Sabrina and family

57 9 0
                                    

Aku Sedikit lega, melihat senyuman yang terukir diwajahmu itu dan yang membuat ku bahagia adalah kau bisa tersenyum karena ku
_Dito_


Akhirnya sholat dzuhur selesai... Dito mencari kekasih hatinya itu di luar dan di dalam musholah, namun sayang ia sama sekali tidak menemukannya.

'Tuh anak kemana sih? Gua khawatir deh' batin dito.
Kemudian bergegas pergi mencari sabrina, Ternyata wanita itu tengah berada di taman dekat cafe tadi.

"Ya ampun bin...ternyata lu disini, gua khawatir tau ga" ucap dito kini tatapan penuh kekhawatiran dengan jongkok mengahadap sabrina yang sedang terduduk di bangku taman.

"Apaan sih lu. Peduli apa sama gua? Udah sana urusin tuh cewe lu" mendengar itu dito terbahak kencang.

"Lu kenapa ketawa?!" ketus sabrina

"Ngga ko. Gua cuma lucu aja, lagian orang tadi itu kaka kelas kita, namanya syafa" dito menjawab semua pertanyaan yang ada di benak sabrina.

"oh jadi yang lu maksud orang spesial itu syafa?" nada sabrina yang kurang mengenakan beserta bibi dan mata yang sengaja ia buat buat dengan ketusnya.

"Dasar ya...miss ketuss. Kalo lagi cemburu tambah lucu" cubitan dito yang mendarat pada hidung sabrina membuat wanita itu layaknya anak kecil.

"Ihh dito lepasin... Lagian siapa sih yang cemburu ih dasar" usaha sabrina untuk meyakinkan dito bahwa ia tidak cemburu dan melepaskan cubitan itu di pipinya.

"Udah ah kita pulang yu... Kamu ga usah sedih lagi. Kalo kamu inget kejadian yang tadi, kamu ga usah inget cowo itu tapi inget aku aja" pd dito yang membuatnya jijik.

"Idihh. Ogah gua inget lu. Mending nih ya gua inget muka orang kesurupan dari pada lu. Haha" tawa lepas sabrina memuncak membuat dito tersenyum.

Kok dito tiba tiba balik ngomong aku kamu lagi ya? Sabrina kayaknya ga sadar deh guyss. Yaudah biarin aja, mending kita lanjutin ceritanya.

"Mau ketawa terus sampe kamu yang bener bener kesurupan. Yuk pulang" ucap dito memegang tangan wanitqnya dengan silang. Refleks sabrina hanya mengangguk.

Akhirnya mereka sampai di rumah sabrina tepat waktu yakni jam 17.00 pm tidak kurang dan tidak lebih.

"Makasih ya dit" ucap lembut sabrina tersenyum.

"Ia sama sama. Gua seneng kalo lu seneng" jawab dito membalas senyum kekasihnya dan mengacak acak rambut wanita itu yang sebahu.

"Yaudah gua masuk ya. Assalamu'alaikum" pamit sabrina kini masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam" jawab dito kemudian pergi meninggalkan pekarangan rumah sabrina sambil tersenyum

"Hayohh lu... So sweet banget sih" ledek gyan mengagetkan sabrina.

"Ihhh.. Lu ya. Kenapa sih ngga ngurusin idup lu sendiri aja kenapa ngusik gua terus.. Hah" kesal wanita itu sambil berjalan menuju kamarnya.

"Ah elah santai aja kali. Katanya bukan pacar tapi kok kaya kesinggung gitu" rayu gyan.

"Eh bonyok mana?" tanya sabrina seketika tersadar bahwa mama dan papanya kini tidak berada di rumah.

"Ohh. Itu tadi katanya mau ngabisin waktu berdua. Ngedate gitu lah" jawab dito. Mendengar itu sabrina menjadi terfikir membalas ucapan dito tadi. Kini mereka berdua berada di depan kamar.

SABRINA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang