PART 14

7.9K 319 1
                                    

Happy Reading

Aira menatap langit langit kamarnya. Gadis itu diam, termenung di dalam kamarnya.

Kepalanya di isi berbagai pertanyaan, masih belum bisa melupakan kejadian tadi.

Flashback

"Gue bakal lindungin Lo"

"Maka dari itu lo harus jadi pacar gue"

Deg.

Apa apaan ini? Apa yang di bilang Arka tadi. Gila! Ini gila. Arka meminta Aira menjadi pacarnya?

Hell, justru bagaimana reaksi para murid saat mengetahui Aira berpacaran dengan seorang Arka Damian, seseorang yang banyak di idamkan para kaum hawa.

Ia justru semakin dalam bahaya, bisa saja mereka semakin nekad melakukan hal yang lebih dari kejadian kemarin. Bisa saja Aira di bunuh. Oh tidak, ini tidak lebay. Ini bisa saja mereka yang punya obsesi yang tinggi kepada Arka melakukan hal itu.

Aira bangkit dari duduknya.

"Lo gila!"

"Gue sehat"ucap Arka dengan santainya.

"Mana mungkin Arka, bahkan kita belum begitu kenal dan lo udah minta gue jadi pacar lo?, Lo malah bikin gue tambah bahaya, bisa aja mereka yang punya obsesi ke lo ngelakuin yang lebih dari kemaren. Gue yang hanya pulang bareng lo aja udah kaya gini, apalagi kalo gue pacaran sama lo! Gue gak bisa"

"Gue bilang gue bakal lindungin lo. Dan lo harus bisa!"ucap Arka yang kini sudah menahan emosinya.

"Terserah!"ucap Aira yang segera pergi dari hadapan Arka.

"Oke, kita resmi!"ucap Arka yang membuat Aira menghentikan langkahnya sebentar lalu kembali melanjutkannya.

Flashback off

Aira mencoba memejamkan matanya, dia masih ingat perkataan terakhir Arka sebelum ia pergi dengan perasaan yang campur aduk.

"Oke, kita resmi!"

Jadi, sekarang ia dan Arka sepasang kekasih? Ah ini sulit di percaya. Bahkan ia sudah menolaknya tapi kenapa Arka suka sekali memaksa.

Tok tok tok

"Masuk aja, gak di kunci"ucap Aira yang masih memejamkan matanya.

Ia merasakan ada orang yang duduk di tepi kasurnya dan tak lama ia merasakan sebuah tangan yang mengelus rambutnya lembut.

"Kenapa hmm..?"

Langsung saja Aira membuka matanya dan langsung bertemu dengan mata coklat kakaknya yang tampan itu.

"Abang.."ucap Aira bangun dari tidurnya dan langsung saja memeluk tubuh kakak laki lakinya itu.

Alvian segera membalas pelukan sang adik sembari tetap mengelus rambut halus milik Aira.

"Kenapa?"tanya Alvian sekali lagi.

Aira menyenderkan kepalanya di dada bilang Alvian dan masih tetap memeluknya.

Aira menggeleng pelan"ga papa"

"Udah gak ada yang sakit?"Aira lagi lagi menggeleng.

"Makan dulu yuk, abis itu mandi. Atau mau mandi dulu abis itu baru makan?"kata Alvian.

"Aira masih kenyang.."ucapnya terdengar manja.

Alvian terkekeh pelan"yaudah, mau mandi?"

"Entar aja.. Aira masih pengen sama Abang"ucap Aira yang kini semakin mengeratkan pelukannya.

"Loh kesayangan Abang kok jadi gini? Kenapa hmm"

Aira mendongakkan kepalanya dan melepaskan pelukannya"kenapa? Gak boleh ya, yaudah Aira mau sama ayah bunda aja"ucapnya yang hendak berdiri tapi di tahan oleh Alvian, segera saja Alvian membawa Aira ke dalam pelukannya lagi.

Cup

Alvian mengecup kening Aira lama.

"Bukan gitu sayang.. Abang malah seneng kamu masih pengen lama lama sama Abang. Maaf ya akhir akhir ini Abang sibuk terus"ucap Alvian yang kini menciumi rambut adiknya itu.

Aira tersenyum dan mengangguk pelan dalam pelukan Alvian.

Sementara di sisi lain seseorang sedang tersenyum manis.

"Akhirnya..."
_______________

Yeah, sesuai janji kemaren nih bakal up sekarang hehe.

Pulang sekolah langsung cuss ngetik wkwk, yodah deh gitu aja.

Manis kan senyumnya babang Arka, jangan diabetes loh ya wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manis kan senyumnya babang Arka, jangan diabetes loh ya wkwk.

Oke deh see you❤️

A R K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang