PART 22

3.7K 200 26
                                    

Happy reading

"Ihh Arka tungguin!"ucap Aira menyusul Arka yang sudah duluan ke kasir.

Di kasir lumayan ramai yang mengantri untuk membayar belanjaan mereka. Begitu juga dengan Arka dan Aira.

Gadis itu masih saja kesal dengan Arka gara-gara tadi.

"Gue belum selesai ngomong tau!"gerutu Aira.

Arka menoleh ke arah gadis di sampingnya itu, mengernyitkan keningnya heran, gadis itu berbicara kepada siapa?.

Lihat saja ia berbicara tapi pandangannya ke depan.

"Lo ngomong sama gue?"tanya Arka

Aira mendelik tak suka"Ya iyalah! Emang mau sama siapa lagi!"ucapnya keras, Aira refleks.

Sontak para pengunjung menatap Aira dengan heran. Yang di tatap pun hanya menundukkan kepalanya malu.

Astaga Aira.. Memalukan sekali..

Arka hanya bisa menghela nafasnya. Seperti nya gadis ini tidak bisa sehari saja berbicara lembut kepadanya. Bawaannya ngegas terus.

Sekarang giliran Arka yang membayar belanjaan, begitu juga Aira yang ikut maju. Gadis itu masih diam. Mungkin masih merasa malu.

Pelayan kasir pun tersenyum melihat keduanya.

"Pacarnya ya mas?"tanya kasir tersebut.

Belum sempat Arka menjawab kasir tersebut sudah berbicara lagi.

"Saran saya, gak baik loh berantem sama pacarnya terus."ucap pelayan kasir tersebut.

Sontak Aira membulatkan matanya,

'sok tau sekali! Siapa juga yang mau pacaran sama dia.' Batinnya kesal.

"Iya mbak, maaf ya pacar saya emang gitu, lagi sedikit sensian."balas Arka tenang.

Aira yang mendengar nya pun sudah menahan emosi nya sedari tadi. Astaga lebih baik dia diam, dari pada malu lagi.

Sepertinya ia juga salah sudah mau ikut Arka menemani belanja. Cuma bisa bikin emosi saja.

"Ini mas belanjaannya, ada yang mau di tambah lagi?"

Arka menoleh pada Aira, gadis itu hanya diam.

"Gak ada mbak, itu aja"

"Baik totalnya..."

******

Kini Arka sedang menuju perjalanan pulang. Laki-laki itu terus saja menoleh ke arah gadisnya yang sejak tadi hanya diam menatap jalanan.

"Ra, udah dong jangan diem terus, Lo marah?"ujar Arka yang kesekian kalinya masih di abaikan Aira.

Arka menghela nafasnya.

"Katanya tadi mau ngomong, cepet lo mau ngomong apaan."ucap Arka sekali lagi. Dan.. berhasil membuat Aira menoleh.

Tapi gadis itu masih tidak membuka suaranya,

"Buruan Ra, giliran gue nanya. Lo diem."

Terdengar Aira menghela nafasnya. Kesempatan dirinya untuk bicara dengan Arka.

"Masalah...."

"Masalah apa? Penting banget?"

"Masalah gue buka hati buat lo."

"Lo-"ucapan Arka terpotong.

"Sorry Ka, gue gak bisa."

Detik itu juga mobil yang di kendarai Arka berhenti mendadak. Ntah, sekarang tangannya sudah mencengkeram stir mobil dengan erat.

Terdengar helaan nafas dari Arka. Mencoba meredakan emosi nya.

Aira pun kaget dengan tiba-tiba Arka mengerem mendadak.

"A-arka-"

"Ra?... Apa sesulit itu buat lo buka hati buat gue."Aira langsung menoleh.

Menatap Arka yang juga menatap dirinya, Aira.. Aira bisa melihat sangat jelas raut wajah kecewa, marah semuanya menjadi satu.

Sangat jelas sekali.

"Ra.. gue emang gak minta apa-apa dari lo, gue cuma minta lo buka hati buat gue, apa lo bener-bener gak bisa?"

"Gue tau rasanya susah buka hati buat orang.. apalagi orang kaya gue.. Tapi apa lo bener-bener gak bisa? Lo bahkan belum coba Ra buka hati buat gue. Sesulit itu bahkan lo sendiri belum mencobanya."

"Gue pikir apa salahnya sekali aja lo beri gue kesempatan berjuang bantu lo buka hati buat gue. Dan gue gue rasa gue belum berjuang apa-apa Ra buat dapetin hati lo. Tapi.. lo udah ngomong duluan kalo lo gak bisa sama sekali buka hati buat gue."

"Dan.. Lo tau Ra rasanya kalah sebelum berjuang."

"Itu yang gue rasain sekarang."
_________________

Yeay balik lagii wkwk.

Gimana part ini?

Maaf banget kalo belum memuaskan kalian semua☺️

Aku baru bisa nulis itu aja guys:')
Jangan di hujat wk.

Btw ada yang mau di sampain sama,

Arka?

Aira?

Atau aku wkwk.

Ya kalo gaada si gapapa.

Segitu aja sih, semoga kalian suka.
Terimakasih yang sudah vote dan komen❤️❤️

Tetap jaga kesehatan!

Luvyuu❤️

14-10-20

A R K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang