Satu satunya cara adalah menerimamu meski hati tak berpiham dan konsekuensi yang akan ku alami
_sabrina_Untuk pertama kalinya sabrina ke sekolah mengendarai motor sendiri dan yaa... Cukup membuat ia sedikit canggung memang, tapi apa boleh buat kakaknya gyan tidak sekolah hari ini jadi terpaksa ia yang mengendarainya dan lagian juga pagi ini ia terburu buru karena tugasnya itu.
Sepulang sekolah
Di parkiran ketika sabrina hendak menaiki kendaraan beroda duanya tiba tiba ia di halangi oleh reval yang memegangi sebelah pergelangannya, akhirnya sabrinapun membalikkan tubuhnya kemudian menatap reval dengan tatapan tajam
" kaka mau apa lagi? Saya sudah bosan berurusan sama kaka terus. Orang yang ga penting dalam hidup saya" kesal sabrina.
"Gua tau bin jauh di lubuk hati lu itu masih ada nama gua, lu masih sayang sama gua dan juga sebaliknya gua masih sayang sama lu" muka reval yang sedih.
"Apa? Sayang? Saya? Sama sekali ngga. Saya sudah terlanjur hancur karena anda, dan anda tau kehancuran saya membuat rasa benci tersendiri bagi saya!" sabrina menahan air matanya dan menyanggah pegangan reval padanya kemudian hendak menaiki kendaraannya namun lagi lagi di tahan oleh pelukan reval.
"Bin gua tau lu masih sayang sama gua. Gua mau ngulang semuanya dari awal lagi please.. Gua mohon" bisik reval tepat di telinga wanita yang sangat ia cinta ketika mendekapnya dari belakang.
"Gua ga bisa ka gua udah terlanjur sakit dan gua ga mau ngerasain sakit untuk yang kesekian kalinya" ucap sabrina mencoba melepaskan dekapan reval padanya.
"Lepas ka" mohon sabrina namun reval tidak kunjung melepaskannya.
'Pletakk'
Terdengar suara dari belakang. Sabrina dan bersamaan dengan suara tersebut dekapan reval terlepas, ia membalikan tubuh mungilnya untuk mengetahui apa yang terjadi dan ternyata....
"Lu berani meluk orang di area sekolah dan lu meluk bina. Emang brengsek lu" ucap haris dengan terus memukuli reval yang kini terkapar dibawahnya.
" ka stop." ujar sabrina mencoba merelaikan pertengkaran mereka berdua namun ternyata reval pun tidak ingin kalah kini mereka berdua bertengkar dengan berdiri dan saling menyakiti satu sama lain juga menghiraukan ucapan wanita yang mereka cintai.
"Please stop" percobaan kedua sabrina, kini hampir terkena pukulan dari reval dan haris namun sempat di tangkis oleh sabrina sendiri. Beruntung ia pernah mempelajari silat meskipun tidak terlalu hebat seperti yang lainnya.
Seketika semuanya hening dan reval beserta haris berhenti bertengkar ketika menyadari bahwa wanita yang mereka cintai hampir celaka karenanya.
"Puas berantemnya? Kalian ga malu apa harusnya kalian itu kasih contoh yang baik buat adik kelas kalian terutama lu ka" tunjuk sabrina pada haris kemudian melanjutkan pembicaraannya
"kaka itu ketua osis harusnya bisa kasih contoh yang baik, bukan gini. Dan lu ka sama aja kaya ka haris. please gua mohon mohonnnn banget sama lu tolong jauhin gua dan jangan pernah berharap hati gua bisa kaya dulu lagi karena itu semua ga akan pernah terjadi" tunjuk sabrina lagi pada reval kemudian meninggalkan mereka berdua.
"Kalo lu masih deketin bina, lu berurusan sama gua. fahamm" tunjuk haris pada reval dan meninggalkan nya sendiri.
'Gua emang bego. Kenapa gua harus ninggalin dia dulu kenapa gua ga mikir kalo dia bakalan setia nunggu gua' batin reval menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABRINA [COMPLETED]
Teen FictionTidak perlu mencintai jika hanya memberi luka terdalam untuk dendam yang telah kusam