PART 13

8.1K 341 4
                                    

Happy Reading

Kini Aira berdiri di balkon kamarnya. Gadis itu sudah pulang dari rumah sakit sejak tadi siang.

Bosan. Itu lah yang saat ini ia rasakan.

Jam masih menunjukkan pukul 16:05, itu artinya lima  menit yang lalu bel pulang sekolah SMAN Merah Putih berbunyi.

Gadis itu berbalik masuk kembali ke dalam kamarnya. Mengambil handphonenya dan memilih memainkan game cacing yang ada di handphonenya.

Tak lama terdengar ketukan pintu kamarnya. Segera ia bangkit untuk membukanya.

"Bunda? Kenapa bun?"tanya Aira.

Sintia tersenyum"turun gih, ada Arka di bawah"jawab Sintia.

Aira membulatkan matanya"hahh? Arka bun?"tanya Aira kaget.

"Iyaa, yaudah gih buruan kasian dia udah nungguin. Bunda mau buatin minuman dulu"ucap Sintia lalu melenggang pergi dari hadapan anaknya itu.

Arka? Mengapa anak itu bisa ada di sini?

Aira segera menuruni anak tangga dan dirinya bisa melihat Arka sedang mengobrol dengan ayahnya. Tunggu tunggu, sejak kapan ayahnya itu terlihat akrab sekali dengan Arka.

Merasa ada yang memperhatikan, Arka segera mengalihkan pandangannya melihat Aira yang berdiri sambil menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Nah itu Aira, yaudah kalo gitu om tinggal dulu ya"ucap Nugraha yang sama sama menyadari keberadaan anaknya itu.

Aira perlahan berjalan mendekati Arka,

"Ngapain di sini?"tanya Aira saat ia sudah berada di depan pria itu.

"Kenapa? Gak boleh?"

Aira memutar bola matanya malas, mengapa pria di hadapannya ini menyebalkan sekali, di tanya malah balik nanya.

Belum sempat ia membuka mulutnya. Sintia sudah lebih dulu datang dengan membawa nampan yang berisi minuman.

"Ini di minum dulu nak Arka,"ujar Sintia

"Makasih Tante"ucap Arka tersenyum.

"Ra.. kamu bawa Arka ke taman belakang gih, biar enak ngobrol nya"ucap Sintia.

"Hehe, iya bunda"ucap Aira tersenyum paksa.

Sesudah bunda nya itu pergi, Aira langsung menarik tangan Arka menuju taman belakang rumahnya. Arka pun hanya diam sembari tetap memandang Aira dengan datar.

Sesampainya, Aira langsung melepaskan tangannya"Lo ngapain sih ke sini?"tanya Aira.

"Gue juga nanya, emang gak boleh gue ke sini?"

Aira membuang nafasnya kasar, mencoba bersabar dengan pria yang satu ini.

Sabar Ra...sabar..batin gadis itu.

"Lo tuh yaa nyebelin banget"ucap Aira kesal.

Arka hanya mengangkat bahu nya tidak peduli dan memilih untuk duduk di kursi yang ada di sana.

Aira pun sama duduk di kursi yang Arka tempati tapi gadis itu memilih untuk duduk tidak terlalu dekat dengan Arka.

Cukup lama keduanya sama sama diam. Hening, sampai akhirnya.

"Gue gak mau kejadian ini terulang lagi"

Aira langsung menengok, menatap Arka yang kini pandangannya masih menatap ke depan.

"Gue gak mau ada yang nyakitin lo lagi"

"Gue bakal lindungin lo"hening sejenak, Arka menoleh menatap Aira yang kini sama sedang menatapnya. Arka kembali melanjutkan ucapannya

"Maka dari itu lo harus jadi pacar gue"
_______________

Yuhuu aim kambek

Maap ya baru up abisnya lupa sih sibuk baca cerita orang ehh taunya di sini juga ada cerita yang terlantar wkwk

Yaudah besok up

Tapi kalo inget mweheheh

Ga ih bercanda, besok insyaallah up gengs jadi tunggu aja yaa:''

Terakhir nih

Terakhir nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahh gitu ajaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahh gitu ajaa. See you❤️

A R K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang