PART 1

22.7K 695 9
                                    

Happy Reading

Kring kring kring

Itu lah bunyi yang paling di nantikan seluruh siswa sejak sedari tadi. Bel pulang sekolah.

Seluruh siswa SMA Merah Putih segera berhamburan keluar kelas untuk segera pulang atau sekedar menongkrong terlebih dahulu.

Tapi untuk hari ini ntah mengapa tidak seperti biasanya, seperti sekarang banyak siswa siswi SMA Merah Putih kini menuju lapangan basket yang tak jauh dari kelas Aira.

Membuat Aira sendiri merasa bingung, ada apa sebenarnya di lapangan basket. Apa ada sesuatu?

Ia segera menghampiri Nadia, sahabat kecilnya sampai sekarang.

"Nad, lo tau gak kenapa orang orang pada ke lapangan basket?"tanyanya pada Nadia yang baru selesai membereskan bukunya.

"Lo emang gak tau? Itu loh anak basket sekolah kita mau tanding sama anak basket SMA Garuda"jelas Nadia.

"Ohh gitu, Lo mau nonton Nad?"

"Iyaa, gue juga mau ngajak lo, mau gak?"tanya Nadia.

"Hmm kayanya gak bisa deh, soalnya bunda gue udah nungguin pasti"tolak Aira.

"Yahh masa gue nonton sendiri sih"

"Yaelah lo gak sendiri kali, malah kayanya hampir satu sekolah nonton. Berarti itu lo gak sendiri"ucap Aira terkekeh pelan.

"Ishh lo mah hayu atuh Ra yakali lo gak ikut nonton, gak asik lo mah"

Sebenarnya Aira bisa saja ikut menonton, tapi ia juga merasa tidak enak pada bundanya yang pasti sudah menunggunya di rumah.

Ia juga sudah ada janji ingin menemani bundanya itu membeli kebutuhan untuk di rumah.

"Hmm gue udah ada janji sama bunda"ucap Aira menolak pelan.

"Ra kayanya bunda lo juga ngertiin lo deh kalo misalnya lo mau ikutan nonton, lo juga mau kan. Ayo dong Ra"bujuk Nadia.

"Hmm iya deh, gue coba telepon bunda gue dulu"ucap Aira pada akhirnya.

Aira segera mengambil ponselnya yang ada di saku baju seragamnya.

Tak lama akhirnya sambungan teleponnya menyambung.

"Assalamualaikum, bunda"

"Waalaikumsalam, kamu kok belum pulang? Bunda udah nungguin di rumah nih"ucap Sintia, bunda nya Aira.

Mendengar itu membuat Aira semakin merasa bersalah karena membuat bundanya menunggu.

"Emm bunda, Aira minta maaf ya kayanya Aira gak bisa nemenin bunda, soalnya di sekolah Aira ada pertandingan basket. Aira mau nonton, boleh ya bun?"

"Ya ampun kenapa gak bilang bunda? Ya pasti boleh dong sayang, Tenang aja nanti bunda bisa minta anterin sopir bunda buat nemenin bunda"

Setidaknya Aira bisa bernafas lega karena bundanya tidak marah sama sekali.

"Makasih bun, kalo gitu Aira tutup dulu ya. Assalamualaikum"

"Iya waalaikumsalam"

Tut.

Setelah itu Aira langsung memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.

"Gimana?"tanya Nadia memastikan.

"Boleh"jawab Aira tersenyum.

"Asiapp lah kata gue juga apa emang ya bunda Sintia tuh pengertian benget, yodah lah gasskeun"ucap Nadia seraya menarik tangan Aira menuju lapangan basket.
—————
Hallo hallo semua, maaf banget ya kalo misalkan ceritanya kurang bagus atau malah gak bagus. Ini juga masih mikir mikir mau ngepublish cerita ini apa gak, dan ya hasilnya jadi aku publish meski masih kurang yakin. Yaudah lah seadanya aja ya part nya:).

A R K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang