26. Don't Call Me Papa

28.6K 3.8K 667
                                    

Ayo dong di vote biar aku cepet juga UP-nya^^ Jangan lupa komen juga biar aku semangat nulisnya :D

530 vote :D


(------->> THE SASAENG! <<-------)
-CheonsAegi-


Pagi ini Jaemin terbangun karena tak mendapati Jeno yang tidur di sampingnya. Sisi lain kasurnya kosong dan terasa dingin seakan tidak di isi oleh pemiliknya sejak malam. Ia bangkit dan keluar kamar sambil memanggil Jeno. Ia coba datangi dapur, namun nihil. Begitu pun dengan ruang TV, kamar mandi dan halaman belakang. Jaemin berpikir jika Jeno sedang keluar, namun ketika ia cek garasi, mobil milik Jeno masih terparkir rapih.

"Kemana dia?" gumam Jaemin lalu kembali masuk ke dalam. Tempat yang belum ia datangi hanyalah ruang 'bermain' dan ruang pribadi Jeno karena kedua ruangan itu sering di kunci.

Dengan keberaniannya Jaemin melangkahkan kaki menuju ruang pribadi Jeno lebih dulu. Ia coba buka knop pintu dan ternyata tak di kunci. Ketika masuk, bau alkohol sangatlah menyengat membuatnya menutup hidung.

"Jeno?" panggil Jaemin saat melihat seorang pria tertidur di sofa dengan berbotol-botol alkohol tergeletak kosong di lantai. Ruangan ini sangat berantakan serta pecahan kaca berceceran di mana-mana. Beruntung Jaemin memakai sendal hingga kakinya aman.

"Jeno bangun Jeno." sambil mengguncangkan tubuh pria itu. Jeno mulai sadar namun langsung memegang kepalanya yang sakit bukan main.

"Apa yang membuatmu seperti ini? Kenapa kau mabuk?" tanya Jaemin khawatir. Jeno masih memejamkan mata sambil menggeleng, enggan menjawab pertanyaan Jaemin. Tak lama Jeno merasa mual lalu berlari ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya. Dengan sabar Jaemin memijat tengkuk pria itu agar sedikit membantu.

"Sudah?" yang mendapat anggukan dari Jeno. "Ayo ke kamar, di sini terlalu banyak beling, kakimu bisa terluka nanti." sambung Jaemin sambil membopong tubuh besar Jeno dan memilihkan jalan yang bersih dari pecahan kaca.

"Tunggu di sini yaa, aku buatkan teh jahe dulu untukmu." lalu pergi ke dapur meninggalkan Jeno yang terdiam mendengar kata 'teh jahe'.

Beberapa menit kemudian Jaemin datang dengan membawa secangkit teh jahe hangat untuk menghilangkan hangover yang menyerang Jeno.

"Minumlah perlahan." sambil memberikan Jeno cangkir itu.

Gluk!

Gluk!

Mata Jeno melebar setelah meneguk dua kali teh jahet tersebut. Tanpa babibu ia langsung menghabiskan minuman hangat itu dalam sekejap. Jaemin terheran melihatnya.

"Hahh~! Bagaimana bisa kau membuat teh jahe yang begitu mirip dengan buatan Nenekku?" tanya Jeno antusias.

"A-Aku tidak tau. Aku hanya membuatnya seperti teh jahe biasa."

"Kau yakin?" Jaemin mengangguk yakin.

"Uhm.. boleh ambilkan lagi?"

"Oh ya, tentu saja."

Sekembalinya untuk mengantar cangkir yang kedua, Jaemin mulai bertanya perihal Jeno yang terlihat sangat berantakan seperti ini.

"Ada apa sebenarnya? Apa kau ada masalah berat?"

"Tidak, hanya ada serangga yang mengganggu." mendengar itu Jaemin sedikit mengerutkan kening.

"Maksudmu seseorang sedang mengganggumu?"

"Terserah kau menganggapnya apa, tapi bagitu dia seperti serangga." lalu kembali menyesap teh jahenya.

"Kau tau nyamuk, bukan? Serangga kecil menjijikan, pengganggu, terdengar sangat berisik, bergerak sangat cepat namun sekalinya tertangkap habislah riwayatnya. Itulah orang itu." sambungnya.

THE SASAENG! √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang