9. I'm Sorry Grandma

36.7K 6.7K 3.6K
                                    


Yang kuat ya, disini Jenonya emang bejat banget. Makian dan hujatan saya persilahkan pada kalian~~


  (------->> THE SASAENG! <<-------)
-CheonsAegi-


Nenek Song mendatangi kamar cucunya dan mendapati Jeno yang sudah tertidur tanpa melepas seragam sekolah dan sepatunya. Bahkan tas ia lempar ke sembarang arah karena rasa lelah yang melanda akibat latihan untuk turnamen.

"Ck! Ck! Bocah ini benar-benar." decak Nenek Song sambil menggeleng. Lagi-lagi beliau yang selalu melepaskan sepatu, kaus kaki serta meletakkan tasnya di tempat yang sebenarnya. Setelah itu ia menatap Jeno dengan seksama.

"Sudah hampir 4 tahun aku hidup denganmu dan kau telah banyak berubah menjadi pria yang tampan." ucapnya sambil menyeka keringat di pelipis anak itu.

"Selalu sehat dan hiduplah yang baik. Aku selalu mendoakanmu, Cucuku." kemudian mencium kening Jeno dan pergi ke tokonya seperti biasa.

Jeno terbangun satu jam setelahnya karena merasa lapar. Ia melihat kakinya sudah bersih dari sepatu dan ia tau Neneklah yang pasti melakukannya.

"Nenek?" panggilnya namun nihil. Ah! Jeno baru ingat pasti Neneknya sudah berangkat ke toko sejak tadi.

Saat melewati kamar sang Nenek, Jeno kembali memikirkan hal yang sejak kemarin ia pusingkan. Dia sangat menyayangi Neneknya, namun di sisi lain hatinya juga sangat menginginkan Na Jaemin.

"Nenek aku janji hanya akan meminjamnya. Aku janji akan mengembalikannya padamu lagi." lalu masuk ke kamar yang memang tak pernah di kunci. Sebegitu percayanya wanita baya itu pada Cucu yang bahkan tak memiliki kesamaan darah.

Di ambilnya kotak perhiasan di dalam nakas yang Jeno tau adalah hadiah pernikahan sang Nenek dari mendiang suaminya. Di dalam berisikan satu set kalung, gelang dan anting yang berlapis emas serta berlian. Itulah harta yang paling berharga miliki Nenek Song.

Sebelum benar-benar mengambilnya, Jeno kembali terdiam dan merasa bimbang.

"Ah! Masa bodo! Bukankah aku akan segera menggantinya? Nenek, aku akan mengembalikan ini segera. Aku janji!!" Lalu segera pergi untuk menjualnya.


(------->> THE SASAENG! <<-------)
-CheonsAegi-


Beberapa hari kemudian, saat sedang di dalam kelas seorang murid lain datang sambil terengah.

"Lee Jeno!!! Lee Jeno!!" suasana kelas yang hening mendadak riuh.

"Ada apa kau teriak-teriak?" tanya sang guru.

"Jeno!! Pergilah ke Rumah Sakit!! Nenekmu..." ucapnya terputus karena ke lelahan. Jeno segera bangkit dan menatap wajah temannya dengan panik.

"Kenapa Nenekku? Bicara yang benar!!" bentaknya sambil mencengkram kerah temannya.

"Penyakit jantungnya kambuh. Dia di Rumah Sakit sekarang." mata Jeno melebar. Dia tidak tau jika Neneknya memiliki penyakit jantung. Tanpa babibu Jeno langsung pergi bahkan tanpa membawa tasnya.

Sesampainya di rumah sakit, ia melihat Paman Park tengah memeluk isterinya yang menangis di koridor.

"Paman! Paman bagaimana keadaan Nenek, Paman??!!" tanya Jeno penuh ke khawatiran yang membuat matanya memerah menahan tangis.

THE SASAENG! √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang