Chap 21

992 50 2
                                    

Tak lama kemudian Mompun turun.

"Nangis lagi sana temenin, udah tau anaknya begitu masih juga ditinggal" ujar Mama dan Eliziapun berbalik baru saja akan naik Tanganyapun dicekal.

"Siapa Ayahnya" ujar Elvaro menatap Elizia sunggu tajam dan dingin.

Eliziapun menghempaskannya "jawab gue dulu. Apa lo mau nge rawat dia seperti anak lo sendiri?, kalo mau gue terima lamaran lo, kalo no maka gak perlu nikah gue melajang aja nemenin putra satu satu gue" tegas Elizia serius.

"Lo milik gue siapa yang buat kamu gini Lily, anak itu bakal ikut tapi maaf saya tak akan bisa memberikan kasih sayang sepenuhnya pada anak ornag lain" ujar Elvaro datar.

"Sungguh?, aku kotor Al dan apa lo bisa buat dia jadi penerus lo?" tanya Elizia lagi.

Elvropun nampak terdiam lalu menatap bergantian ornag tuanya "sang Mama dan Papa yang sudah tau bahwa itu cucu merekapun hanya bisa mengedikan bahunya dan melanjutkan obrolan para Ortuu.

Hingg "Huaaa Maman...... mama....." teriak El makin nyaring sontak Mama dan Papapun seketika nampak terus menatap ke lantai dua.

"Semuanya akan menjadi miliknya dia akan ku jadikan penerusku asal kau bahagia dan menerimaku yang tak akan bisa memberikan keturunan untukmu" ujar Elvaro sontak Eliziapun tersenyum.

Eliziapun keatas sebari menggendong El menuju ke bawah "Liat dia siapa Kak?" Tanya Elizia sontak Elpun memberontak jngin turun.

"Mama turunn" ujar Elbarac sedangkan Elizia tak kunjung menurunkan Putranya.

"Gak mau kalo kakak turun kakak gak sayang mama donk" ucap Elizia menatap putranya.

"Mama turun aku aku kesana" berontak El

"Kemana Kak memangnya ada siapa? siapa?" canda Elizia sebari menutup mata El berjarak 10 langkah kaki dr Elvaro.

"Mama bodo El mau cari Papa! Mama turun in Elbara!!!" teriak Elbara sontak Elvaropun menatap Elizia tajam.

Elvaropun segera mendekat dan menatap sosok replikanya dengan cermat "Papa Papaudah selelsai kerja?" panggil Elbarac dengan mata terbinar ya.

"Lo tau ni bocah anakng siapa?" Tanya Elizia Elvaropun sontak menampakan senyumnya.

"Iapun mengingatnya malam itu dimana dirinya memaksa Elizi hingga gadis kesayanganya pergi dan tak disangka karna perbuatannya ia memilikinya memiliki anaknya sendiri harapannya yang pupus kembali lagi ternyata ia memiliki keluarga nya sendiri.

Eliziapun tersenyum "ya walapun lo gak bisa ngasi gue keturunan lagi tapi lo punya keturunan yang bakal buat hidup kita lengkap, inilah kejutan gue dan selamanya gue gak akan pergi lagi demi Elbarac" ujar Elizia dan Elvaropun tersenyum sebari memeluk ibu dari putranya dan buah hatinya.

..........

"Yaudah El mama Papa pulang besok inget bawa cucu Mama Papa kerumah kalian berbahagialah dulu sana" ucap Mama dan Papa lalu pergi.

Sedangkan Mom dan Dadpun kembali ke kamar mereka.

"Kak bobo" ujar Elizia seketika Eliziapun nampak tersenyum saat Elbarac sudah terlelap di gendongan Elvaro.

Tak lama kemudian "Bebas" ujar Elizia.

"Sana temenin putraku aku mau maskeran trus nonton dibawah" ujar Elizia dan Elvaropun mengagguk.

.........

Sesungguh rasa bahagia ini tak bisa dibendung lagi. Elvaro sungguh sungguh kaget dengan kejutan ini, rasa putus asanya seketika hilang, saat dirinya melihat putranya yang sudah berumur 3 tahun yang nampak sehat, bahkan sedikitpun tak melupakan Papanya yang telah meninggalkannya.

"Akh tak salah memilihmu Lily" ujar Elvaro lalu ikut terlelap bersama putranya.

End

Only My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang