FWB 19

2.6K 464 130
                                    

Kyungsoo tidak percaya hubungannya dengan Chanyeol menjadi kacau seperti ini, dulu  mereka memutuskan menjadi partner sex yang membutuhkan satu sama lain sebagai kebutuhan orang dewasa dan mereka sudah membuat janji sejak dulu jika lebih baik tidak melibatkan perasaan untuk hubungan ini.

"Bodoh" rutuknya dalam hati.Kyungsoo merasa dirinya bodoh kenapa harus menuruti keinginan Chanyeol waktu itu, lebih tepatnya pada malam ketika Chanyeol ditinggalkan kekasihnya dan kegiatan itu berlanjut sampai saat ini sehingga hubungan mereka menjadi sangat rumit seperti ini.

Kyungsoo juga tidak pernah menduga hidupnya akan sekacau ini, dirinya berfikir semua akan baik-baik saja setelah apa yang mereka lakukan selama ini sampai dirinya tahu bahwa dia positif mengandung anak Chanyeol, sahabatnya itu.

Tidak pernah terbersit suatu pikiran untuk mengaborsi anak ini, "jangan sampai" pikirnya dalam hati, dirinya sangat menyayangi anak yang dikandungnya ini walaupun hasil hubungan terlarang dengan sahabatnya itu.

Kyungsoo memang egois. Dia juga mengakui jika dirinya egois, karena dia tidak mau menikah dengan Chanyeol. Trauma berat pasca orangtuanya bercerai selalu terngiang di dalam benaknya bahwa tidak akan pernah ada yang namanya cinta sejati. Kyungsoo takut jika dirinya menikah dia akan menjadi seperti orangtuanya yang kacau dan bercerai tanpa memikirkan perasaan Kyungsoo.

Kyungsoo korban dari ke-egoisan orang tuanya dan sejak orangtuanya bercerai Kyungsoo memutuskan menganut pandang feminisme. Sekarang dirinya dewasa dan tahu apa artinya dunia, dirinya berpikir bahwa dia akan melakukan kehidupan yang baik-baik saja walaupun tanpa lelaki.
.

.

.
Hari-hari Kyungsoo terasa sepi tanpa kehadiran Chanyeol, beberapa minggu atau mungkin sudah satu bulan ini namja yang sudah diakui sahabatnya tidak pernah menghubunginya lagi setelah pertengkaran mereka yang hebat kala itu. Chanyeol tidak pernah terlihat di netranya yang bulat itu mungkin tidak bertemu dirinya dengan Chanyeol lebih tepat untuk situasi saat ini.

Kyungsoo sering melamun dan tidak fokus dengan pekerjaannya yang bisa dibilang menumpuk, untung saja teman-teman sedivisinya bersabar dan mau membantunya, ternyata pertengkaran hebat dengan Chanyeol membuat pikirannya terkuras habis.

"Kyung...Kyungsooyaa" Kyungsoo masih setia melamun.

"Kyung...aigoo"

"Kyungsooyaa sadarlah"

"Heum ada apa?"

"Pulanglah ini sudah waktunya pulang, jangan keluyuran cepat istirahat kasihan babymu"

"Iya eon, aku pulang terimakasih telah mengkhawatirkan ku" dikecupnya pipi Baekhyun.

"Jangan cium-cium pipiku kau membuatku tambah melting saja, sini-sini aku cium juga dirimu" Baekhyun menangkup pipi Kyungsoo dengan kedua tangannya.

"Yya! kau tidak lebsi kan? Aku meragukan orientasi seksualmu hahahaha"

"Enak saja aku normal sudah menikah dengan Kai punya anak jojong" ujar Baekhyun.

"Iya eon iya, kau sudah mengatakannya beratus-ratus kali"

"Aku tidak akan bosan mengatakannya karena mereka orang yang kucintai"

"Senangnya berada orang yang kau cintai"

"Tentu saja, tunggu Chanyeol bucin mu itu mana? Sudah lama aku tidak melihatnya apa kalian bertengkar?" selidik Baekhyun.

"Bucin?" Kyungsoo berbalik tanya dan mengabaikan pertanyaan Baekhyun.

"Iya bucin, budak cinta"

Friends With Benefits (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang