PART 21

7.7K 325 30
                                    

Happy Reading

Arka memasuki apartemen barunya, setelah dari pemakaman ia langsung bergegas mencari apartemen untuk tempat tinggalnya.

Tidak luas, tidak sempit juga, di isi ruang tamu dan dua kamar tidur, dapur dan satu kamar mandi.

Arka sengaja mencari apartemen yang di dalamnya isi dua kamar, supaya nanti kalau ada tamu yang menginap hanya perlu tidur di kamar yang satunya.

Setelah memasukan baju bajunya ke dalam lemari dan membersihkan diri, Arka berjalan ke dapur untuk mengambil minum, ia baru ingat di apartemen nya masih belum ada makanan karena memang Arka belum membeli makanan apapun atau beberapa cemilan.

Mungkin nanti ia akan ke supermarket untuk membelinya.

*****

"Ra, makan dulu."ucap Sintia mengetok pintu kamar anaknya.

"Iya Bun,"teriak Aira dari dalam.

Aira sudah pulang sekolah sejak sepuluh menit yang lalu.

"Eh Abang udah pulang?"tanya Aira saat duduk di meja makan.

"Udah dong, Abang lagi gak ada kelas lagi."jawab Alvian.

Aira hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Dan melanjutkan makannya.

Setelah makan, Aira memutuskan untuk menonton tv bersama Alvian. Sampai tiba tiba bel berbunyi,

"Siapa bang?"tanya Aira.

Alvian hanya mengangkat bahunya,"bukain gih."

Aira mengangguk, dan segera bangkit untuk membukakan pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Arka?"ucap Aira saat membuka pintunya.

Arka tersenyum,"hai,"sapanya.

"Lo ngapain ke sini?"ucap Aira datar.

"Temenin gue."jawab Arka.

"Siapa Ra yang dateng?"tanya Sintia yang baru saja datang dari arah dapur.

"Eh nak Arka,"ucap Sintia setelah melihat Arka.

"Kalo ada tamu suruh masuk dong Ra."ingat Sintia.

"Iya bunda"ucap Aira malas.

"Ayo nak, masuk."ujar Sintia.

"Lo ngapain ke sini?"ucap Aira saat sudah tidak ada Sintia karena sedang membuat minuman di dapur.

"Gue udah bilang, temenin gue."ujar Arka.

"Kemana?"

"Belanja bulanan."

Sedikit terkejut mendengarnya, Aira hendak menolak tetapi Sintia datang dengan nampan yang berisikan minuman.

"Temenin aja Ra, sekalian kamu beli bahan bulanan juga buat dirumah bentar lagi udah mau habis."ucap Sintia sembari meletakkan minumannya.

"Ih bunda, bunda nguping ya?"kesal Aira.

"Nggak lah tadi kan bunda abis dari dapur, mana bisa nguping. Bunda cuma ngedenger aja."

"Yaudah sana temenin, lagian gak bosen di rumah terus?"lanjut Sintia.

Aira ingat, dia mau bicara soal permintaan Arka untuk membuka hatinya bukan?

Tetapi lelaki itu tidak masuk sekolah, dan tiba tiba sekarang ada di rumahya untuk minta di temani belanja.

Arka sekarang sedang bersamanya, kesempatan Aira untuk sekarang berbicara tentang itu.

"Kalo Aira gak mau gak papa Tante, gak usah di paksa."ujar Arka yang sedari tadi hanya diam memperhatikan ibu dan anak itu.

Aira mendengus, biasanya juga lelaki itu yang sering memaksa, sekarang?.

"Eh nggak kok, Aira mau yak-"

"Iya iya, yaudah sini list belanjaannya biar nanti Aira beli."Sintia tersenyum mendengarnya.

"Bentar ya bunda ambilin dulu."ucap Sintia melenggang pergi.

Tak lama Sintia kembali dengan kertas di tangannya.

"Hati hati, awas hilang,"sembari memberikan uang dan list belanjaannya.

"Yaudah kita pamit dulu ya tante."ucap Arka.

"Iya, hati hati ya."

******

"Banyak banget cemilannya."ucap Aira yang melihat troli milik Arka penuh dengan cemilan.

"Gue tinggal di apart, jadi buat stok aja, kalo makanan pokok gue bisa delivery, karena gak terlalu bisa masak."jelas Arka.

"Apart?"Arka mengangguk.

"Lo tadi gak masuk sekolah?"

"Nggak, Kenapa? Kangen?"goda Arka.

"Nggak!, Gue nyariin lo karna mau ngomong soal-"

"Gue udah semua, lo juga udah kan? Yuk ke kasir."potong Arka, lalu meninggalkan Aira yang terdiam.

"Eh woy, gue belum selesai ngomong!'
__________________

Terimakasih untuk vote dan komennya🙏🤗

Semangat juga puasanya, bagi yang menjalankan😊

Dah ye:v

See you next chapter 👋


A R K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang