Bab 16: Pembelajaran

167 18 0
                                        



Hari pengumpulan formulir...


"Kau memutuskan memilih Kinesis apa?" tanya Sofia.

"Atmokinesis," ujar Arief.

"Oh, tetap dengan pilihan awalmu?" 

"Iya. Kalau kau memilih Kinesis apa?" tanya Arief.

"Cryokinesis. Aku juga tidak berubah dari pilihan awalku. Tetapi Vindha yang berubah. Dia memilih mempelajari Telekinesis," ujar Sofia, sedangkan Vindha yang berada di belakang Sofia hanya mengiyakan.

"Ngomong-ngomong dimana Bu Luna? Ini sudah jam sembilan malam, beberapa menit lagi sebelum pintu asrama ditutup," keluh Arief sambil melihat jam dinding yang terpasang di tembok kelas.

Saat ini mereka semua berada di dalam kelas Kinesis. Malam ini adalah pengumpulan formulir Kinesis, yang menentukan Kinesis apa yang ingin mereka pelajari. 

"Lagipula kenapa harus malam-malam begini?" keluh Arief lagi.

"Mau bagaimana lagi, tadi siang kan KBM," ujar Sofia. Tiba-tiba Randy menghampiri Arief dan Sofia.

"Hey! Tebak aku memilih--"

"Pyrokinesis," potong Arief.

"Aaaaah!! Bagaimana kau tahu?"

"Terlihat jelas sekali ya, hahaha" ujar Sofia. 

"Hahaha, begitu ya? Oh ya, kalian memilih apa?" tanya Randy.

"Aku Atmokinesis."

"Aku tidak bertanya denganmu. Kau kan sudah memberitahuku kemarin," ujar Randy, yang hanya dibalas dengan gerutuan kesal Arief. 

"Aku Cryokinesis, sedangkan Vindha memilih Telekinesis," ujar Sofia. 

"Heh? Bukannya seingatku pilihan awalmu Hai...Haido..."

"Hydrokinesis," ujar Arief mengoreksi perkataan Randy. Vindha menggangguk.

"Memang benar. Tetapi setelah dipikir matang-matang, saya lebih memilih Telekinesis," ujar Vindha. Randy kemudian menatap Vindha.

"Wah, Kinesis yang sama dengan Daniel. Oke, semangat ya!" ujar Randy. Tiba-tiba pintu kelas dibuka, dan Bu Luna masuk ke dalam kelas. Seketika semua murid kembali ke tempat duduknya.

"Selamat malam semuanya. Maaf ibu terlambat, soalnya ada urusan mendadak. Baik sekarang saatnya mengumpulkan formulir. Ibu harap kalian semua sudah memikirkan baik-baik pilihan kalian ini," ujar Bu Luna sambil berkeliling mengumpulkan formulir dari setiap anak.

"Oke, semua sudah mengumpulkan? Informasi lebih lanjut mengenai kelas dan jadwal pembelajaran Kinesis akan diinformasikan di kontak LINE kalian masing-masing. Kalau begitu selamat malam dan segera kembali ke asrama. Hari sudah malam, walaupun asrama masih satu wilayah dengan sekolah, kalian tetap harus berhati-hati," ujar Bu Luna kemudian keluar kelas. Anak-anak pun segera bergegas kembali ke asrama, termasuk Arief.

"Sial, awas saja kalau Daniel ketiduran, kami berdua akan terkunci di luar," Randy was-was, diikuti oleh anggukan Arief.







*        *        *        *        *        

SMA KinesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang