11. 100 Million Won

38.4K 6.6K 673
                                    

Double up~~!!

460 vote = UP!


  (------->> THE SASAENG! <<-------)
-CheonsAegi-


Di dalam mobil milik temannya, Jeno terdiam memikirkan suatu hal.

"Turunkan aku di depan gereja." ucapnya mendadak yang seketika membuat beberapa temannya terdiam.

"Jen, kau... tidak akan mati sekarang 'kan?"

"Apa Tuhan akan mengambil nyawamu dalam 1 jam?"

"Kau serius? Apa Tuhan menerima anak bengal tukang seks sepertimu?" yang langsung disambut tawa teman-temannya yang lain. Sedangkan Jeno hanya memutar matanya malas.

"Aku hanya ingin ke rumah seseorang. Kalian gila?!" kesal Jeno dengan kerutan di keningnya.

"Oke oke boss.. santai.."

Setelah sampai, Jeno pun turun sambil melambai seadanya pada teman-temannya tanpa membalikkan badan.

"Rasanya tidak enak jika tidak bawa apa-apa." gumam Jeno. Ia pun mulai mencari toko makanan di sekitar perumahan itu.

"Beberapa kue beras sepertinya lebih baik daripada tangan kosong." yang kemudian pergi ketempat tersebut.

Sesampainya di rumah yang rutin ia datangi setiap minggu, kembali ia ragu untuk menekan bel. Ya, sepertinya kali ini anak itu ingin datang langsung kepada Nyonya dan Tuan Na. Sambil menampakkan wajahnya bukan kabur begitu saja setelah menekan bel.

Ting Tong~~!

Pada akhirnya Jeno menekan bel tersebut dan tak lama kemudian datanglah seorang wanita yang sangat Jeno kenal. Namun kening wanita tersebut mengerut saat melihat anak remaja yang berdiri di depan pagar rumahnya masih menggunakan seragam sekolah.

"Ya? Cari siapa?" tanya Nyonya Na setelah membukakan pagar. Jeno berusaha terlihat ramah dengan tersenyum.

"Nyonya, ini saya." ucap Jeno yang semakin menambah kerutan di kening wanita cantik itu. Wajar saja beliau lupa karena kejadian dimana Jeno di selamatkan wanita ini ketika dia masih duduk di bangku SMP.

"Saya anak yang mencuri dua bungkus nasi di pasar dan Nyonya menolong saya saat itu bersama anak Nyonya."

"Aaah! Aku ingat! Eoh? Kau sungguh anak kecil itu?" setelah ingat Nyonya Na justru terkejut dengan perubahan tubuh Jeno yang begitu tinggi dan berisi dalam porsi yang pas.

"Ya Tuhan, kau tumbuh dengan sangat baik sekarang. Ayo masuk, nak. Ayo bicara di dalam." ucap wanita itu dengan antusias, bahkan ia menarik lengan Jeno untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Silahkan duduk, ingin minum apa?"

"Tidak Nyonya, tolong jangan repot-repot. Dan .. ini saya bawa sedikit kue beras untuk Nyonya." sambil mendorong plastik putih di atas meja.

"Auhh~~ kau menyuruhku untuk tidak repot-repot tapi kau membawakanku makanan. Ck ck.. " ucapnya mendecak dengan main-main. Jeno hanya terkekeh pelan.

"Sebelumnya terima kasih ya nak....." wanita itu menggantungkan kalimatnya karena lupa dengan nama anak ini.

"Jeno, Nyonya. Lee Jeno." ucapnya mengingatkan.

"Ah! Ya benar Lee Jeno. Terima kasih ya. Tunggu sebentar aku buatkan minuman dulu."

Saat wanita itu ke dapur, Jeno berdiri lalu melihat-lihat foto di ruang tamu dimana ada foto Jaemin di sana.

'Grup akan sangat ramai jika aku memposting foto-foto ini.' pikir Jeno lalu mulai mengambil ponselnya dan memotret beberapa foto yang sekiranya bagus.

THE SASAENG! √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang