kesedihan yang mendalam

38 9 0
                                    

Aku bosen nih pake AUTHOR POV terus, sekarang aku mau coba pake POV deh... Supaya lebih tau perasaan setiap pemeran

Sabrina's POV

Aku masuk kedalam rumah dan melewati semua yang berada di ruang tamu dengan berlari untuk menuju kamar ku

Dalam kamar aku hanya duduk di bawah kasur king size ku dengan memeluk kedua lutut sambil menangisi apa yang baru saja terjadi

'Kenapa ini semua haruus terjadi di saat aku mulai mencintai kamu dengan tulus, disaat aku ga mau kehilangan kamu. Kenapa. KENAPA!!!' ucapku dalam hati.

Siapa sangka aku bisa serapuh ini... Diriku seperti tidak bernyawa mendengar ucapan pria itu, aku mencintainya namun dia?? Aku tidak mengerti kenapa ia melakukan hal seperti itu. Aku tidak ingin kehilangan pria itu namun ia yang memaksaku melepaskannya

  Aku terus menangis di dalam kamar dengan penuh kesedihan yang mendalam tak ada sedikitpun hasratku untuk memulai ke hidupan yang baru, yang aku inginkan hanya pria itu DITO SYAHPUTRA yang sangat sabar menghadapi sikapku .

Aku terus terisak hingga panggilan yang terdengar di depan pintu kamarku mengajak ku turun ke bawah untuk makan malam

Tak disangka ternyata aku telah menangisi pria itu selama 4 jam

Off

Ya begitulah yang di rasakan sabrina saat ini, ia sudah tidak sanggup menerima semuanya. Sekarang kita lihat dito, apa yang ia rasakan setelah memberikan keputusan secara sepihak

Dito's POV

Gua yang sekarang berada di dalam kamar yang bernuansa gelap ini, sambil menatap atap atap kamar gua...
Gua merasakan sakit saat mengambil keputusan itu, namun maaf perasaan benci gua sama besarnya dengan cinta gua ke lu bin, sampe sampe gua bingung harus apa.

Masih ingat saat 3S(selina, silvia, dan sabrina) berada dalam kelas dan berbicara soal memanfaatkan dito? Kala itu dito tidak masuk ke sekolah karena sakit. Namun setelah beberapa hari kemudian

Flashback on

Ga sengaja gua denger percakapan antara dua wanita yang gua rasa sedang membicarakan gua dan sabrina, kala itu selina dan silvia pulang sekolah dan masih berada di sekitar sekolah , dengan perlahan gua mendekati mereka dengan maksud bertanya dimana keberadaan sabrina, tapi setelah gua semakin dekat dengan kedua wanita tersebut, gua mendengar perkataan

' apa sabrina bakalan terima dito ya?' ucap silvia

'Ga tau deh, kalo sampe itu terjadi gua bakalan kasian ngeliat si dito cuma di jadiin pelampiasan dan pelarian sabrina doang' jawaban selina
Itu membuat gua sakit dan juga tambah penasaran

'Kita liat aja nanti' ucap silvia

Flashback off

Mulai dari saat itu gua udah bikin rencana buat bales dendam pada wanita yang awalnya sangat gua cintai..

Seiring dengan waktu perasaan gua tetap sama besarnya dengan benci gua sampe gua bingung harus buat apa.

  Di sisi lain gua seneng liat sabrina nangis meskipun dalam hati tapi gua seperti merasakan apa yang ia rasa, tapi juga ga menutup perasaan gua yang masih sayang. Saat ini juga gua bertekad untuk menjauh dari wanita picik itu den berusaha ngelupain dia.

Off

Itulah yang dirasakan dito saat ini
Kebencian, rasa sayang semua menyatu.
_______________________________________

Sekolah....

Hari ini seakan akan tidak ada kehidupan bagi sabrina, ia hanya bisa menatap kosong kedepan dengan penuh ke tegaran.

"Hei... Sahabat gua kenapa dari tadi diem ae" tepukan selina yang berada tepat di belakan sabrina yang hendak memasuki kelasnya

"Ga kenapa napa, gua biasa aja deh perasaan" ucap sabrina dengan senyum yang dibuat buat hingga menutupi kecurigaan selina

Disisi lain dito memperhatikan percakapan kedua sahabat itu
"Hem... Dia sama sekali ga keliatan terpukul dengan kejadian kemaren. Tenang aja bin, itu baru permulaan" ucap dito yang kini sibuk mengotak atik ponselnya...

Silvia datang dengan terburu buru menuji kelas sabrina yang masih sepi, hanya ada ke dua sahabatnya saja

"Guyss guyss... Liat ig deh" ucpa silvia si ambang pintu dengan Bergegas mendekatu dan duduk di samping kedua sahabatnya tersebut

"Lu napa vi?" tanya selina penasaran

"Coba deh sekarang kalian liat ignya dito" ucap silvia

Kini ketiganyapun sibuk mencari ig dito dengan nama pengguna Syahputra_Dito_01

"Wahh ini sih gila.. Maksudnya apa coba masukin foto si kutil landak itu" ketidak terimaan selina melihat foto dito bersama resya yang mesra. Si kutil landak itu resya ya guys.
  Resya adalah perempuan bermuka dua dan sangat pintar memanfaatkan situasi beserta perasaan seseorang.

"Bin ko lu diem aja. Lu ga marah?" lanjut selina heran

"Ngapain gua marah, dito sekarang bukan pacar gua lagi" ujar sabrina santai, meskipun hatinya sangat bertolam belakang dengan keadaannya sekarang.

"Apaaa??" teriak kedua sahabat itu secara bersamaan

"Kok bisa?" kini beralih kepada silvia yang bertanya dengan tatapan serius.

" ya bisa lah. Kemaren dia mutusin gua" kembali dalam keadaan sansnya itu

"Tapi ya gila aja sehari putus udah langsung sama cewe lain aja" sela selina tak terima

"Ya bisalah, lagian terserah dia kali mau ngapain juga" tegas sabrina

Karena merasa tak terima dengan itu selina langsung memasuki kolom komentar di ig dito

Resya_32: dit? Maksudnya apa?

Syahputra_Dito_01:gpp pengen mskn aja

Resya_32: oh. Oke

Tio_bohayy: njirr nempel amat neng Resya_32 abang mau dong

Resya_32:👊👊👊

Tio_bohayy: ah elah neng gitu amat ama abang bohayy

babangguantengg_bani: eh buseettt

Selina_82: dasar cowo ga punya otak, baru juga putus udah kecantol lagi sama kutil landak

Resya_32: siapa yang lo maksud kutil landak hah?😠

Selina_82: calm down broo gua ga bialng lu ya

Resya_32: tapi gua ngerasa

Selina_82: lu yah yang bilang bukan gua

Selina_82: dan buat lu Syahputra_Dito_01  bener bener ga punya otakk

Ya begitulahh percakapan mereka di kolom komentar.
Sabrina hanya diam berusaha tegar dengan apa yang saat ini terjadi

Tring ... Tringg.

Bel masuk berbunyi... Salina dan silvia bergegas meninggalkan kelas sabrina dengan kata terakhir 'sabar' hanya itu yang bisa mereka ucapkan dan dijawab anggukan oleh sabrina

SABRINA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang