13.(.....)

1.4K 85 5
                                    

Sekarang apa yang bisa Lisa lakukan, sulit baginya untuk menyatukan perasaannya dengan taehyung, mungkin dia bisa saja jatuh cinta karena dia belom pernah jatuh cinta tapi taehyung? Ah mendengar semua cerita ibunda taehyung ini malah membuat nya harus berjuang dan rencana perceraian nya dengan taehyung harus gagal.

Sekarang lisa sedang terdiam duduk dan memandangi taehyung yang masih koma itu, kasihan sekali, rasa iba mulai muncul dalam diri lisa, padahal lisa membeci pria ini namun melihat nya seperti ini lisa cukup sedih, untung dia wanita kuat dan tangguh batinya sendiri yang berkata seperti itu.

**** *** ** *

Jisoo, Rose , jennie, kai , dan chan berjalan menuju tempat parkir, dan mereka sudah akrab begitu saja, jisoo juga mau tak mau harus akrab dengan kai dan chan ,  disini jisoo adalah wanita peka terhadap seseorang, tapi dirinya  tidak peka dengan hatinya sendiri, dilihat lihat seperti ini mereka cocok sekali, chan dengan rose yang sedang berdebat masalah sepele, kai dan jennie yang sedang berbincang-bincang sambil tersenyum malu, dan jisoo yang tersenyum memandang penampakn dihadapannya ini, ah dia tida iri tapi bahagia melihat sahabatnya sudah tumbuh dewasa.

"Kasaiannya nona es jadi kacang maur" ucap seseorang,  yang hanya didengar jisoo, jisoo menoleh

Senyum lebarnya berubah, kini wajah jisoo kembali dingin sedingin kutub utara.

Pria itu hanya memasang wajah tak berdosa, senyum lebar yang di pasang pria itu malah semakin membuat jisoo kesal

"Ngapain sih lu, disini" ketus jisoo

Rose, chan, jennie dan kai langsung menoleh kearah jisoo karena suara jisoo cukup keras

Mark tuan adalah pria pede sepanjang masa, dan tidak tau malu jadi dia hanya tersenyum kepada teman-teman jisoo.

Semua hanya menatap heran

"Kenalin gua mark tuan kemarin satu kelompok sama elsa, salam kenal semuanya" ucapnya semangat sambil melambaikan tangan kanannya

Kai, Jennie, rose, dan chan hanya tersenyum menghargai, ko ada yah orang begini, pikir semuanya.

"Yu lanjut, perasaan dari tadi kapan yah sampe parkiran nya" ucap chan mentralkan suasana

Lalu mereka melanjutkan perjalanan nya, tapi jisoo masih terdiam di sana begitu pula mark

"Ayo jalan chu" ucap mark

Jisoo berjalan cepat, dia tidak ingin melihat pria dungu ini

Mark mengikuti langkah jisoo yang cepat itu

Kai, jennie, rose dan chan hanya bisa memandang penampakan ini dengan perasaan iba, kasihan sekali mark itu, pikir mereka

"Lu ngapain sih ngikutin gua, ngeselin tau ga" kesal jisoo saat sudah sampai di parkiran kampus
"Ga" jawab mark singkat
"Astaga, lu tuh maunya apa sih"
"Maunya jichu jadi istri mark" ucap mark santai

"Ogah" tolak jisoo secepat kilat
"Yaudah gua bakal terus berusahaa sampe ogah nolak"

"Bodo amat"
"Yaudah si amat suruh belajar lah"

Jisoo menelan air liur nya, kesabaranya habis, dia hanya diam sambil memasang wajah bad moodnya  tingkat nasional dan menunggu sahabat nya yang jalan kaya keong lama bener, padahalan ini parkiran kampus kaga jauh.

"Jichuu, pulang smaa mark, suruh lisa" asal mark
"Mana ada" jawab jisoo tanpa menoleh ke arah sumber suara
"Ada ko, barusan,  marak ngomong"

Jisoo terdiam lagi, nih orang makannya apa sih ga tau malu banget, batin jisoo

"Jichuu, mau ke rumah sakit lagi kan, lisa suruh mark anter jichu, kasian lisa sendirian tau jagain kakaknya itu" jelas mark, padahal lisa tidk menyuruhnya, punya nomernya aja ga, itu cuman modus mark, supaya bisa deket jisoo

Fierce Face (Taelice ) Taehyung LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang