Bab 1: Selamat Datang di Ujung Semesta Ini

890 62 16
                                    




Suara deburan ombak mengiringi langkah yang terus tergerak seakan tiada hari esok. Jejak pasir tanpa batas tertinggal di belakangnya. Kemudian dia berhenti, dan menatap ke arah cakrawala.

Bintang, lubang hitam, dan cincin.

Pemandangan aneh, pikirnya. Lalu menyadari di tangannya tergenggam sebuah kunci.

Kunci hatiku

Tidak, becanda

Mungkin ini kunci dari bangunan itu, pikirnya sambil melihat reruntuhan bangunan yang berada tak jauh darinya.

Sebuah sekolah, bukan. Kuburan?

Ada tulisan di temboknya

Selamat datang di ujung semesta ini


"Huaaa...!!"

Aku terbangun dari tidurku. Mimpi itu lagi. Sudah sebulan ini aku mendapatkan mimpi yang sama. Aku kemudian berbaring lagi sambil menatap langit-langit kamarku.

"Hmmm...." gumamku kecil. Tak sengaja aku menatap jam dinding di kamarku. Jam 07.34. Seketika aku langsung bangkit.

"Ya ampun!! Bagaimana aku bisa lupa!!" pekiku sambil berlari kekamar mandi.

Setelah mandi, aku segera masuk kekamar dan memakai pakaian. Setelah itu aku menuruni tangga menuju ruang makan. Aku mengambil roti di lemari dan segera keluar rumah setelah sebelumnya aku mengunci pintu. Aku hanya sendiri dirumah.

Tap...Tap...Tap...

"Sial-sial! Aku akan telat ke sekolah!!" seruku sambil sesekali menggiti rotiku.

Oh ya kita belum berkenalan. Namaku Ariev Virandika, umur 15 tahun, sekolah di SMP Andromeda. Ya walaupun sebentar lagi aku akan lulus. Hari ini adalah upacara kelulusan, aku tak boleh telat.

Tap

Yes! Akhirnya sampai juga! Untung saja gerbang belum ditutup. Aku segera menuju ke lapangan.




* * * * *




"Yeaaahh...!!! Akhirnya aku lulus...!!"

"Diamlah, kau sangat berisik!" ujarku.

Orang disebelahku hanya cengar cengir. Namanya Randy Fisherman, tapi bukan berarti dia adalah nelayan. Dialah temanku yang paling akrab.

"Ngomong-ngomong, kau akan lanjut dimana?" tanya Randy.

"Nggak kemana mana, aku akan lanjut di SMA Andromeda" ujarku.

"Yaelah, apa nggak bosen?" tanya Randy yang lebih bermaksud mengejek. Aku tak menanggapinya.

"Orang tua-mu belum pulang dari Skotlandia?" tanya Randy lagi. Aku sempat tertegun mendengarnya.

"Katanya mereka akan pulang besok pagi" jawabku, sedangkan Randy hanya ber-oh ria.

Orang tua ku merupakan pengusaha. Minggu kemarin mereka pergi ke Skotlandia untuk urusan pekerjaan. Aku sudah terbiasa dengan kepergian mereka.

Aku adalah anak tunggal, jadi dirumah aku agak kesepian. Dirumahku tidak ada pembantu, karena aku sudah terbiasa melakukan semuanya sendiri.

"Anak-anak ada yang mau corat-coret tuh. Ikut nggak?" ujar Randy tiba-tiba sambil menunjuk ke kumpulan anak-anak seangkatanku yang sedang corat-coret baju.

SMA KinesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang