Masa lalu bagiku adalah masa kelam. Aku tak ingin mengingatnya karena itu hanya menambah luka yang tak terhingga
_Sabrina_
" Haha.. Ada ada aja" Sabrina terus terfikir akan ucapan anak tadi yang sangat lucu, ingin sekali ia bertemu dengannya.
"Akhirnya tugas gua selesai juga" teriak Sabrina, ya itu sudah larut malam sekitar jam 23.15
"Berissikkk" teriak Gyan di sebelah kamar Sabrina yang sedang memainkan gitar kesayangannya.
Mereka memang bersebelahan jadi tidak heran jika mereka terus bertengkar setiap saat.
"Lu sableng yang berisik" jawab Sabrina dengan teriakannya.
Sedangkan di lantai bawah Mama dan Papa Sabrina sama sama cuek karena mereka sudah biasa mendengarkan pertengkaran seperti itu.
Back to topic.
"wah parah lu bilang Abang lu sableng. Udah tidur lu sana, anak cewe ga bae tidur malem malem, besok sekolah" teriakan Gyan kembali pada sabrina.
"Doamat EGP. Gimana bisa gua tidur, kalo gua ngedengerin suara lu yang fals gitu. Bisa bisa gendang telinga gua pecah tau ga" sahut Sabrina terus
Seketika suara gitar dan nyanyian dari yan tidak terdengar sama sekali.
Sabrina tidak memperdulikannya ia langsung menuju ranjangnya yang empuk itu setelah duduk berjam jam.
Tiba tiba
Say your prayers, little one
Dont forget my son
To include everyone"BERISSSSIIIKKKK." teriak Sabrina dengan penuh ke kagetan dan melemparkan bantal ke pintu kamarnya tepat kena target yaitu Gyan.
Bagaimana tidak kaget tiba tiba saja Gyan berada tepat di depan kamar Sabrina karena memang wanita itu tidak pernah mengunci pintu kamarnya, ia sebenarnya takut tapi ya... Juga lagu yang di bawakan Gyan tadi adalah lagu dari metalicca yaitu Enter Sandman pantas saja adik kesayangannya itu sempat marah. Gyan dengan penuh semangat menyanyikan lagu itu.
"Pe'a lu" jawab Gyan dengan melemparkan bantalnya kembali kepada Sabrina kemudian lari keluar dari kamar adiknya itu.
Sabrina sangat geram dengan kelakuan kakaknya itu. Tapi karena Sabrina sudah terlalu mengantuk, akhirnya wanita itu memutuskan untuk melanjutkan tidurnya
***
Hari ini Sabrina dan Gyan berangkat pagi karena Gyan ada praktek di sekolahnya.
Sabrinapun langsung memasuki kelasnya yang hening sepi dan damai tersebut.
Sabrina sangat senang karena untuk pertama kalinya ia berada dalam fase ketenangan.
Namun bahagia itu tidak berangsur lama ketika Sabrina menatap kedepan kelasnya dimana ia terbayang kejadian kemarin yang membuatnya kesal bertubi tubi.
entah ada apa dengan Sabrina bisa tiba tiba memikirkannya.
"Daaarrrrr" suara Elsa yang membuat Sabrina kaget.
"Astagfirullah. Bukannya ucapin salam, malah ngagetin gitu" jawab Sabrina dengan mengkerutkan kening dan bibirnya.
"Hehe. Sorry deh. Assalamu'alaikum Sabrina Syarifah Septiani" kata Elsa sembari mengusap usap kepalanya dengan cengiran jahil itu.
"Waalaikumsalam.ampe nama lengkap gua lu sebutin juga"mendengar ucapan Sabrina, Elsa langsung menggerutu
"gua ngagetin lu salah , ngucapin salam juga salah. Kapan sih gua bener di mata lu" lipatan tangan Elsa dengan raut wajah pura pura kesal padahal memang benar sih itu salahnya Elsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABRINA [COMPLETED]
Teen FictionTidak perlu mencintai jika hanya memberi luka terdalam untuk dendam yang telah kusam