong."

Kak Jeno ngangguk. "Maaf aku gak dateng."

Aku senyum, mengerti akan perasaan kak Jeno.

Jaehyun? Dia daritadi diem aja sambil liat kearah jalanan yang kebetulan kita duduknya deket jendela.

"Suami kamu lagi sakit gigi ya? Kok diem mulu." ucap kak Jeno sambil nahan ketawa.

Jaehyun langsung mendelik ke arah kak jeno.

"Just kidding bro, peace. Bentar." Tiba-tiba ponsel kak Jeno bergetar dia langsung mengecek ponselnya.

"Kayaknya aku harus balik ke kampus nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kayaknya aku harus balik ke kampus nih." ucap kak Jeno setelah mengecek ponselnya.

"Kita juga mau balik ke hotel, iyakan sayang?" kata Jaehyun sambil menekankan kata 'sayang'. Kak Jeno cuma senyum doang.

"Yaudah aku duluan ya Hae, Jaehyun gue duluan."

"Hati-hati kak." ucap gue sedangkan Jaehyun cuma menjawab dengan anggukan.

"Yuk pulang?" ajak Jaehyun sambil menggenggam tangan aku.

Aku mengangguk, "Kak Jeno beda banget ya style-nya."

Jaehyun langsung menoleh kearah aku dengan tatapan gak suka.

Waduh ngambek nih bayi besar!

"Aku juga bisa kok kayak gitu, lebih ganteng malah."

"Oh ya?" muncul ide isengku untuk menggoda Jaehyun.

"Kamu gak percaya? Gantengan aku kemana-mana lah sayang udah jelas." ucapnya dengan percaya diri.

"Masasih?" tanyaku sambil nahan ketawa.

"Tau ah." ucapnya sambil cemberut gemes terus menarik tangan aku keluar dari kafe.

Biasanya cowok ngambek tuh langsung ditinggal si ceweknya, lah ini? Dasar emang Jung Jaehyun bucin sampe ke DNA.

💚💚💚


Jeno sama Mark sekarang lagi jalan menuju ke gedung fakultasnya. Mereka berdua sama-sama mengambil fakultas kedokteran.

"Tadi cewek yang sering lo ceritain?" tanya Mark ketika mereka sudah memasuki kelas yang belum terlalu rame banget.

Jeno menoleh terus menganggukan kepalanya.

"Bareng suaminya?" Jeno kembali mengangguk.

"Udahlah gak usah di bahas." ucap Jeno lesu lalu menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya.

"Move on dong bro masa mau ngarepin istri orang mulu." ucap mark sambil menepuk bahu jeno dan hanya ditanggapi dengan deheman.

'andai semudah itu udah gue lakuin' batin jeno.

💚💚💚

Klek

Aku keluar dari kamar mandi dan melihat Jaehyun yang sedang membaca buku sambil bersender ke dashboard ranjang.

Dari keluar kafe sampai sekarang Jaehyun masih ngambek dan ngediemin aku.

Aku mengambil salah satu koleksi baju polosnya Jaehyun, emang sih aku sering pake kemeja atau bajunya Jaehyun yang sizenya gak main-main bikin badan aku kelelep.

Setelah ganti baju aku naik keranjang dan duduk disebelah Jaehyun yang masih fokus sama bukunya ah ralat pura-pura fokus diamah.

"Jaehyun~"

Gak ada sautan.

"Sayang~"

Masih diem.

"Om Jaehyun suamiku~" kali ini aku berpindah ke pangkuannya dan membuat jaehyun menutup bukunya.

"Apa?" tanyanya judes banget astaga.

Seru sih ngisengen Jaehyun tapi kalau lama-lama didiemin juga gak enak:((

"Udahan dong marahnya kan cuma becanda tadi." ucapku sambil menangkup pipinya yang makin lama makin gembul.

Jaehyun menghela nafasnya. Tatapannya berubah jadi lebih lembut sekarang.

Jaehyun melingkarkan tangannya ke pinggangku dan menariknya agar lebih mendekat, mengikis jarak diantara kita.

"Mana bisa sih aku marah sama kamu, aku cuma takut kamu berpaling sama orang lain. Aku takut kamu ninggalin aku." ucap Jaehyun dengan tatapan sendunya.

Aku ngerasa bersalah juga sih tapi dalam hati bahagia banget asli.

"Mana mungkin aku ninggalin manusia blasteran surga ini." ucapku sambil mencubit pipinya gemas.

"Cium dulu dong." kata Jaehyun sambil memanyunkan bibir memblenya.

Cup!

Aku mengecup bibirnya namun Jaehyun segera menahan tengkukku. Jaehyun melumat bibirku lembut, menyesapnya pelan seakan itu adalah benda yang bisa hancur kapan saja.

Cukup lama kami melakukannya sampai akhirnya Jaehyun melepaskan tautan kami.

"Siapa yang paling ganteng?"

"Jung Jaehyun!"

"Siapa yang paling kamu sayang?"

"Jung Jaehyun!"

"Siapa yang paling kamu cinta?"

"Jung Jaehyun!"

"Siapa yang kamu jadikan rumah?"

"Jung Jaehyun!"

"Hahaha.." kita sama-sama tertawa diakhir ternyata bahagia bisa sesederhana ini ya.

"I love you baby."

"I love you too daddy jae."















————

Nulis apasih aku? maap ya slow update banget sekalinya up malah gaje gini:') kasian anak bunda yang gamon bantu kak jeno mupon dong gengs(づ ̄ ³ ̄)づ

Dufan [Jung Jaehyun] | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang