Menanti-[25]

1.2K 114 8
                                    

"Apanya....? Semuanya sudah terungkap! Tetapi didalam hati terasa ada yang ganjal, lalu apa?"


Happy Happy Happy💃

"Ekhem"  dehem seseorang mengagetkan seorang wanita yang tengah duduk ditaman, wanita yang duduk itu mendongak menatap kearah sumber suara. Dan saat ia mengetahui siapa orang tersebut ia langsung mendengus tidak suka. Bagaimana dia suka? Seseorang itu adalah Riki! Mantan kekasihnya, mungkin. Dan ya! Seorang wanita itu adalah Lesty. Lesty tengah duduk ditaman seorang diri karena jam kuliah sudah selesai dan terlebih ini sudah sore... Lalu kenapa dia duduk ditaman? Tentu saja untuk menunggu suami tercintanya menjemputnya.

"Boleh duduk" katanya seraya tersenyum manis. Namun tidak bagi Lesty.

Lesty diam. Dia bahkan malas bila harus bertemu dengan lelaki ini. Sedangkan Riki hanya tersenyum miris. Lesty-nya sudah berubah seratus persen ah..  masih pantaskan Lesty disebut Lesty-nya? Bahkan Lesty sudah membencinya.

"Mau pulang? bareng aku yuk?" Riki mulai membuka suara dengan mengajak Lesty pulang bareng. Lesty menatap Riki dengan tajam. Bisa-bisanya ia mengajak dirinya pulang bareng.

"Tidak, thanks" ketusnya seraya bangkit dari duduknya, namun belum melangkahkan kakinya, tangan Lesty langsung diraih oleh Riki.

Lesty menatap tangan yang dipegang Riki. Dan Riki menyadari hal itu, ia langsung aja melepaskan tangannya dari tangan Lesty. "Maaf" katanya seraya menjauhkan tangannya dari tangan Lesty.

"Les, mending kamu pulang bareng aku. Ini udah sore lho" katanya lagi seraya menatap Lesty dengan tatapan memohon namun Lesty langsung mengalihkan pandangannya. Dan saat mengalihkan pandangannya, pandangan Lesty bertemu dengan seorang lelaki yang baru saja turun dari mobilnya. Lesty menatap lelaki itu dengan mata membinar, dirinya senang akhirnya suami tercintanya datang juga.

"Sayang!" pekik Lesty seraya menghampiri Fildan, dan Riki hanya menatap keduanya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Fildan yang mendengar suara pekiknya yang tak asing baginya, ia langsung menoleh keasal suara dan tersenyum manis, namun senyumnya pudar saat dirinya melihat sang istri yang tidak sendirian, melainkan dengan seorang lelaki yang ia... Benci? Mungkin saja!

Tak jauh berbeda dengan Fildan. Riki pun terlihat marah saat melihat Fildan. "Mungkin ini belum waktunya" batinya berkata. Dan setelah itu ia langsung meninggalkan keduanya. Bukan dirinya takut berhadapan dengan Fildan! Tetapi saat ini yang ia butuh adalah Lesty! Bukan Fildan!

"Aku pamit dulu, Les. See you" pamitnya setelah itu entahlah Riki akan pergi kemana. Lagipula Lesty tidak peduli.

"Lama" kesal Lesty saat Fildan sudah ada dihadapannya. Fildan hanya tersenyum lalu bergumam "Maaf" seraya mencium kening sang istri.

Setelah itu keduanya meninggalkan taman kampus, lalu menaiki mobil yang Fildan kendarai.

Cukup lama keduanya saling terdiam. Entahlah apa yang mereka pikirkan. Namun Lesty sedang berpikir... apakah Fildan marah dengan dirinya karena dirinya bertemu dengan Riki?

"Hm... Kamu marah?" tanya Lesty dengan pelan bahkan tidak terdengar jelas dipendengaran Fildan. Fildan yang sedang menyetir pun langsung menoleh kearah istrinya yang yang sedang menundukkan kepalanya.

MENANTI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang