Warning⚠⚠
Ada adegan yang mungkin mengandung unsur dewasa jika kalian tidak membacanya dengan cermat
Oh ia, besok aku ga update, jadi hari ini aku 2x update deh
Silvia's POV
Setelah kejadian malam itu yang sama sekali tidak aku ingat, dan yang hanya aku tau adalah
Flashback on
Sore itu aku tengah menanti datangnya sunset yang indah di taman dekat rumahku. Tiba tiba saja ada seseorang yang memanggil namaku, dan akhirnya akupun menoleh padanya
"Vi?" sapa orang itu
"Ga...gama?" jawabku gugup
"Kamu ngapain disini?" tanya kembali gama yang kini telah duduk di sampingku.
"Mmmm.. Aku lagi mau liat sunset" jawabku dengan menunduk. Karena sungguh aku tak kuasa melihat orang yang sangat aku cintai berada sangat dekat denganku
"Liat sunset itu di langit. Bukan di tanah" ucap gama yang membenarkan wajahku untuk melihat ke atas dengan lengannya
"Mmm...a..anu, ta..tadi ada barang aku yang jatuh, tapi udah ketemu kok" kataku gugup
"Aku mau ngajak kamu ke club malam ini. Kamu mau?" ajak gama dengan menatapku penuh arti
"Mmm...a..aku ga tau, aku belum pernah ke sana"_aku
" udah kamu tenang aja, kamu bakalan aman sama aku" ucap gama meyakinkan ku dan akupun mengangguk. Bagaimana tidak seorang gama mengajakku kencan.. Ya menurutku itu adalah kencan.
Lalu kami melanjutkan melihat sunset yang beberapa menit lagi akan munculSesampainya aku dirumah
Aku segera bergegas mandi dan memilih pakaian untuk dipakai saat pergi bersama gama malam ini.
"Duhh... Bingung harus pilih yang mana" ucapku frustasi dengan terus melemparkan pakaian yang ada di lemariku ke kasur king size milikku
Setelah sekian lama aku memilih akhirnya ditemukan juga pakaian yang cocok untukku
From : Gama
Aku udah didepan rumah kamuTo : Gama
Oke. Tunggu bentarAkhirnya aku segera bergegas dan meninggalkan kamarku yang seperti kapal pecah itu
Gama kini mengendarai kendaraan beroda empatnya itu, dan yaa... Membuatku menjadi blushing karena gama membukakan pintu kendaraannya juga tak melepaskan lenganku di sepanjang perjalanan
"Ka....kamu ga takut bina marah?" aku mencoba memecahkan keheningan di antara kami berdua
"Aku udah putus" jawabnya singkat dengan tetap fokus kepada jalanan
Akupun memilih diam kembali. Hingga kami tiba di tempat laknat itu"Kamu ga usah takut" tatapan mata gama meyakinkan ku bahwa aku akan baik baik saja
Kamipun keluar dari mobil. Gama mengajakku ke lantai dua yang sepertinya tidak terlalu ramai. Kami duduk di sebuah sofa yang nyaman. Tak lama gama menyodorkan segelas minuman yang entah itu minuman apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABRINA [COMPLETED]
Teen FictionTidak perlu mencintai jika hanya memberi luka terdalam untuk dendam yang telah kusam