Menanti-[27]

1.1K 114 11
                                    

Tolong bantu aku... Aku membutuhkan mu!

Terdapat makna nya lho.. Wkwkwkwk..

Happy Or Sad?

"Berikan semua data yang ada di perusahaan anda! Atau anak anda yang akan saya habisi!" ancamnya seraya menatap perempuan yang kini sedang duduk dengan tangan yang terikat dan bahkan kadua matanya pun masih terpejam.

"Tolong jangan sakiti anak saya! Urusan mu hanya dengan perusahaan saya! Anak saya tidak ada sangkut pautnya!" sahutnya seseorang disebrang telepon yang tak lain adalah Beniqno Sanjaya.

"Baiklah. Satu lagi jangan sampai hal ini diketahui oleh Fildan!"

Tut... Tut.. Tut..

Setelah mengucapkan itu. Riki langsung memutuskan sambungan teleponnya.

"Awalnya gue gak ingin ngelakuin ini ke lo yang gak ada sanggut pautnya! Hanya saja keadaan yang memaksa gue berbuat seperti ini" gumamnya seraya menatap seorang wanita yang tengah duduk seraya tangan terikat dan mata masih terpejam dan dia tak lain adalah Lesty.

Ceklek

"Akhirnya gue bisa liat ini jalang dengan keadaan yang tak berdaya!" pekik seseorang yang baru saja datang. Dan dia adalah Sila Syeren Pradama.

Pekikan itu awalnya membuat Riki terkejut. Namun ia cepat-cepat menetralkan keterkejutannya.

"Sekarang lo mau apain nih perempuan?" tanyanya membuat senyum Sila terukir. Seperti Sila sudah tidak sabar untuk menyiksa Lesty.

"Gue mau bikin dia hancur! Sehancur-hancurnya!" sahutnya dengan senyum smirk yang masih terukir dibibirnya.

.
.

Sedangkan Fildan sedari tadi cemas dengan keadaan istrinya yang tak kunjung pulang. Dirinya sudah mencarinya kekampus tetapi hasilnya nihil. Dan disana Fildan hanya mendapatkan mobil Lestynya saja.

Tak hanya disitu Fildan pun sudah menanyakan keberadaan Lesty kepara sahabatnya dan hasilnya pun sama nihilnya.

Dan itu membuat dirinya merasa bersalah akan dirinya sendiri karena tidak becus menjaga istrinya.

Hanya satu orang yang Fildan curiga saat ini.

"Suruh semuanya mencari Lesty!" suruh Fildan dengan tegas kepada bawahannya itu.

"Siap, Tuan" patuhnya namun saat dia melenggang kakinya ia berkata "Apa kita harus menyelidiki dia. Tuan?"

"Semuanya! Dan juga cari tahu keadaan perusahaan Sanjaya!"

Saat ini Fildan sedang berada diruangan tempat kerjanya, yang sebagai Jaksa. Dan disini dia tidak hanya sendiri melainkan bersama dengan para detektif dan para orang yang dia percaya.

Dan saat ini juga mereka tidak hanya membicarakan tentang hilang Lesty saja, melainkan membicarakan tentang kasus yang baru-baru ini mereka tangani dan hilangnya Lesty pun pasti ada sangkut pautnya dengan ini semua.

Hilangnya Lesty oleh Fildan belum disebar luaskan. Maksudnya belum di beritahu kepada orang tuanya dan bahkan mertuanya.

.
.

Diluar dugaan Fildan ternyata orang tuanya sudah tau bahwa Lesty menghilang. Dan itu semuanya membuat mereka harus bergerak cepet dengan kasus ini.

"Ayah dengar Lesty hilang? Kamu sudah mencarinya?" tanya sang Ayah yang baru saja tiba diruangan Fildan.

"Sudah"

MENANTI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang