Chap 11

1K 59 0
                                    

Eliziapun pulang dengan wajah malas.

Sampai rumah, ternyata rumah kosong melompong, tapi saat Elizia masuk ke kamarnya, terlihat seorang pria duduk di ranjangnya sebari membaca bukunya.

Baru saja Elizia masuk mendekat untuk mempertipis jarak mereka,  seketika pria itupun menarik Elizia dan menggendongnya bak karung beras.

Lalu kembali menuju mobil.

"El lepasss, sakitttt,,,,, " teriak Elizia keras.

Sedangkan Elvaro tetap dalam mode bungkam.

Elvaropun menuju apartmennya dan benar saja sekeras apa Elizia berteriak tetap saja Elvaro tak kunjung melepas kan dirinya, malah sebaliknya pria itu memukul bokong Elizia hingga gadis itu tak bisa berkutik lagi.

Sampainya di apartmen.

Brak...

Elvaropun melempar Elizia ke ranjangnya.

Elpun tiba tiba sudah berada dalam posisi, menindih tubuh Elizia dengan sorot mata sulit dibaca.

Dengan ganas pria itu mencumbu Elizia lalu tangan kiri El yang bebaspun menaikan kedua tangan Elizia hingga berada di atas kepala gadisnya.

"Ell.... " ujar Elizia terengah engah menatap Elvaro panik.

Tetap saja pria itu terus mencumbunya seakan menyalurkan seluruh emosinya ke Elizia.

Dan inilah pertama kalinya Elizia merasakan ekspresi El itu yang sungguh kesepian, dan mata pria itu berkaca kaca.

Hingga Eliziapun membalas cumbuan Elvaro hingga Pria itu meleaskan cekalan pada tangan Elizia, Eliziapun memeluk leher Elvaro dan memperdalam cumbuan mereka.

Tangan Elvaropun mulai merambat masuk ke kaus Elizia dan mengelus punggung mulus Elizia.

Dan tanganyapun mulai melepas kaitan bra Elizia hingga.

Eliziapun melotot.

Lalu menatap Elvaro tajam "Stop.. El!!" bentak Elizia dan Elvaropun kembali mengaitkan bra Elizia dan hanya mengelus punggung Elizia seberi memeluk gadis itu dan mulai mencecap leher Elizia.

Eliziapun hanya menerimanya selama masih mencium area kepala sampai leher Elizia masih memberinya izin jika sampai menyikap baju maka Elizia akan marah.

Dan kali ini Elvaro masih bisa menahannya,  Eliziapun tak melarang Elvaro untuk mencumbu lehernya hingga puas.

Hingga merekapun berakhir terlelap dengan Elvaro kembali membenamkan kepalanya di cerukan leher Elizia.

...

Eliziapun bangun dari tidurnya dan didapatinya Elvaro tak ada di ranjang Eliziapun segera mencari keberadaan Elvaro hingga.

Elizia merasa aneh dengan gorden dan jendela hitam ini, Eliziapun mendorongnya terbuka hingga ia merasa aneh dan sedikit menggesernya, bingo.

Tapi saat Elizia benar benar menggeser pintu itu Eliziapun segera menutup hidungga hingga.

Eliziapunn mendapatin Elvaro merokok sebari meneguk sebotol Wizky, dan yang makin membuat Elizia murka saat ada tato di baru di lengan Elvaro.

Eliziapun mendekat dan.

Plakk....

"Pertama No rokok and kedua, di siang bolong begini kamu minum, dan tato itu tato baru El" bentak Elizia tajam.

"kamu ternyata begini ya sejak kapan ngerokok dan minum terus tato, gue gak larang tato tapi gue gak mau lo jadi terjerumus ke yang jelek dan 1 hal lo nge gank bahkan Leadernya dan gue sedikitpun gak tau, El lo anggap gue apa hah, baru tunangan aja gini kalo gue jadi istri lo apalagi yang lo sembunyiin ke gue lo selingkuh!!! " seru Elizia dan iapun mengamit botol Wisky itu melemparnya hingga botol tebal itupun hancur.

"Kalo lo, gak mau berubah mulai hari ini kita putus gue gak mau tunangan ama orang gak bener, keras kepala bahkan merusak dirinya sendiri, gue gak mau titik!" bentak Elizia lalu menarik cincin yang menjadi bandul, Kalunya dan melemparnya di depan Elvaro dan pergi.

Tak lama iapun nelihat sosok Lumina yang ber diri di depan gerbang kampus dan degh...

Fight...

Eliziapun menampilkan wajah anehnya hingga "lets play" ujar Elizia lalu segera menghampiri Lumina.

Luminapun memasuki mobil Elizia dan mengarahkan jalan menuju ke bezcam dan baru saja melihat bezcamnya Eliziapun nampak tersenyum " mewah dan besar" ujar Elizia lalu segera masuk dan saat ia sampai di lapangan tengah.

Allan dan Alrexpun nampak tersentak saat melihat Elizia hadir.

"Gawat" seru Allan segera menelfon Elvaro dan Alrexpun segera menelfon Alzera.

Allanpun menghampiri Elizia.

"Lo yakin fight ama Vio Elizia, dia ganas, bahkan lo pun gak bisa tarung bisa bisa Elvaro bakal ngamuk" ujar Allan panik.

"Gak akan gue akan buat El nurutin mau gue kalo enggak maka gua bener bener mengakhirnya seperti maunya" ujar Elizia menuju ke ring

Semuapun menatap dengan penuh keiricuhan

"Perkenalkan dialan Elizia Ayrenza Rolzen tunangan Elvaron, Leader Zerlock yang bakal duel bareng gue dan terakhir ama Elzara kalo dia menang gue janji gue bakal bersujud minta maaf ama dia dan kalau gadis ini kalah maka dia akan putuskan Leader kita dan pergi sejauh jauhnya dari Zerlock" bangga gadis itu.

Hingga Elzara pun datang dan menatap ke bawah.

"Vin berhenti atau lo nyesell.... " teriak Alzera.

"Dan Lily gue mohon jangan buka baju lo plisss, maafin Elvaroo" teriak Alzeraaa menggema.

Hingga Elvaropun masuk dan menatap Elizia tajam "turun!" tegas Elvaro dan Elizia pun tersenyum smirk.

"Lets Play" ujar Elizia dan Alzerapun mendekat.

Alzerapun berbisik "lo boleh ngamuk asal jangan sampe 3 orang itu mati deal" ujae Alzera.

"Gak salah satu dari mereka nyabotase motor El, buat lo di bully and nendang pinggang gue, mata bales mata gigi bales gigi" desis Elizia menatap Lumana d3ngan fanpang sungguh menghina.

Elvaropun hendak mendekat dan d3ngan gesit Alzerapun menahannya "lo bakal liat gimana sifat asli Elizia jangan fikir dia lemah El, gue pun akan berfikir 10 kali fight ama dia" ujar Alzera hingga yang mendengar uacapan Elzarapun menatap Alzera melotot, bagaimanantidak srcara Elzara termasik petarung terbaik di Zerlock.

Dan benar saja Eliziapun tersenyum.

"Pake pengaman kalian and Wait...

Hehehe.......

-------------------------

Ok tunggu chap berikutnya ya....

Inget Like and Koment......

Sorry kalo teypo bertebaran..

Only My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang